Rayakan Hari Kesehatan ke-59, RSKD Balikpapan Kenalkan Layanan Unggulan

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Setelah naik kelas A, Rumah Sakit Dr. Kanujoso Djatiwibowo (RSKD) Balikpapan mengenalkan sederet layanan unggulan untuk masyarakat.

Kader PKK, komunitas kanker komunitas jantung hingga mitra rumah sakit turut menyaksikan paparan perkenalan beberapa layanan yang telah berjalan tersebut.

Seperti layanan bedah jantung yang tengah mendapat pendampingan Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, neurologi intervensi, radioterapi, penanganan diabetes hingga radiologi intervensi.

Untuk diketahui, pengenalan layanan unggulan dalam seminar ilmiah itu juga dilakukan dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional ke-59 tahun.

Baca juga: Warga Balikpapan Ini Bersyukur Bisa Operasi Bedah Jantung Terbuka di RS Kanujoso Djatiwibowo

"Kami terus meningkatkan pelayanan untuk memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat di wilayah Balikpapan dan sekitarnya, bahkan dari luar Kalimantan," ungkap Kepala bidang pelayanan medis RSKD, Dr. Arisanti Irawati Marhabang, Kamis (9/11/2023).

Arisanti membeberkan, rumah sakit yang terletak di kawasan jalan MT Haryono, Batu Ampar, Balikpapan Utara itu memiliki 3 dokter bedah jantung, serta 61 dokter spesialis.

Tak hanya itu, RSKD juga memiliki sumber daya yang memadai dengan lebih dari 700 perawat siap melayani pasien. Lengkap dengan 589 bed.

Kenalkan Pelayanan Unggulan

Sementara itu, Ketua Dewan Pengawas RSKD Kalimantan Timur, Sa'dudin mengatakan, RSKD turut berkontribusi memudahkan masyarakat di bidang kesehatan dengan beberapa pelayanan unggulan tersebut.

Di antaranya masalah kanker, unit isolasi, dan lain-lain. Ini perlu di edukasi pada masyarakat bahwa ada layanan seperti ini.

Baca juga: BREAKING NEWS: Isran Noor Resmikan Bedah Jantung Terbuka di RS Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan

"Jadi masyarakat Kaltim kalau mau berobat, tak perlu jauh-jauh, karena di Kaltim ada," jelas Sa'dudin.

Senada dengannya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty mengatakan, sasaran pada seminar ilmiah tersebut sangat tepat untuk memberikan informasi bahkan edukasi untuk masyarakat terkait layanan unggulan RSKD.

Terlebih, rumah sakit umum tersebut telah menjadi pusat rujukan untuk kasus-kasus penanganan sub spesialis kesehatan.

Ini sasaran yang tepat karena kader-kader ini merupakan ujung tombak yang membantu sebagai mitra di lapangan.

"Untuk menyebar luaskan ke masyarakat," terangnya.

Lebih lanjut, ia juga menyarankan agar informasi mengenai pelayanan unggulan ini terus disosialisasikan.

Termasuk pada dokter puskesmas maupun klinik yang bertugas mengirim pasien dan membuat rujukan.

"Jadi dokter-dokter bisa tahu, bahwa di rumah sakit ada layanan ini, dan bisa merujuk kesana," pungkasnya.

(*)