Berita Internasional Terkini

Sesumbar Amerika, Mampu Danai 2 Perang Sekaligus, Bantu Ukraina vs Rusia dan Israel vs Palestina

Sesumbar Amerika Serikat, mampu danai 2 perang sekaligus, bantu Ukraina vs Rusia dan Israel vs Palestina.

|
Editor: Rafan Arif Dwinanto
MAHMUD HAMS / AFP
Seorang pria membawa tabung gas propana di punggungnya sambil berjalan melewati puing-puing dan kehancuran yang berserakan di jalan di kamp Jabalia untuk pengungsi Palestina di Kota Gaza pada 11 Oktober 2023. Sesumbar Amerika Serikat, mampu danai 2 perang sekaligus, bantu Ukraina vs Rusia dan Israel vs Palestina 

TRIBUNKALTIM.CO - Amerika Serikat sesumbar mampu mendanai dua perang sekaligus.

Yakni membantu Ukraina menghadapi Rusia, dan membantu Israel perang melawan Hamas, Palestina.

Diketahui, Amerika Serikat berada dibalik Ukraina dalam perang yang sudah berlangsung lama.

Menteri Keuangan Amerika Serikat, Janet Yellen mengatakan kalau Washington mampu menanggung dan memberi dukungan dua perang berbeda yang sedang terjadi.

Dia juga menegaskan, kalau dana mereka berada dalam kondisi yang baik untuk terus mendukung kepentingan AS di luar negeri dalam mendukung Ukraina dan di tengah ketegangan yang sedang berlangsung di Timur Tengah..

Baca juga: Jumlah Korban Jiwa Perang Palestina dan Israel Lampaui 4.000 Jiwa, Banyak Perempuan dan Anak-anak

“Amerika pasti mampu untuk berdiri bersama Israel dan mendukung kebutuhan militer Israel dan kami juga dapat dan harus mendukung Ukraina dalam perjuangannya melawan Rusia,” kata Yellen dalam wawancara dengan stasiun televisi Inggris Sky News sebelum pertemuan dengan para menteri keuangan Eurogroup, di Luksemburg, Senin (16/10/2023).

Yellen menambahkan kalau prospek keuangan Amerika cukup untuk mendukung sekutu-sekutunya di luar negeri.

Namun, ia memperingatkan kalau potensi dampak ekonomi dari konflik yang lebih besar di Timur Tengah masih belum diketahui.

Hal itu terutama di tengah kondisi pasar minyak dan gas alam global yang sudah bergejolak dan berkontribusi terhadap krisis biaya hidup di beberapa negara Barat pada tahun lalu.

Yellen yang juga mantan ketua Bank Sentral AS, juga mencatat bahwa inflasi sedang menurun namun meminta Partai Republik untuk mempercepat upaya menunjuk Ketua DPR baru.

Hal itu untuk memastikan bahwa bantuan keuangan dapat mengalir ke luar negeri.

Seperti diketahui, Kevin McCarthy dari Partai Republik California dicopot dari jabatannya awal bulan ini, sehingga menimbulkan kekhawatiran terjadinya kebuntuan ekonomi dan legislatif di Washington.

McCarthy digulingkan sebagai Ketua setelah rekannya dari Partai Republik, Perwakilan Florida Matt Gaetz, mengadakan pemungutan suara untuk memecatnya.

Voting itu menyusul klaim bahwa McCarthy telah tunduk pada tuntutan Partai Demokrat untuk meloloskan rancangan undang-undang pengeluaran yang besar.

Ia juga dituduh membuat perjanjian dengan Presiden AS Joe Biden untuk terus mendanai militer Ukraina.

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved