Ibu Kota Negara

Dua Opsi Nama Jakarta Usai Ibu Kota Resmi Pindah ke IKN Nusantara, Ini Penjelasan Heru Budi Hartono

Berikut dua opsi nama Jakarta usai ibu kota resmi pindah ke IKN Nusantara. Ini penjelasan Heru Budi Hartono.

Ist source Tribun Jakarta
POLUSI UDARA JAKARTA - Berikut dua opsi nama Jakarta usai ibu kota resmi pindah ke IKN Nusantara. Ini penjelasan Heru Budi Hartono. 

TRIBUNKALTIM.CO - Simak informasi seputar ibu kota negara alias IKN Nusantara terkini.

Berikut dua opsi nama Jakarta usai ibu kota resmi pindah ke IKN Nusantara.

Simak penjelasan Heru Budi Hartono, Pj Gubernur DKI Jakarta.

Status DKI Jakarta jadi sorotan publik belakangan ini.

Ya, status Jakarta sebagai Daerah Khusus Ibu Kota bakal hilang setelah IKN Nusantara resmi jadi Ibu Kota Indonesia.

Baca juga: Gambaran Hijaunya Ibu Kota Negara Indonesia di Kaltim, Masa Depan IKN Nusantara

Baca juga: Proyek Pembangunan IKN Nusantara Disorot Jaksa Agung Burhanuddin, Ingatkan Kementerian PUPR

Baca juga: Tiga Partai Koalisi Ganjar Pranowo Bentuk Tim Pemenangan di Provinsi Tempat IKN Nusantara Dibangun

Diketahui, Presiden Jokowi menargetkan IKN Nusantara di Kalimantan Timur jadi Ibu Kota Indonesia pada 2024 mendatang.

Diberitakan sebelumnya, status Jakarta akan berganti dari DKI menjadi DKJ, alias Daerah Khusus Jakarta.

Terbaru, seiring pembangunan Ibu Kota Nusantara, kini Pemerintah Daerah DKI sedang mempersiapkan perubahan nama Jakarta.

Pj Gubernur Heru Budi Hartono mengatakan, Jakarta belum tentu berubah namanya menjadi Daerah Khusus Jakarta (DKJ).

Opsi nama Daerah Khusus Ekonomi (DKE) Jakarta belakangan ini menjadi salah satu yang diperhitungkan para pejabat.

“Kemungkinan DKI Jakarta nanti bisa namanya menjadi Daerah Khusus Jakarta atau juga bisa namanya menjadi Daerah Khusus Ekonomi Jakarta,” kata Heru dalam Podcast Kopi Sedap BPKD Pemprov DKI, Kamis (12/10/2023).

Keputusan itu, ujar Heru, berada di tangan DPR atau Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

“Nanti tergantung pembahasan di tingkat pusat, DPR maupun Kemendagri,” tutur dia.

Dalam langkah menuju global city, Heru berpesan agar jumlah universitas yang bertaraf internasional ditingkatkan.

Selain itu, museum budaya juga menjadi salah satu ciri global city.

“Bagaimana menyampaikan budaya itu ke negara tetangga, bagaimana kita juga meningkatkan pariwisata,” ujar Heru.

Baca juga: Proyek Pembangunan IKN Nusantara Disorot Jaksa Agung Burhanuddin, Ingatkan Kementerian PUPR

Udara IKN Lebih Bagus dari Jakarta

Pemerintah melalui Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sudah memikirkan konsep wisata yang akan diterapkan di Ibu Kota Nusantara.

Memiliki alam yang masih alami, konsep wisata di IKN Nusantara, Kalimantan Timur akan berbasis alam atau ekowisata.

Udara yang sejuk dan lebih baik dari Jakarta bisa menjadi salah satu andalan wisata di IKN.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, pemerintah juga mengutamakan aspek pemberdayaan sosial budaya ekonomi masyarakat lokal, serta seni dan budaya dalam pengembangan potensi wisata.

“Kami fokus kepada eco tourism, seni, dan budaya.

Tentu untuk yang nanti berpindah ke sana (IKN Nusantara), bisa juga mendapatkan wisata yang berbasis alam,” ujar Sandiaga Uno dalam The Weekly Brief With Sandi Uno di Jakarta, Senin (9/10/2023).

Kawasan IKN yang didominasi hutan dinilai memiliki kualitas udara yang jauh lebih baik dari Jakarta.

Hal ini yang menurutnya cocok untuk dikembangkan sebagai destinasi ekowisata.

“Karena kualitas udara di sana jauh lebih bagus dibanding di Jakarta dan ini harus ada pola kelestarian alam,” imbuhnya.

Secara garis besar, kata Sandiaga, pariwisata di IKN Nusantara akan diarahkan kepada pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.

"Jadi mungkin kita belum melirik wisata-wisata buatan yang besar, seperti Disney, tapi lebih ke arah eco tourism," terang Menparekraf.

Baca juga: Investor IKN Nusantara Bisa Pegang HGU Hingga 2 Abad, KPA Kritisi Soal Dampak Besar Konflik Agraria

Ia menambahkan, berdasarkan koordinasi dengan sejumlah pihak, diketahui fakta bahwa para wisatawan lebih banyak mencari konsep pariwisata budaya, keindahan alam, hingga kuliner.

"Yang ketiga ternyata ada (minat juga pada) kegiatan-kegiatan berkeberlanjutan lingkungan.

Jadi nanti akan kami dorong lebih ke arah sana,” sambung Sandiaga.

Lebih lanjut, pengelolaan sektor pariwisata di IKN Nusantara juga akan melibatkan kelompok masyarakat hukum adat di daerah setempat.

Sehingga akan berdampak bagi pemberdayaan masyarakat adat.

"Wisata berkelanjutan itu tidak hanya dapat membawa dampak ekonomi, tapi lingkungan sosial juga (untuk pemberdayaan masyarakat adat)," pungkasnya.

Sebagai informasi, dikutip dari situs Kemenparekraf saat ini ada setidaknya lima wisata alam yang potensial dikembangkan di dekat kawasan IKN.

Kelimanya antara lain Goa Tapak Raja, kawasan Mangrove Mentawir, Gunung Parung, Air Terjun Tembinus, dan bukit Bengkirai.

Baca juga: IKN Nusantara Jadi Contoh Transportasi Canggih dan Ramah Lingkungan Buat Kota Lain di Indonesia

Jokowi Mau Pindah ke IKN

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono akan menjadi menteri pertama yang tinggal di Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara, Kalimantan Timur.

Namun, ternyata Basuki tak sendiri.

Basuki menyebut, tahun depan, Presiden Jokowi juga akan boyongan alias pindahan ke IKN.

Saat ini, progres pembangunan IKN Nusantara kini telah mencapai 38-40 persen.

Pembangunan IKN ini pun akan terus dikebut, karena tahun depan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan pindah ke IKN.

Sebelum Presiden Jokowi pindah ke IKN, Basuki menyebut dirinya terlebih dahulu yang akan pindah.

"Sedangkan progres yang ada di dalam sini sudah sampai 38-40 persen.

Tahun depan Pak Presiden akan boyongan kesini, mau nemenin saya."

"Saya kan pertama kali datang, ditemenin Pak Presiden," kata Basuki dalam tayangan Live Acara Malam Apresiasi Nusantara yang ditayangkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (22/9/2023).

Lebih lanjut, Basuki mengungkapkan deretan tugas yang diberikan kepadanya di IKN.

Basuki menuturkan, Kementerian PUPR diberi tugas untuk membangun insfrastruktur dasar di IKN.

Di antaranya seperti jalan, penyediaan air bersih, pengolahan sampah, sanitasi, kantor pemerintahan, hingga rumah ibadah.

Selain itu Basuki juga mendapat tugas untuk membangun Istana Presiden, Kantor Presiden, dan Kantor Wakil Presiden.

"Tugas Kementerian PUPR yang diberikan oleh Bapak Presiden, membangun infrastruktur dasarnya. Jadi kaya jalan-jalannya, air minum, sampah, sanitasi."

"Kantor-kantor pemerintahan, masjid, gereja, rumah peribadatan, kemudian Istana, Kantor Presiden, Kantor Wakil Presiden," terang Basuki.

Baca juga: IKN Nusantara Resmi Jadi Ibu Kota, Status Jakarta Belum Tentu Jadi DKJ, Heru Budi: Jadi Global City

Menurut Basuki, saat ini pihaknya tengah mengutamakan pembangunan jalan dari Balikpapan ke Samarinda.

Nantinya, jalan dari Balikpapan ke Samarinda tersebut akan dibelokkan ke IKN agar menambah minat orang-orang untuk datang ke IKN.

Selain itu, akses jalan dari Balikpapan ke IKN akan bisa ditempuh hanya dalam waktu 40 menit saja.

"Sekarang ini yang sedang kita utamakan adalah jalan dari Balikpapan ke Samarinda, kita belokkan ke IKN."

"Supaya nanti orang dari Balikpapan suka ke IKN, tidak boleh lebih dari 40 menit (waktu yang ditempuh dari Balikpapan ke IKN)," ungkap Basuki.

Untuk saat ini, waktu yang ditempuh dari Balikpapan ke IKN masih 2,5 jam lamanya,

Namun, progres pembangunan jalan saat ini sudah tembus ke Pulau Balang.

Basuki pun berharap tahun depan akses jalan ke IKN ini sudah bisa beroperasi.

"Sekarang 2,5 jam, karena karena masih memutar. Kemarin kami sudah telusuri detailnya, sudah tembus ke Pulau Balang.

Mudah-mudahan tahun depan sudah beroperasional," pungkas Basuki. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Heru Budi: Nama Jakarta Belum Tentu DKJ, Bisa Juga Daerah Khusus Ekonomi",

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved