Berita Nasional Terkini

Jembatan Kaca Pecah di Banyumas, 1 Orang Meninggal Dunia, Standar Keamanan Sempat Disorot

Jembatan kaca pecah di Banyumas tewaskan 1 orang, standar keamanan sempat disorot.

Editor: Diah Anggraeni
Tribunjateng.com/Permata Putra Sejati
Jembatan kaca pecah di Banyumas tewaskan 1 orang, standar keamanan sempat disorot, begini kronologinya. 

"Mereka sedang foto-foto, ada 2 orang yang jatuh langsung tidak sadarkan diri, sedangkan 2 lainnya minta tolong," katanya seperti yang dikutip dari Tribunbanyumas.com.

Pascakejadian, obyek wisata langsung ditutup total.

Jembatan kaca pecah di tempat wisata The Geong, Kompleks Hutan Pinus Limpakuwus, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (25/10/2023).
Jembatan kaca pecah di tempat wisata The Geong, Kompleks Hutan Pinus Limpakuwus, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (25/10/2023). (Kompas.com/Fadlan Mukhtar Zain)

Aparat kepolisian kemudian mendatangi lokasi kejadian dan melakukan olah tempat kejadian perkara.

Sementara itu Satreskrim Polresta Banyumas melibatkan Labforensik Polda Jateng untuk memeriksa kelaikan jembatan kaca di kawasan wisata Hutan Pinus Limpakuwus.

Termasuk pengelola wisata yang saat ini tengah dalam pemeriksaan pihak kepolisian.

Kapolresta Banyumas, Kombes Edy Suranta Sitepu mengatakan untuk kondisi dan kelaikan jembatan akan dikaji oleh tim ahli.

"Termasuk apakah dilihat dari kajian ini jembatan layak atau tidak," katanya kepada Tribunbanyumas.com.

Baca juga: Tahukah Anda, Ini 8 Jembatan Paling Menakutkan yang Ada di Dunia, Jembatan Kaca Zhangjiajie

Standar Keamanan Sempat Disorot

Standar keamanan jembatan kaca The Geong di kompleks Hutan Pinus Limpakuwus, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, sempat menjadi sorotan.

Ketua Koperasi Hutan Pinus Limpakuwus, Eko Purnomo mengatakan, usai libur lebaran kemarin sempat mengundang pengelola The Geong untuk melakukan evaluasi.

"Sudah kami undang, karena setelah lebaran ada evaluasi terkait pengelolaan manajemen, manajemen medsos, manajemen risiko dan lainnya," kata Eko kepada wartawan di lokasi, Rabu (25/10/2023) sore.

Eko mengatakan, pihaknya mengundang pemiliknya karena sebelumnya menemukan beberapa komentar di medsos yang menyoroti soal standar keamanan wahana tersebut.

"(Komentarnya) terkait kurang safety, banyak yang menyoroti, konstruksinya kurang ini ...," ungkap Eko tanpa menjelaskan lebih lanjut isi komplain dari warganet.

Namun saat itu pemilik tidak datang secara langsung dan hanya mengirimkan perwakilannya.

"Di situ tidak ada titik temu, karena kami hanya menitipkan pesan (kepada pemiliknya)," ujar Eko.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved