Kisah Buaya Riska di Bontang
Asal Mula Nama Buaya Riska dan Kondisi Terkini di Penangkaran Teritip, Kata Ambo Seusai Jenguk
Asal mula nama Buaya Riska dan kondisi terkini di Penangkaran Buaya Teritip. Kata Ambo sesuai menjengkuk ke Balikpapan
Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Amalia Husnul A
TRIBUNKALTIM.CO - Seekor buaya yang dianggap Buaya Riska yang direlokasi dari Sungai Guntung, Bontang, Rabu (4/10/2023) dini hari kini sudah berada di Penangkaran Buaya Teritip, Balikpapan.
Ambo yang bersahabat dengan Buaya Riska menganggap buaya yang kini berada di Penangkaran Buaya Teritip, Balikpapan.
Bagaimana asal mula nama Buaya Riska dan seperti kondisi terkini selama ada di Penangkaran Buaya Teritip yang berbeda dengan Sungai Guntung?
Kisah Buaya Riska di Sungai Guntung, Bontang menjadi viral lantaran kedekatannya dengan Ambo.
Baca juga: BKSDA Ungkap Bahaya di Balik Perilaku Buaya Riska yang Tampak Jinak, Pak Ambo Dilarang Buat Konten
Baca juga: Potret Kesedihan Pak Ambo saat Buaya Riska Beri Respons Tak Biasa, Terdiam dan Menatap Penuh Kasih
Baca juga: Kini di Penangkaran Teritip, Buaya Riska Sudah Tak Kenali Pak Ambo? Respon Tak Biasa Saat Dijenguk
Kedekatan manusia dengan buaya ini membuat kisah Buaya Riska dengan Ambo menjadi sorotan.
Sayangnya, Buaya Riska kemudian harus direlokasi mengingat keberadaannya di Sungai Guntung disebut membahayakan warga sekitar.
Meski Ambo bersikukuh buaya yang menyerang warga bukanlah Buaya Riska, namun tetap saja BKSDA Kaltim akan merelokasi demi keselamatan warga.
Menurut BKSDA Kaltim bukan hanya seekor buaya saja, namun masih ada dua ekor lainnya.
Hingga relokasi seekor buaya dari Sungai Guntung ke Penangkaran Teritip, BKSDA tidak dapat memastikan bahwa itu adalah Buaya Riska.
Namun, Ambo meyakini itu adalah Buaya Riska.
Ambo sendiri juga sudah menjenguk ke Penangkaran Teritip.
Dari pantauan TribunKaltim.co di Penangkaran Teritip, Buaya Riska menetap di kandang sendirian.
Buaya tersebut berukuran 442 sentimeter tersebut diketahui berjenis kelamin jantan.
Saat ini, buaya tersebut dikarantina di kandang pembesaran nomor 5, yang berukuran 6x12 meter.
Separuh kepalanya terendam, menyisakan moncong dan area mata yang menatap tajam dengan pupil yang mengecil.
Meski dalam kondisi terjaga, buaya itu tidak banyak bergerak.
Sesekali terlihat buaya itu mengayunkan pelan kakinya yang juga terendam.
"Kami terima titipan buaya dari manapun, sudah masuk ke lembaga konservasi, harus dikarantina selama 3-7 hari," kata Manajer Operasional Penangkaran Teritip Balikpapan, Arif Anggoro, Jumat (6/10/2023).
Kata dia, Kemarin, Pak Ambo, manusia yang berkawan dengan buaya Riska, sempat mengunjungi penangkaran untuk memastikan bahwa buaya tersebut memang Riska.
Pak Ambo mengatakan bahwa buaya tersebut dalam keadaan baik-baik saja, namun belum mau makan.
Meski begitu, Arif mengklaim bahwa kondisi tersebut masih dalam batas wajar dan aman mengingat buaya memiliki kemampuan 'berpuasa' hingga bulanan.
"Selama berinteraksi, belum mau makan. Karena Pak Ambo datang itu baru hari kedua, mungkin masih jetlag," ujar Arif.
Arif menambahkan bahwa buaya Riska akan tetap berada di kandang pembesaran nomor 5 setelah masa karantina selesai.
Namun, pengunjung akan dibatasi selama masa karantina untuk menghindari stres pada buaya.
Baca juga: Kondisi Buaya Riska usai Dievakuasi ke Penangkaran, Tak Beri Respons saat Dikunjungi Pak Ambo
"Cuma bedanya kalau masa karantina ini tidak boleh terlalu banyak orang. Takutnya stres, sakit, sampai nggak mau makan," kata Arif.
Sebab itu dirinya menekankan agar tidak ada aktivitas berlebihan dari para pengunjung.
Arif berharap bahwa buaya Riska dapat kembali berinteraksi dengan manusia setelah masa karantina selesai.
Asal Mula Nama Riska
Melansir dari Tribunewsbogor.com Senin (2/10/2023) Pak Ambo pertama kali menemukan Riska di perairan sekitar pabrik Pupuk Kaltim pada 26 tahun lalu.
Saat itu, panjang Riska masih satu meter.
Pak Ambo tak terlalu menghiraukan buaya tersebut.
Ia tetap mendayung perahunya pulang ke rumah.
Namun, buaya itu ternyata mengikuti perahu Pak Ambo.
Suatu ketika, Pak Ambo melihat buaya itu berdiam di samping perahu yang disandarkan di depan rumahnya.
“Datang sendiri. Kok ada buaya di samping perahu saya.
Kupanggil dia, datang. Saya beri makan, sampai sekarang,” kata pria kelahiran 1964 itu.
Baca juga: Pak Ambo Terancam Hilang Pekerjaan usai Buaya Riska Dipindah, Terkuak Jumlah Pendapatan dari Konten
Pak Ambo lalu memberikan nama Riska. Alasannya sederhana, buaya itu betina.
Nama itu juga sama dengan nama perahunya.
“Perahuku namanya Riska. Kadang saya main-main di Sungai Guntung datangi dia.
Saya pakai perahu, saya dayung, dia (buaya) ikut di samping perahu saya,” kata Pak Ambo.
Sebelum evakuasi, Ambo berupaya untuk mempertahankan Buaya Riska.
Dalam kesempatan wawancara dengan Tribunkaltim.co, Rabu (4/10/2023) pagi, Ambo mengaku hanya bisa pasrah.
Ia tidak bisa berbuat apa-apa, lantaran sebelum proses evakuasi ada 3 orang polisi yang berjaga di kediamannya.
Ia dihalangi untuk turun melihat Riska, sebelum diangkut petugas.
Terlebih lagi banyak tekanan dari masyarakat yang menyasar keluarganya.
Ia makin merasa terpojokkan.
Berbagai bentuk intimidasi pun diterima, sampai ancaman terusir dari rumah yang ditempati sekarang.
"Saya mikir-mikir dulu mau berbuat apa. Saya tidak bisa goyang, orang sendiri.
Sementara orang banyak di sini," kata pria yang terkenal karena konten Buaya Riksa.
Menurutnya percuma saja ia membela diri, menjelaskan ke publik bahwa seharusnya bukan Riska yang direlokasi.
"Tapi sama saja saya ngomong sama angin, orang di sini tidak percaya," ungkapnya.
Meski demikan Ia hanya berharap diberi kesempatan BKSDA Kaltim untuk melihat buaya tersebut.
Sementara itu, Lurah Guntung Denny Febrian mengaku ia tidak mengetahui pasti apakah buaya yang direlokasi BKSDA itu adalah Riska.
Menurutnya, BKSDA turun ke Guntung atas permintaan masyarakat yang resah pasca terjadinya konflik buaya dan manusia beberapa waktu lalu.
Dirinya pun menyakinkan, tindakan ini tidak memiliki niatan memojokan salah satu pihak.
Lantaran buaya yang disasar, adalah predator air yang kerap masuk ke pemukiman masyarakat.
Dua Buaya Menyusul
Sementara itu, dari berita sebelumnya Lurah Guntung Denny Febrian mengungkapkan BKSDA Kaltim, masih akan turun ke lapangan merelokasi dua ekor buaya lagi dari sungai Guntung.
Relokasi itu menggenapkan jumlah buaya yang berhasil diselamatkan BKSDA.
Setelah sebelumnya di akhir Agustus lalu pihak yang sama juga menangkap seekor buaya dari sungai tersebut.
"Masih ada dua lagi yang target BKSDA," terang Denny kepada Tribunkaltim.co, Rabu (4/10/2023).
Baca juga: Viral Video Buaya Riska di Penangkaran Teritip, Stres di Tempat Baru? Cueki Pak Ambo yang Beri Makan
(TribunKaltim.co/Mohammad Zein Rahmatullah/Muhammad Ridwan)
Update Kisah Buaya Riska di Bontang
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Kisah Buaya Riska di Bontang
Buaya Riska
Teritip
Penangkaran Buaya Teritip
buaya
Sungai Guntung
Bontang
Balikpapan
TribunKaltim.co
Sekarang Buaya Riska Ada di Mana? Ambo Nangis saat Ketemu Lagi dengan Buaya Riska Usai Direlokasi |
![]() |
---|
Nasib Buaya Riska di Penangkaran Teritip Jauh dari Pak Ambo, Stress dan Mengamuk, Dapat Kolam Khusus |
![]() |
---|
Buaya Riska Dipindahkan ke Teritip: Satu-satunya Penangkaran Buaya di Kalimantan Timur? |
![]() |
---|
Banyak Bergerak di Perjalanan, Kondisi Buaya Diduga Riska di Balikpapan Tolak saat Diberi Makan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.