Berita Nasional Terkini
Jokowi Mendadak Tertawa Ketika Ditanya Soal Kekecewaan PDIP yang Merasa Ditinggalkan
Presiden Joko Widodo akhirnya memberikan respon terhadap pernyataan PDIP yang ditinggalkan oleh Jokowi usai Gibran Rakabuming Raka jadi cawapres.
TRIBUNKALTIM.CO - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya memberikan respon terhadap pernyataan PDIP yang ditinggalkan oleh Jokowi usai Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres Prabowo Subianto.
Respons tersebut disampaikan Presiden saat memberikan keterangan pers selepas meninjau Pasar Bulan, Kabupaten Gianyar, Bali, Selasa (31/10/2023).
Dilansir YouTube Sekretariat Presiden pada Jumat (1/11/2023) mula-mula, Presiden menjelaskan soal harga beras dan stok beras di Tanah Air.
Presiden kemudian memberikan penekanan mengenai bagaimana cara menjaga harga beras tetap stabil.
Selain itu, Kepala Negara juga mengingatkan kepala daerah agar menggunakan beragam cara untuk menjaga stabilitas harga pangan di daerah masing-masing.
Setelah itu, wartawan menanyakan bagaimana tanggapan Presiden soal pernyataan PDIP yang merasa kecewa karena ditinggalkan.
Mendengar pertanyaan tersebut, Jokowi tertawa kecil.
Sesaat kemudian sambil tersenyum, dia memberikan jawaban tidak ingin berkomentar soal hal itu.
"Saya enggak ingin mengomentari," ujar Jokowi.
Baca juga: Survei Terbaru, Terjawab Siapa Pemilik Suara di Jabar-Jatim, PDIP vs Gerindra Rebutan Khofifah-RK
Baca juga: Reaksi Jokowi saat Ditanya tentang Kekecewaan PDIP karena Ditinggalkan di Pilpres 2024
Baca juga: 3 Senjata PDIP untuk Serang Jokowi dan Keluarga, Ungkit Soal Pembangkangan Hingga Kesedihan
Sambil terlihat beranjak akan meninggalkan lokasi, Presiden kemudian mengarahkan kedua tangan ke depan sebagai tanda berpamitan dan menyudahi sesi keterangan pers.
Namun, wartawan masih menanyakan satu pertanyaan lagi kepadanya.
Yakni soal pertemuan dengan tiga bakal calon presiden (capres) di Istana Merdeka pada Senin (30/10/2023.
Presiden kemudian kembali memberikan atensi dan menjawab pertanyaan itu.
Menurut Presiden, saat bertemu para bakal capres dia mengajak untuk menjalani tahapan pemilihan umum (pemilu) secara damai.
Baca juga: Bukan Hanya Bahlil, PDIP Bongkar Daftar Bos Parpol yang Juga Suarakan Perpanjangan Jabatan Presiden
Presiden juga menekankan agar capres tidak membuat kampanye negatif.
"Saya mengajak untuk menjaga bersama-sama agar pemilu berjalan dengan damai, tidak ada saling fitnah memfitnah, tidak ada kampanye negatif, tidak ada saling menjelekkan," ungkap Jokowi.
"Tidak ada saling merendahkan, tetapi dengan adu program, adu gagasan, saya kira itu. Rakyat menginginkan itu," kata dia.
Adapun belakangan ini, sejumlah elite PDIP nampak terang-terangan menyatakan kekecewaannya pada Jokowi.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, misalnya, mengatakan kader banteng tengah berduka karena ditinggalkan Jokowi.
Baca juga: Hasil Survei Terbaru, Terjawab Mengapa PDIP Tak Berani Perang Terbuka Lawan Jokowi, Bakal Rugi Suara
Menurut dia, akar rumput PDIP awalnya tidak percaya Presiden Jokowi akan meninggalkan partai yang membesarkan namanya.
Hasto pun menyatakan para kader tak percaya bahwa Jokowi akan meninggalkan PDIP.
“Ketika DPP Partai bertemu dengan jajaran anak ranting dan ranting sebagai struktur Partai paling bawah, banyak yang tidak percaya bahwa ini bisa terjadi,” kata Hasto dalam keterangan tertulisnya pada Minggu (29/10/2023).
Namun, kata Hasto, dengan kondisi yang saat ini terjadi, PDIP merasakan sedih yang mendalam.
Padahal, Jokowi telah diberikan dukungan oleh akar rumput dan seluruh simpatisan PDIP sejak menjadi Wali Kota Solo hingga menjabat sebagai Kepala Negara.
Baca juga: Pengamat Ungkap PDIP Marah dan Stress Luar Biasa Ditinggal Jokowi, Tapi Tak Berani Tegas ke Gibran
Diketahui, kritik bertubi-tubi yang dilakukan sejumlah politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) diperkirakan hanya sekadar dinamika politik dan kemungkinan tidak bakal berkepanjangan.
Menurut pengamat politik Jannus TH Siahaan, jika PDIP terus-terusan mengkritik sikap Presiden Jokowi dan anak sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, yang menerima tawaran menjadi bakal calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto justru bisa berbalik.
"Namun saya kira, jika sebatas pernyataan-pernyataan kekecewaan, Jokowi nampaknya tidak akan terpengaruh. Artinya, Jokowi akan menganggap itu sebatas dinamika politik biasa," kata Jannus saat dihubungi pada Selasa (31/10/2023).
Jannus mengatakan, posisi PDIP secara politik saat ini sebenarnya juga tidak terlampau nyaman setelah manuver Gibran.
Jika PDIP ingin melakukan manuver lain, kata Jannus, seperti mengambil tindakan drastis atau ekstrem kemungkinan juga tak bakal mudah karena harus memperhitungkan berbagai faktor.
Baca juga: Hasil Survei Terbaru, Terjawab Mengapa PDIP Tak Berani Perang Terbuka Lawan Jokowi, Bakal Rugi Suara
Di sisi lain, PDIP juga masih memiliki kader yang menjadi anggota Kabinet Indonesia Maju yang dipimpin Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
"Bagaimanapun, PDIP adalah partai utama yang mendukung Jokowi selama 9 tahun. Artinya, segala kritikan PDIP atas tindak tanduk dan kebijakan pemerintahan Jokowi akan kembali kepada PDIP sendiri nantinya," ucap Jannus.

Jannus memperkirakan, kritik dari para politikus PDIP kemungkinan masih akan terjadi hanya dalam bentuk mengumbar kekecewaan dan jasa partai kepada Jokowi dan keluarganya selama ini.
Sampai saat ini terdapat 3 pasangan bakal capres-cawapres yang mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Mereka adalah Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
Baca juga: 3 Isu untuk Serang Presiden Joko Widodo, Projo Sebut Jokowi dan PDIP Saling Menguntungkan
Masa pendaftaran capres-cawapres sudah ditutup pada 25 Oktober 2023. KPU saat ini dalam tahap melakukan verifikasi syarat administratif yaitu kelengkapan dokumen dan kesehatan sampai 10 November mendatang.
Setelah itu, KPU memberikan waktu buat pengusulan bakal pasangan calon pengganti antara 26 Oktober sampai 7 November 2023.
Sedangkan penetapan pengumuman pasangan capres-cawapres beserta pengambilan nomor urut akan dilakukan pada 13 sampai 14 November 2023. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.