Berita Paser Terkini
Bupati Paser Bakal Alihkan Penggunaan Pupuk Kimia ke Organik untuk Antisipasi Lonjakan Harga
Pemerintah Kabupaten Paser berencana mengalihkan penggunaan pupuk kimia ke pupuk organik, yang biasa digunakan oleh petani di Bumi Daya Taka
Penulis: Syaifullah Ibrahim | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER - Pemerintah Kabupaten Paser berencana mengalihkan penggunaan pupuk kimia ke pupuk organik, yang biasa digunakan oleh petani di Bumi Daya Taka.
Peralihan tersebut, sebagai upaya antisipasi jika sewaktu-waktu terjadi kelangkaan maupun kenaikan harga jual pupuk kimia di pasaran, Minggu (5/11/2023).
Bupati Paser Paser Fahmi Fadli mengatakan, saat ini pemerintah daerah tengah menjalin kerjasama dengan pihak terkait.
"Sebagai antisipasi, siapa tahu kedepan terjadi kelangkaan dan kenaikan harga pada pupuk kimia, Pemda menjalin kerjasama dengan CV Gema Tani Etam," kata Fahmi Fadli yang sebelumnya telah berkunjung ke pabrik pembuatan pupuk hayati atau organik di Lamaru, Kota Balikpapan pada 4 November lalu.
Baca juga: Bentuk Keseriusan Perangi Korupsi, Bupati Paser Fahmi Fadli Ajak Lapisan Warga Berkolaborasi
Baca juga: Bupati Paser Fahmi Fadli Cek Langsung Proses Pengerjaan Jalan di Desa Muara Payang
Saat ini, PT Pupuk Kaltim masih menjadi pemasok utama kebutuhan nutrisi tanaman pertanian hortikultura dan perkebunan di Kabupaten Paser yang memiliki banyak pelanggan.
"Diperlukan alternatif pasokan pupuk dengan harga murah, realisasi program pertanian sebagai sektor andalan dalam visi misi saya dalam mewujudkan Paser yang Maju, Adil dan Sejahtera (MAS) ialah memastikan kebutuhan pupuk untuk petani," ungkapnya.
Fahmi beranggapan, jika kebijakan tak diambil secara cepat maka petani di Paser akan mengalami kegagalan yang berdampak pada perekonomian dan Kesejahteraan petani.
Ia menilai, keberadaan pabrik pupuk hayati di Balikpapan menjadi nilai lebih bagi Kabupaten Paser.
"Terlebih program kerjasama penyediaan pupuk bagi petani bisa berhasil, barulah bisa dilakukan kerjasama lanjutan," ungkapnya.
Jika hasil dari pupuk organik memuaskan dan meningkatnya produksi pertanian, kata Fahmi tak menutup kemungkinan Pemkab Paser akan mencoba mengadopsi teknologi milik CV Gema Tani Etam.
"Meskipun ada testimoni dari para petani dan nelayan bahwa ada peningkatan produksi, namun kita tetap harus melihat hasilnya di Paser. Barangkali lebih baik lagi, ataupun jika kurang baik maka formulasinya diubah sebab kondisi tanah berbeda," ulasnya.
Sebagai pengguna, kata Bupati Paser tidak menutup kemungkinan Pemda meminta untuk membuka pabrik pupuk di Paser agar petani lebih mudah memperoleh pupuk dan bisa menyerap tenaga kerja.
Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTH) Erwan Wahyudi mengatakan Pemda akan menggelontorkan anggaran Rp7 miliar di tahun 2024 atas kerjasama dengan CV Gema Tani Etam.
Pemkab Paser juga telah memiliki program percepatan pengembangan pertanian untuk memasok kebutuhan pangan dalam daerah, serta Ibu Kota Nusantara. Seperti Paser berbuah, dan peningkatan hasil produksi pada lahan pertanian sawah dengan area 9.000 hektar.
"Kita ini sangat memerlukan pupuk, karena ada program Paser berbuah dan pertanian padi rawa. Makanya kita pakai produk dari CV Gema Tani Etam yaitu Semok. Produk ini juga sudah teruji oleh Kementerian Pertanian dan Dinas Pertanian Kaltim," beber Erwan.
DPRD Paser Bahas Raperda Jaringan Utilitas untuk Tertibkan Tata Ruang Kota |
![]() |
---|
PDAM Paser Cegah Pungli, Warga Minta Bukti Biaya Pemasangan Meteran Air |
![]() |
---|
Disdikbud Paser Alokasikan Dana Bosda Rp4,5 Miliar untuk Sekolah Swasta |
![]() |
---|
Program Makan Bergizi Gratis di Paser Berjalan, DPRD Minta Evaluasi dan Antisipasi Risiko |
![]() |
---|
Wabup Paser Ikhwan Antasari Launching Program Makan Bergizi Gratis, Sasar 3.300 Siswa di 11 Sekolah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.