Stok Bahan Pangan Kaltim Cukup Hingga Natal dan Tahun Baru, Disperindagkop: Jangan Panic Buying

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Stok ketersediaan pangan di Kaltim tercukupi hingga akhir tahun 2023 atau pada momen Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Hari Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM) Provinsi Kaltim memastikan ketersediaan pangan di Kaltim aman asalkan masyarakat tidak panic buying.

"Pangan kita aman dan tercukupi hingga akhir tahun, termasuk menyambut momen Hari Natal dan Tahun Baru," sebut Kepala Dinas Perindagkop dan UKM Kaltim, Heny Purwaningsih, Minggu (8/10/2023).

Masyarakat Kaltim diimbau tak khawatir apalagi melakukan aksi borong (panic buying). Membeli kebutuhan bahan pokok secara berlebihan.

Baca juga: Dinas Perikanan Samarinda Gencarkan Bimtek Program Pangan Mandiri, Solusi Atasi Naiknya Harga Pakan

Baca juga: Cara Inkoppas untuk Sediakan Pangan di Penajam Paser Utara, Kaitannya dengan IKN Nusantara

"Aksi borong diimbau tidak dilakukan karena Pemerintah dengan lintas sektor sudah melakukan upaya-upaya untuk mewujudkan ketersediaan stok serta keterjangkauan harga kebutuhan pokok," tegasnya.

Pasalnya, secara umum hingga akhir tahun kondisi ketersediaan pangan seperti beras, tepung, gula, telur dan daging masih mencukupi.

Tim monitoring harga dan stok di berbagai Kabupaten/Kota sudah melakukan pemantauan stok serta.harga dari komoditi bahan pangan di pasar.

Heny menyampaikan, hasil pemantauan menunjukkan stok yang dimiliki para pedagang pasar cukup hingga akhir tahun.

Termasuk penguatan kerjasama dengan para distributor atau pedagang di daerah pemasok yang telah terjalin.

"Mereka (pedagang) bisa melakukan upaya mendatangkan pasokan pangan dari daerah-daerah yang saat ini memiliki ketersediaan yang lebih," imbuhnya.

Heny juga menjelaskan, pihaknya telah melakukan upaya-upaya menjaga stabilitas stok dan harga.

Salah satunya, beberapa program yang dilaksanakan lintas sektoral dengan instansi terkait telah dilakukan untuk menjaga ketersediaan bahan pangan di Kaltim.

Baca juga: Efek Konflik di Pulau Rempang, Ombudsman Sebut Warga Alami Kesulitan Pasokan Bahan Pangan

Termasuk mperkuat kerjasama dengan-daerah penyuplai atau penghasil bahan pangan.

"Arahan Presiden dan komitmen Kaltim melakukan penguatan kerjasama dengan daerah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah Jawa Timur dan DKI Jakarta," pungkasnya. (*)