Breaking News

Buaya di Sangatta

Mengenal Buaya Muara di Sangatta yang Sudah Viral Sejak Tahun 1996

Mengenal buaya muara, Buaya Sangatta yang sudah viral puluhan tahun lamanya, yaitu sejak 1996.

Penulis: Amilia Lusintha | Editor: Amilia Lusintha
TRIBUNNEWS.COM/ABRAHAM UTAMA
Mengenal buaya muara, Buaya Sangatta yang sudah viral puluhan tahun lamanya - Jasad dua ekor buaya "raksasa" dari Kalimantan Timur sedang dipamerkan di pameran Sei Makaham di Bentara Budaya Jakarta, 7 sampai 16 November 2014. Kedua ekor buaya muara, monster Sangatta itupernah menggegerkan masyarakat Kaltim pada tahun 1996 karena telah memangsa dua manusia, seorang di antaranya wanita hamil 7 bulan. TRIBUNNEWS.COM/ABRAHAM UTAMA 

Pria ini diterkam buaya pada 10 April 1996 di Tanjung Limau, Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Adapun buaya berkelamin betina dengan panjang 5,5 meter, berat 200 kg, dan lingkar perut 1 meter.

Baca Selanjutnya: Melihat buaya pemangsa di museum kayu tuah himba tenggarong

Selanjutnya, kedua buaya tersebut dijuluki Monster dari Sangatta.

Keduanya diawetkan dan dipajang di Museum Kayu Tuah Himba, Kota Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara.

Selain dua ekor Monster Sangatta, masih ada jasad seekor buaya besar lain yang diawetkan warga.

Jasad buaya ini berada di sekitar Mapolsek Sangkulirang, Kabupaten Kutai Timur.

Buaya ini telah memangsa seorang warga Desa Takat, Kecamatan Sandaran, Kutai Timur pada 15 Maret 2010 lalu.

Baca Selanjutnya: Foto foto sepasang monster sangatta buaya jantan 6,6 meter

Mengenal Buaya Muara

Buaya Muara (Crocodylus porosus) adalah spesies buaya yang tersebar luas di wilayah Muara sungai, estuari, dan perairan pesisir di Asia Tenggara, Australia Utara, dan beberapa pulau di Samudera Hindia.

Buaya Muara adalah salah satu jenis buaya terbesar di dunia dan dapat tumbuh hingga mencapai panjang 7 hingga 7,5 meter.

Seekor buaya muara (Crocodylus porosus) dengan ban yang menjerat lehernya terlihat di sungai Kota Palu, Selasa (20/9/2016). Pihak konservasi setempat terus berupaya melakukan penyelamatan buaya berukuran sekitar 4 meter dengan ban yang melilit lehernya sejak tahun 2016 tersebut.
Seekor buaya muara (Crocodylus porosus) dengan ban yang menjerat lehernya terlihat di sungai Kota Palu, Selasa (20/9/2016). Pihak konservasi setempat terus berupaya melakukan penyelamatan buaya berukuran sekitar 4 meter dengan ban yang melilit lehernya sejak tahun 2016 tersebut. ((AFP PHOTO/ARFA))

Buaya Muara memiliki ciri khas berupa moncong panjang dan pipih, serta gigi yang tajam dan kuat yang digunakan untuk menangkap mangsa mereka.

Mereka adalah predator yang sangat efisien dan memakan berbagai jenis hewan, termasuk ikan, burung, mamalia kecil, dan kadang-kadang hewan besar seperti rusa.

Buaya Muara memiliki peran ekologis yang penting dalam ekosistem Muara, karena mereka membantu mengontrol populasi hewan mangsa dan menjaga keseimbangan ekosistem perairan.

Namun, karena ukuran mereka yang besar dan keberadaan manusia yang semakin mendekati habitat mereka, interaksi dengan manusia seringkali berakhir dengan konflik, dan buaya Muara kadang-kadang dianggap sebagai ancaman bagi manusia.

Oleh karena itu, perlindungan dan konservasi buaya muara penting untuk memastikan kelangsungan hidup spesies ini dan menjaga keseimbangan ekosistem di wilayah-wilayah mereka. (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved