Kisah Buaya Riska di Bontang
BKSDA Ungkap Bahaya di Balik Perilaku Buaya Riska yang Tampak Jinak, Pak Ambo Dilarang Buat Konten
Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Timur atau BKSDA Kaltim mengungkap bahaya di balik perilaku buaya Riska yang tampak jinak.
TRIBUNKALTIM.CO - Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Timur atau BKSDA Kaltim mengungkap bahaya di balik perilaku buaya Riska yang tampak jinak.
Bicara kisah buaya Riska yang kini sudah dipindah dari Bontang ke penangkaran Buaya Teritip, Balikpapan, sejumlah hal menarik akan terkuak, khususnya soal kedekatan dengan Pak Ambo.
Bulan Agustus 2023 lalu, tepatnya setelah adanya kasus manusia diterkam buaya di Sungai Guntung, Bontang Utara, Kota Bontang, BKSDA Kaltim melarang pak Ambo membuat konten buaya Riska di akun YouTube-nya.
Untuk diketahui, Pak Ambo memiliki akun YouTube bernama fitriyani RISKA dengan 1,1 juta pelanggan.
Baca juga: Potret Kesedihan Pak Ambo saat Buaya Riska Beri Respons Tak Biasa, Terdiam dan Menatap Penuh Kasih
Menurut BKSDA Kaltim, kebiasaan memberikan makan buaya memicu satwa liar tersebut kerap menampakkan diri di tengah pemukiman warga.
Pada dasarnya, satwa liar akan tetap berbahaya dan bisa mengancam kapan saja meski prilakunya tampak jinak.
Kebiasaan itu akan membuat ketergantungan buaya untuk selalu datang ke tempat tersebut dan justru bisa mengancam keamanan warga.
"Walaupun itu jinak,” ungkap Kepala Seksi Wilayah II Tenggarong BKSDA Kaltim SuriawatI, saat dikonfirmasi TribunKaltim.co, Minggu (13/8/2023).
Bukan hanya kebiasaan memberikan makan, kemunculan buaya juga disebab habitatnya terganggu.
“Biasa juga karena pengaruh habitatnya terganggu jadi dia masuk ke pemukiman warga,” bebernya.
Pendapatan Pak Ambo dari Konten YouTube
Pak Ambo sempat menguak besaran pendapatan diperoleh dari konten youtube buaya Riska.
Kini pekerjaan sebagai konten kreator terancam hilang setelah buaya Riska dievakuasi BKSDA Kaltim ke penangkaran.

Melansir dari Tribunkaltim, Sabtu (7/10/2023) Pak Ambo pemilik akun youtube dengan 1,1 juta pelanggan ini mengaku dalam satu bulan mendapatkan bonus AdSense atau iklan sekitar Rp 15 juta per bulan.
"Kalau Riska juga ditangkap, ia kehilangan 'piring nasi'. Maka itu baiknya dibicarakan dulu," kata Ambo.
Ambo menjelaskan bonus youtube tidak semua untuk dirinya dan keluarga.
Uang yang ia dapatkan juga disisihkan untuk memberi makan 'Buaya Riska' dan juga membayar editor video.
Menurutnya penilaian masyarakat terkait AdSense terlalu berlebihan.
"Dikira orang dari konten itu besar hasilnya. Uang itu dibagi dua. Bayar editor video juga membelikan ayam untuk 'Riska'.
Dalam 1 bulan bisa habis Rp 4 juta," ungkapnya.
Jenguk Buaya Riska di Penangkaran
Kesedihan Pak Ambo akhirnya bertemu buaya Riska setelah dievakuasi oleh BKSDA.
Diketahui, saat ini buaya Riska dievakuasi ke Penangkaran Teritip Balikpapan pada Rabu (4/10/2023) dini hari.
Buaya sepanjang 4,42 meter itu ditempatkan di kolam tersendiri seluas 12x12 meter.
Adapun alasan BKSD mengevakusai buaya di Guntung sudah berdasarkan usulan warga. Pertimbangannya ialah keselamatan.
Karena jangan sampai kejadian pada (8/8/2023) lalu itu kembali terulang. Dari catatan BKSDA Kaltim juga terdapat 4 buaya yang berisiko. Sementara ini sudah ada 2 buaya yang akan direlokasi.
Baru-baru Pak Ambo mengunggah mome saat mengunjungi buaya Riska ditempat penangkaran barunya.
Dalam video tersebut terlihat buaya Riska ditempatkan di kolam seluas 12x12 meter di Penangkaran Teritip Balikpapan.
Tampak Pak Ambo memegang potongan ayam yang diberi ke buaya Riska.
Baca juga: Ambo Boleh Datang Menjenguk di Penangkaran Teritip Balikpapan Jika yang Direlokasi Itu Buaya Riska
Namun tampaknya buaya Riska enggan memakan ayam tersebut.
Kepada TribunKaltim.com, sejauh pengamatannya, Pak Ambo sendiri tampak sedih saat bertemu Buaya Riska di penangkaran.
Ia bahkan mengaku sempat menangis saat bertemu dengan buaya Riska setelah dievakuasi.
"Dari awal datang itu juga sedih, menangis. Terus hari ini juga sedih, nangis, pas ketemu Buaya Riska," ujar Pak Ambo.
Sementara menurut Manajer Operasional Penangkaran Teritip Balikpapan, Arif Anggoro, Buaya Riska sempat mengamuk sebelum dibongkar dari truk pengangkut.
Namun, setelah diturunkan, buaya tersebut tampak jinak.
"Kemungkinan stres selama perjalanan. Pas masih perjalanan, saya tanya sama sopirnya, banyak bergerak. Jadi agak lambat perjalanan dari Bontang ke Balikpapan," ujar Arif, Kamis (5/10/2023).
Menurut Arif, Pak Ambo direncanakan akan menunggu selama 3 hari di Balikpapan.
Dalam rentang waktu tersebut, Pak Ambo bakal berkunjung ke Penangkaran Teritip tiap hari.
"Mungkin bakal setiap hari ke penangkaran, tapi yang penting dalam pengawasan BKSDA," ujar Arif.

Alasan Evakuasi di Penangkaran Teritip Balikpapan
Melansir dari Kompas.com, Kamis (5/10/2023) Kepala BKSDA Kaltim, M Ari Wibawanto mengatakan pihaknya telah mengevakuasi dua ekor buaya yang ada di Kawasan Guntung, Bontang tersebut.
Ari mengatakan dipilihnya lokasi tersebut lantaran pihaknya belum memiliki tempat penangkaran yang ideal untuk buaya.
Sehingga setelah berkoordinasi dengan pengelola Penangkaran Teritip, pihaknya menyanggupi untuk menampung Riska.
"Kita belum memiliki penangkaran satwa buaya. Dan Teritip merupakan lokasi yang ideal. Mereka (pengelola) sanggup memelihara, memberi makan dan cukup layak untuk dititipkan di sana dulu sambil menunggu lokasi pelepasannya," pungkasnya.
Ari mengatakan apa yang dilakukannya sudah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
Yakni dapat melakukan evakuasi buaya jika mengancam keselamatan nyawa manusia, termasuk bila ada kesepakatan dari warga dan pemerintah setempat.
“Posisi kita serba susah juga, tapi di luar itu kita memiliki aturan bahwa itu satwa dilindungi negara. Setiap orang tidak boleh memelihara (buaya), membunuh (buaya) sesuai Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 disebutkan itu sudah mengancam keselamatan manusia dan bisa dilakukan tindakan apapun termasuk salah satunya adalah melakukan evakuasi. Kita juga melakukan evakuasi sesuai permintaan masyarakat,” jelasnya.
Diketahui, Buaya Riska memang dikenal banyak orang melalui konten yang dibuat oleh Pak Ambo. Kedekatannya bahkan mendapat respons dari berbagai pihak.
Tak ayal banyak wisatawan lokal, artis maupun turis yang datang hanya untuk melihat kedekatan Pak Ambo dengan Riska.
Baca juga: Nasib Buaya Riska di Penangkaran Teritip Jauh dari Pak Ambo, Stress dan Mengamuk, Dapat Kolam Khusus
Ari melanjutkan, Riska atau bukan, evakuasi tersebut tetap harus dilakukan mengingat keselamatan warga sekitar yang paling utama
Sebagaimana diketahui, awal mula pertama kali pak Ambo menemukan Riska di perairan sekitar pabrik Pupuk Kaltim pada 26 tahun lalu.
Saat itu, panjang Riska masih satu meter. Pak Ambo tak terlalu menghiraukan buaya tersebut.
Ia tetap mendayung perahunya pulang ke rumah. Namun, buaya itu ternyata mengikuti perahu Pak Ambo.
Suatu ketika, Pak Ambo melihat buaya itu berdiam di samping perahu yang disandarkan di depan rumahnya.
Buaya itu hampir setiap hari mendatangi rumah Pak Ambo di Muara Sungai Guntung RT 002, Kelurahan Guntung, Bontang, Kaltim.
Pak Ambo lalu memberikan nama Riska. Alasannya sederhana, buaya itu betina.
Nama yang diberikan pak Ambo juga sama dengan nama perahunya. (TribunKaltim.co/Kompas.com)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.