Berita Samarinda Terkini

Emir Moeis Beri Kuliah Umum ke Mahasiswa Unmul di Samarinda, Bahas Peran di IKN Nusantara

Politikus senior dan penggiat pendidikan Emir Moeis memberikan kuliah umum ke Mahasiswa Universitas Mulawarman.

Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIRUS
Politikus senior dan penggiat pendidikan Emir Moeis berkesempatan memberikan kuliah umum yang dihadiri sekitar 150 mahasiswa-mahasiswi dari berbagai program studi Universitas Mulawarman, Senin (30/10/2023). 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Politikus senior dan penggiat pendidikan Emir Moeis memberikan kuliah umum ke Mahasiswa Universitas Mulawarman (Unmul), Senin (30/10/2023).

Pada kesempatan kali ini, mantan anggota DPR RI dapil Kaltim dari PDIP tersebut mengambil tema kekinian.

Dalam Kuliah umum tersebut, juga dihadiri sekitar 150 mahasiswa-mahasiswi dari berbagai program studi.

Mengambil tema "Pentingnya Pengembangan Sumber Daya Manusia Unggul dan Kesetaraan di Beberapa Aspek dalam Mendukung Provinsi Kaltim sebagai Episentrum Pertumbuhan Baru IKN Nusantara".

Baca juga: Jadwal Jokowi Groundbreaking SDN 020 Sepaku Semoi di IKN Nusantara

Menurut Emir Moeis hadirnya Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara di Kalimantan Timur, sudah semestinya pemerintah pusat maupun daerah memberi ruang lingkup untuk keterlibatan pemuda.

Jangan hanya menjadi penonton, tetapi harus ikut andil dalam pembangunan IKN Nusantara

Untuk itu Kaltim harus mulai mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul, berkompeten dan memiliki daya saing.

"Perkembangan ilmu-ilmu baru saat ini sangat cepat, dalam beberapa bulan saja perkembangan ponsel sudah berubah. Kalau kita tidak bisa mengikutinya, akan tertinggal. Jadi tugas yang berat di Kaltim ini adalah menyiapkan manusia-manusia unggulan," ungkap Emir Moeis.

Baca juga: Alasan Konsep Food Estate tak Bisa Digunakan di Bulungan Kaltara, Soroti soal IKN Nusantara

Kaltim dengan sumber daya alam (SDA) yang mumpuni, bisa menjadi fondasinya IKN Nusantara.

Dia menaruh harap, Unmul mampu menjadi lebih baik lagi bahkan harus bisa melebihi Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Airlangga, UGM, dan perguruan tinggi lain di Pulau Jawa, karena berada di dekat IKN Nusantara.

Berbicara soal ketersediaan SDM yang perlu dipersiapkan adalah pendidikan.

Melalui pendidikan dan pengajaran peradaban akan terbangun.

Melalui sekolah, siswa terdidik dan memiliki pengetahuan.

Baca juga: OIKN Gandeng Pemprov Kaltim dan Pemkab Kukar Siapkan Pangan di IKN Nusantara

"Bagaimana menghadapi tantangan dunia baru dan budaya baru berkaitan dengan hadirnya IKN Nusantara," bebernya.

Perhatian terhadap pendidikan harus dimulai dari usia dini, diperlukan sekolah (SD, SMP, SMA, PT) yang berkualitas baik dari segi infrastruktur maupun ketersedian tenaga pengajar (guru dan dosen).

Lembaga pendidikan tersebut harus merata di setiap kabutan/kota di Kaltim.

"Belum lama ini saya berkunjung ke sekolah dasar di Sepaku. Di sana cuma ada 1 guru bahasa Inggris di kecamatan. Komputer cuma ada 2. Sementara di Jakarta ada SD yang dwibahasa. Aduh, bagaimana ini? bagaimana nanti anak-anak di Sepaku bergaul dengan anak-anak di IKN," kata Emir Moeis.

Politisi yang pernah menjadi dosen teknik di Universitas Indonesia selama 29 tahun tersebut juga mengkhawatirkan anak-anak di Kalimantan Timur merasa minder.

Baca juga: Kabar Terkini Kondisi 3 Proyek Monumental IKN Nusantara di Kaltim

"Maka itu saya sampaikan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membangun sekolah-sekolah unggulan di Sepaku dan daerah lain di Kalimantan Timur," ujar Emis Moeis.

Mulai dari membangun SD unggulan terlebih dahulu. 

"Tetapi setaraf dengan SD unggulan di Jakarta," pungkas Emir Moeis.

Dalam Kacamata Pendidikan Kaltim

Sementara itu, Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang juga Ketua Senat FKIP Unmul, Dr. Sudarman turut hadir sebagai pembicara.

Sudarman menyinggung terkait adanya dikotomi terkait Undang-undang nomor 23 yang sudah memisahkan antara tanggung jawab pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota.

SMA menjadi tanggung jawab provinsi, sementara SD, SMP menjadi tanggung jawab pemkab/pemkot.

Permasalahnya pada kecukupan anggaran, Pemprov Kalimantan Timur memiliki anggaran cukup besar, namun wilayah sekolah-sekolah yang dibina hanya SMA, SMK dan SLB.

Sementara yang dikelola kabupaten/kota adalah SD dan SMP yang jumlahnya sangat banyak.

"Kesetaraan antara kabupaten/kota satu dan lain juga tidak sama," sebut pria yamg juga menjabat sebagai Sekretaris Dewan Pendidikan Kaltim ini.

Tunjangan penghasilan guru-guru di provinsi juga lebih besar bisa Rp3 juta sampai Rp5 juta per bulan.

Tetapi kalau tunjangan SD dan SMP di kabupaten/kota Rp300 ribu sampai Rp700 ribu, tergantung kemampuan daerah masing-masing, menurutmya ini juga jomplang.

Lebih lanjut, Sudarman menyampaikan salah satu hambatan terkait investasi pendidikan adalah guru bersertifikasi.

Di Kaltim saja untuk PAUD yang belum tersertifikasi masih 94,7 persen, berarti yang sudah tersertifikasi baru 5,3 persen.

Untuk SD dan SMP yang belum tersertifikasi masih 63 persen dan guru SMA yang belum tersertifikasi 59 persen, SMK 36 persen, dan guru-guru SLB masih 72 persen yang belum tersertifikasi.

"Jadi yang harus digerakkan oleh pemerintah provinsi adalah mengakselerasi percepatan sertifikasi buat guru-guru. Karena sekarang ini banyak guru-guru tua menjelang pensiun, tapi guru-guru mudanya yang honorer," sarannya.

Terkait membangun SDM yang unggul, Sudarman menyoroti bahwa Kaltim harus mengembangkan infrastruktur pendidikan, yakni investasi dalam pendidikan formal & non-formal.

Kemudian meningkatkan aksesibilitas pendidikan di seluruh Kaltim, serta mengembangkan program pelatihan untuk kebutuhan khusus IKN.

Kolaborasi antara universitas dan institusi riset juga harus digalakkan, seperti halnya, kemitraan antara pemerintah dan lembaga pendidikan/universitas.

Kerja sama antara pemerintah Dan Lembaga Pendidikan, riset dan pengembangan yang dilakukan oleh universitas dan institusi riset di Kalimantan Timur.

"Dapat mendukung proyek-proyek pembangunan di IKN Nusantara," pungkas Sudarman.

(*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved