Berita Bontang Terkini
Giliran Buaya Ompong Dievakuasi BKSDA Kaltim, Tim Sempat Kewalahan Karena Lebih Besar dari Riska
Setelah menunggu selama 1 bulan pascaevakuasi buaya Riska dari Sungai Guntung, buaya Ompong akhirnya juga diangkut, Sabtu (4/11) dini hari.
Penulis: Muhammad Ridwan | Editor: Doan Pardede
Meski bakal mengevakuasi buaya-buaya yang kerap masuk ke pemukiman warga di Sungai Guntung namun, BKSDA tidak menjamin konflik antara buaya dan manusia tidak terulang kembali walaupun semua buaya di sungai Guntung, Bontang Utara direlokasi.
Ari Wibawanto menjelaskan sebenarnya upaya relokasi buaya yang dilakukan di Sungai Guntung, sifatnya hanya solusi sementara.
Ia tidak bisa menjamin tidak ada buaya lain yang muncul, meski 4 buaya yang sering masuk di area pemukiman warga semua direlokasi.
Karena sifat buaya yang menguasai suatu wilayah, akan tergantikan oleh buaya lain jika penguasanya hilang atau dipindahkan.
"Ketika terjadi kekosongan teritorial, buaya lain pasti akan ada lagi muncul menjadi penguasa baru karena di sungai Guntung, merupakan habitat buaya," kata Ari.
Mesti demikian, Ari menjelaskan BKSDA tetap akan menindaklanjuti ke lapangan jika ada laporan, permintaan dari masyarakat untuk dilakukan penyelamatan satwa meskipun sebenarnya keberadaan hewan seperti buaya tidak akan pernah hilang.
"Yang terbaik adalah bagaimana bisa hidup berdampingan dengan buaya sekali pun," pungkasnya.
Isu Buaya Riska Dikembalikan ke Bontang, Andi Faizal: Urus Izinnya dan Buat Penangkaran Dulu
Ketua DPRD Bontang Andi Faizal Sofyan Hasdam menyikapi wacana, buaya Riska dikembalikan ke Bontang.
Wacana tersebut muncul lagi ke publik setelah Istri Mendagri Tito Karnavian Tri Suswati serta Pj Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik berkunjung ke Penangkaran Teritip Balikpapan, tempat baru buaya Riska, beberapa hari lalu.
Melihat hal itu, pria yang akrab disapa Andi Faiz ini mengatakan mengembalikan Riska ke Bontang perlu dipikirkan secara cermat, jangan sampai wacana ini kemudian menjadi polemik lagi dibelakang.
Pun demikan, jika rencana itu tetap diupayakan baiknya pemerintah membuat penangkaran tersendiri.
"Kalau memang mau merawat buaya, silakan urus izinnya dan penangkaran terlebih dahulu,” kata dia kepada Tribunkaltim.co, Jumat (27/10/2023).
Hal itu tentu mempertimbangkan keamanan masyarakat, sehingga setiap langkah dan kebijakan yang diambil tetap mengutamakan keselamatan warga.
Senada dengan itu, Kepala BKSDA Kaltim Ari Wibawanto sebelumnya juga tidak mempermasalahkan jika buaya Riska dikembalikan lagi ke Bontang.
Baca juga: Viral Kembali Penampakan Buaya di Polder Ilham Maulana Sangatta
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.