Berita Berau Terkini
Gambaran Wabup Gamalis soal Penurunan Stunting di Berau pada Tahun Mendatang
Wakil Bupati Berau, Gamalis, menegaskan telah pasang target tahun depan terkait pravalensi stunting di Kabupaten Berau.
Penulis: Renata Andini Pengesti | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Wakil Bupati Berau, Gamalis, menegaskan telah pasang target tahun depan terkait pravalensi stunting di Kabupaten Berau harus menyentuh pada angka 17,4 persen.
Hal itu dia tegaskan setelah mengikuti pembukaan Diskusi Panel Manajemen Kasus Stunting Satu.
"Insyaallah pravalensi stunting di Kabupaten Berau tahun depan setidaknya turun menjadi 17,4 persen," ungkapnya kepada TribunKaltim.co, jumat (27/10/2023).
Kemudian pihaknya berharap hasil kajian diskusi Manajemen Kasus Stunting 1 bisa menjadi bahan evaluasi ke depan.
Baca juga: 3 Kecamatan di Paser Gelar Rembuk Stunting, Membangun Komitmen Publik
Mengenai stunting dan penghalang, "Apa yang perlu kita ambil dalam rangka percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Berau," urainya.
Ia menegaskan, dengan target 17,4 persen angka stunting bisa turun sedemikian rupa pada tahun depan.
Maka tim percepatan penanganan penurunan stunting Kabupaten Berau bisa lebih serius dan fokus.
Dan mari bersama-sama memanfaatkan keberagaman pangan di Kabupaten Berau.
Baca juga: Sejumlah Anak di Babulu Penajam Paser Utara Terindikasi Stunting, Makmur Marbun Bertindak
"Sebagai salah satu sumber gizi bagi masyarakat saya yakin kita semua bisa bekerja dengan maksimal," paparnya.
Perlu Dukungan OPD
Pasalnya supaya angka penurunan stunting bisa capaian target, perlu ada daya dukungan antar organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.
Harus ada daya kerja sama serta kerja keras dari perangkat-perangkat terkait di Kabupaten Berau.
"Tidak hanya di tingkat Kabupaten saja tetapi juga tingkat kecamatan, kelurahan serta kampung," ucapnya.
Baca juga: 5 Hal yang Harus Dipegang Sekda Berau Muhammad Said, Pesan dari Bupati Sri Juniarsih
Di samping itu, Wabup Gamalis menekankan tentang upaya-upaya intervensi spesifik, sensitif dan pencegahan juga harus terus dilakukan bersama-sama secara berkelanjutan.
"Seperti melaksanakan program nasional aksi bergizi, pemberian tablet tambah darah dan lain sebagainya," ujarnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.