Ibu Kota Negara
Segera Hadir RS Mayapada di IKN Nusantara, Berobat tak Harus ke Luar Negeri
Dalam waktu dekat, rumah sakit Mayapada akan hadir di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara di Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur
Penulis: Kristiani Tandi Rani | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Dalam waktu dekat, rumah sakit Mayapada akan hadir di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara di Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur.
Rumah sakit ini diharapkan dapat beroperasi pada pada semester kedua tahun 2024.
RS Mayapada Hospital Nusantara memberikan pelayanan kepada ibu dan anak, penanganan kegawatdaruratan, jantung, stroke, dan ortopedi.
Groundbreaking atau peletakan baru pertama resmi dilakukan pada Rabu 1 November 2023, yang dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo.
Baca juga: Presiden Joko Widodo Groundbreaking Gedung Bank Indonesia di IKN Nusantara
Hal ini dengan jelas dikatakan oleh General Manager (GM) RS Mayapada, Samuel saat mengunjungi ke kantor Tribun Kaltim di Balikpapan, Kalimantan Timur pada Kamis (2/11/2023).
General Manager (GM) RS Mayapada, Samuel mengatakan tujuan dari pendirian cabang di IKN Nusantara merupakan solusi bagi masyarakat.
"Tidak harus ke luar negeri, karena kalau ke luar negeri harus urus visa di rumah sakit kita fasilitasnya juga sudah lengkap," katanya.
Rumah sakit ini nantinya akan menjadi RS hijau untuk mendukung pembangunan IKN sebagai ibu kota negara pertama di dunia yang mengusung konsep kota hutan (forest city).
Baca juga: Jokowi Ungkap Alasan Ajak Ridwan Kamil Tinjau IKN Nusantara, Langsung Beri Masukan ke Menteri PUPR
Pengalaman yang dimiliki oleh Mayapada Hospital dengan mitra-mitra internasionalnya akan mampu memberikan pelayanan yang profesional.
Juga akan menangani kasus-kasus kesehatan yang kompleks bagi masyarakat, bagi pemerintah, bagi asuransi, perusahaan dalam dan luar negeri.

Nantinya, di RS ini akan membuka layanan kepada masyarakat yang menggunakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
"Kita ada fasilitas BPJS, jadi kita juga ikut mendukung program pemerintah dengan tetap memperhatikan kualitas yang kami berikan," jelasnya.
Hal ini tentu sangat membawa dampak, karena berdasarkan data yang ada hampir dua juta masyarakat Indonesia pergi berobat ke luar negeri setiap tahunnya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.