Breaking News

Ibu Kota Negara

Optimisme Maratua Berau jadi Penyangga IKN Nusantara dari Sisi Pariwisata Indonesia

Destinasi wisata di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, dikunjungi pada 12 sampai 14 Oktober 2023.

Penulis: Renata Andini Pengesti | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/SYAIFULLAH IBRAHIM
Direktur Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Muhsin Palinrungi saat menjelaskan terkait hal-hal yang menjadi catatan penting saat mengunjungi sejumlah obyek wisata di Kabupaten Berau pada program Perjalanan Wisata Pengenalan Kolaborasi OIKN dengan Kemenparekraf RI, yang berlangsung sejak 12 sampai 15 Oktober 2023. 

TRIBUNKALTIM.CO - Selain kekayaan alam yang melimpah, Provinsi Kalimantan Timur juga memiliki banyak potensi wisata berkelas nasional hingga internasional.

Untuk itulah Deputi Bidang Sosial, Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat OIKN bersama Kemenparekraf mencanangkan Program Perjalanan Kolaborasi dengan mengunjungi sejumlah destinasi wisata.

Destinasi wisata di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, dikunjungi pada 12 sampai 14 Oktober 2023.

Dalam kunjungan ini, Deputi Bidang Sosial, Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Alimuddin, didampingi Direktur Kebudayaan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Muhsin Palinrungi, Direktur Pemasaran Parawisata Nusantara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Dwi Marhan Yono beserta sejumlah staf.

Baca juga: Pemkab Berau Dukung Penyelenggaraan Maratua Jazz Untuk Membangun Pariwisata Bumi Batiwakkal

Terdapat empat obyek wisata yang dikunjungi yakni:

- Danau Halo Tabung Pulau Maratua;

- Pulau Sangalaki;

- Pulau Kakaban;

- dan Pulau Derawan.

Mulanya rombongan bertolak dari Pelabuhan Sanggam Tanjung Redeb Berau menuju Pratasaba Resort.

Perjalanan memakan waktu 2,5 jam hingga 3 jam menyesuaikan kondisi cuaca, menggunakan speedboat berkapasitas 25 penumpang.

Setibanya di Pratasaba Resort, rombongan beristirahat sebentar kemudian menyempatkan berkunjung ke Pendopo Kecamatan Maratua.

Di sana mereka disambut Camat Maratua Aryanto bersama PKK Kecamatan, dan pelaku UMKM lokal.

Camat Maratua Aryanto menuturkan, dulunya Pulau Maratua sangat terpencil dan kurang dilirik wisatawan.

Baca juga: Jadi Destinasi Andalan Berau, Syarifatul Minta Wisata Maratua Lebih Dipersiapkan

Sekarang, banyak wisatawan nasional maupun internasional yang melirik Kecamatan Maratua dengan berbagai keindahan alamnya.

Aryanto menilai, perkembangan Pulau Kalimantan jauh tertinggal dibanding dengan Pulau Jawa yang memiliki segala hal.

"Saya sendiri tidak membayangkan, Kaltim dijadikan IKN dan Kabupaten Berau pada umumnya dan Kecamatan Maratua khususnya bisa menjadi penyangga IKN," ungkapnya.

Jadi Penyangga IKN Nusantara

Aryanto optimistis, Kecamatan Maratua bisa menjadi penyangga OIKN dalam menunjang sektor pariwisata.

Sementara itu, Deputi Bidang Sosial, Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat OIKN Alimuddin
mengatakan, Kecamatan Maratua sudah memiliki bandara, tinggal memasarkan potensi-potensi wisata yang ada.

"Kehadiran kami di sini, termasuk Direktur Pemasaran Parawisata Kementerian tentu akan
menjadi bagian yang akan memasarkan potensi obyek wisata, sekaligus memberikan awareness tentang bangga berwisata di Indonesia," bebernya.

Nantinya Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara akan mengemas laporannya dengan baik untuk disampaikan kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Dari hasil laporan itu akan dijadikan strategi wisata di IKN dan sekitarnya, yang akan menjadi perjalanan wisata dengan bekerja sama dengan berbagai stakeholder.

Baca juga: Kereta Tanpa Rel Bakal Hadir di IKN Nusantara, Menhub Bakal Operasikan Autonomus Rail Rapid Transit

"Kerjasama itu wajib mulai dari masyarakat, kades, camat dan seluruh stakeholder. Bersama-sama bersinergi dalam memajukan parawisata di IKN dan sekitarnya," ungkapnya.

Alimuddin meyakini, Maratua akan mendapatkan manfaat dengan keberadaan IKN Nusantara.

"Kalau lihat kemarin-kemarin, setelah Covid-19 kita kesulitan ke Berau dan pesawat pun cuma pesawat ATR. Sekarang sudah ada Citilink dan direct dari Jakarta," ulasnya.

20231016_Kolaborasi IKN di Berau
Wisata di Kabupaten Berau pada program Perjalanan Wisata Pengenalan Kolaborasi OIKN dengan Kemenparekraf RI, yang berlangsung sejak 12 sampai 15 Oktober 2023.

Kemudahan transportasi, lanjut Alimuddin, mestinya dimanfaatkan untuk menarik wisatawan Indonesia maupun internasional datang.

Tak hanya sektor parawisata yang dilirik OIKN, namun juga membangkitkan pelaku-pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Pelaku UMKM ini perlu di bina dulu, utamanya dalam mendapatkan sertifikat Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) hingga sertifikasi halal.

"Itu mesti didampingi, tidak hanya memberikan pelatihan 3 sampai 4 hari. Itu tidak ada
artinya," singgungnya.

Disperindagkop, kata Alimuddin, harus turun tangan untuk melakukan pendampingan hingga produk UMKM di Kabupaten Berau bisa terjual keluar daerah, termasuk digital marketing yang harus diajarkan.

Mestinya, Kecamatan Maratua memiliki pemasaran produk yang dihasilkan pelaku UMKM secara berkelanjutan.

Baca juga: Jalin Koordinasi Dengan Stakeholder Terkait, Sahli dan Stafsus Kunjungi IKN Nusantara

Jangan hanya ada acara-acara seremonial saja diproduksi. Jadi harus ada ‘bapak asuh’ untuk mengembangkannya.

Misalnya ada tempat oleh-oleh khas Maratua, jadi wisatawan puas ketika berkunjung ke sini.

Sementara itu, Direktur Pemasaran Parawisata Nusantara Kemenparekraf Dwi Marhan Yono meminta agar pengelola wisata dapat membuat wisatawan yang berkunjung bahagia.

"Termasuk dalam hal kebersihan. Buatlah gerakan satu jam menyapu dengan melibatkan semua pihak, agar tamu yang datang dapat menikmati keindahan alam dengan lingkungan bersih," ujar Marhen.

Pada tahun 2024, akan ada dua juta orang penduduk di IKN. Kemenparekraf bersama Deputi Bidang Sosial, Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat OIKN menargetkan 10 persen harus berwisata ke Maratua.

20231016_Penyu di Berau
Penangkaran penyu di Berau Kalimantan Timur, binatang langka yang dilindungi oleh negara.

Marhan tidak menginginkan perputaran ekonomi di Maratua hanya dirasakan pelaku-oleh
usaha semata, dan masyarakat tidak merasakan dampaknya.

Untuk itu ia meminta pihak kecamatan, untuk mengajak semua masyarakat mempromosikan keindahan alam di Maratua.

Dari 3.700 penduduk maratua, kalau bisa diajak semua promosi keindahan alam,
budaya dan keramah-tamahan penduduk Maratua.

"Harapan kami, penduduk di Maratua ini tidak jadi penonton tapi juga jadi penikmat ‘kue’ pembangunan parawisata di Indonesia khususnya Maratua," tandasnya.

(*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved