Breaking News

Kisah Buaya Riska di Bontang

Tak Bisa Bikin Konten Bersama Buaya Riska, Pak Ambo Terancam Kehilangan Penghasilan Rp 15 Juta/Bulan

Tak bisa lagi bikin konten usai Buaya Riska dievakuasi, Pak Ambo Terancam kehilangan penghasilan Rp 15 juta per bulan.

Editor: Diah Anggraeni
HO/Youtube fitriyani Riska
Tak bisa lagi bikin konten usai Buaya Riska dievakuasi, Pak Ambo Terancam kehilangan penghasilan Rp 15 juta per bulan. 

"Kalau Riska juga ditangkap, ia kehilangan 'piring nasi'. Maka itu baiknya dibicarakan dulu," kata Ambo.

Ambo menjelaskan bahwa bonus YouTube tidak semua untuk dirinya dan keluarga.

Uang yang ia dapatkan dibagi-bagi, disisihkan untuk memberi makan 'Buaya Riska' dan membayar editor video.

Menurutnya penilaian masyarakat terkait AdSense terlalu berlebihan.

"Dikira orang dari konten itu besar hasilnya. Uang itu dibagi dua. Bayar editor video juga membelikan ayam untuk 'Riska'. Dalam 1 bulan bisa habis Rp 4 juta," ungkapnya.

BKSDA Kaltim Sarankan Pak Ambo Tidak Buat Konten Buaya Riska

Sejatinya BKSDA Kaltim telah memperingati Pak Ambo untuk tidak membuat konten ataupun memelihara buaya Riska lantaran merupakan satwa liar.

Kepala BKSDA Kaltim M Ari Wibawanto mengatakan, sebenarnya sejak 2019, pihaknya sudah mengeluarkan surat pernyataan untuk tidak memberikan makan maupun memelihara buaya karena merupakan satwa liar.

“Risikonya cukup besar. Itu surat pernyataannya sudah cukup jelas kok. Ketika mereka ada konten-konten itu kita bertindak cepat mengingatkan mereka dan dari Ambo sendiri sudah membuat surat pernyataan bahwa dia tidak akan melakukan tindakan apapun,” ungkap Ari, seperti dilansir dari Kompas.com.

Namun, rupanya Pak Ambo disebut mengabaikan peringatan tersebut.

Ia tetap membuat konten kedekatannya dengan Riska hingga ditonton jutaan orang di kanal YouTube-nya.

“Tapi mereka masih melakukan pembuatan konten ya jadi kan bukan kesalahan kita jika ada terjadi sesuatu, kita sudah mengingatkan karena ini adalah satwa liar. Dia tidak memelihara secara fisik di kandang karena habitat alamnya kan di sana (sungai),” pungkasnya.

Terkait surat tersebut, Fitriani membenarkan adanya surat pernyataan yang ditandatangani oleh Pak Ambo.

Namun menurut Fitriani saat itu ayahnya kurang memahami betul isi dari surat dari BKSDA tersebut.

“Kemarin bapak itu kurang paham dengan isi surat yang ditandatangani dari pihak BKSDA. Karena yang dia tahu jika Riska melukai orang lain, Bapak Ambo yang bertanggung jawab, makanya dia bersedia bertanda tangan,” jelasnya.

Baca juga: BKSDA Ungkap Bahaya di Balik Perilaku Buaya Riska yang Tampak Jinak, Pak Ambo Dilarang Buat Konten

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved