Pilpres 2024

Ini Capres Cawapres 2024 Terkuat Versi Hasil Survei Elektabilitas Capres 2024 Terbaru November 2023

Inilah Capres Cawapres terkuat di Jatim, Jabar dan DKI versi hasil survei elektabilitas capres 2024 terbaru November 2023.

Penulis: Doan Pardede | Editor: Heriani AM
kompas.com
CAPRES CAWAPRES 2024 - Ganjar Pranowo - Prabowo Subianto - Anies Baswedan. Inilah Capres Cawapres terkuat di Jatim, Jabar dan DKI versi hasil survei elektabilitas capres 2024 terbaru November 2023. 

"Kita bisa lihat atau berspekulasi dan membuat hipotesa bahwa masuknya nama Mas Gibran sebagai cawapres malah menjadi liabilities, bukan menjadi aset," kata Yunarto dalam konferensi pers, Senin (6/11/2023).

Yunarto menuturkan, berdasarkan survei pada 13-17 Oktober 2023, elektabilitas Prabowo unggul dibandingkan Ganjar Pranowo secara head to head dengan selisih 9,8 persen, yakni 49,4 persen berbanding 39,6 persen.

Namun, elektabilitas Prabowo justru turun menjadi 44,4 persen berdasarkan survei periode 26-31 Oktober 2023, usai Gibran diumumkan sebagai cawapres.

Dalam periode yang sama, elektabilitas Ganjar yang sudah menggandeng Mahfud MD sebagai cawapresnya justru mengalami peningkatan menjadi 40,8 persen.

Selisih elektabilitas antara Prabowo dan Ganjar berdasarkan survei terbaru pun menipis menjadi 3,6 persen.

"Meskipun Mas Gibran dengan pede mengatakan, 'tenang Pak Prabowo, saya ada di sini' tapi ternyata kalau kita baca secara elektoral malah secara statistik, secara kunatitatif, malah menjadi beban buat Pak Prabowo," kata Yunarto.

Yunarto melanjutkan, posisi Gibran sebagai bacawapres juga mengurangi segmen pendukung Anies Baswedan yang akan memberikan suaranya kepada Prabowo.

"Pemilih Mas Anies yang tadinya mayoritas ini memilih Pak Prabowo ini mulai ragu, sebagian ke Mas Ganjar, tidak banyak, tetapi lebih banyak lagi ke undecided voters," ujar dia.

Menurut Yunarto, hal ini tidak mengagetkan karena pemilih Anies adalah kelompok yang bisa disebut anti atau berseberangan dengan sosok Presiden Joko Widodo.

Oleh sebab itu, mereka cenderung enggan memilih Gibran yang merupakan putra sulung Jokowi.

"(Mereka) mungkin masih memaafkan Pak Prabowo jadi menteri, Pak Prabowo di-endorse Pak Jokowi, tapi ketika menggandeng anaknya, kena dengan isu politik dinasti dan lain-lain.

Itu kemudian kalau kita lihat di sini potensi bahkan sudah menjadi beban elektoral buat Pak Prabowo," ujar Yunarto.

3. ARCI

Lembaga Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) kembali merilis hasil survei terbaru terkait elektabilitas pasangan Pilpres di tingkat Jawa Timur.

Hasil sementara ini, pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul dari paslon lain.

Prabowo-Gibran yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju mendapat elektabilitas 40,1 persen. Lalu, menempel ketat di posisi kedua ada pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dengan elektabilitas 35,9 persen. Di posisi ketiga ada Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan elektabilitas 22,2 persen.

Survei ARCI dilakukan pada rentang 22-27 Oktober 2023. Memakai metode multistage random sampling, survei itu melibatkan 1.200 responden yang tersebar di 38 kabupaten/kota Jawa Timur. Survei ARCI memiliki margin of error sebesar 2,8 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.

"Hasil survei ARCI ini, elektabilitas Prabowo-Gibran teratas di Jawa Timur. Sebanyak 1,8 persen responden belum menentukan pilihan," kata Direktur ARCI Baihaki Sirajt saat paparan hasil surveinya di Surabaya, dikutip Kamis (2/11/2023) dikutip dari Tribun Jatim.

Dalam analisanya, Baihaki menyebut keunggulan Prabowo-Gibran setidaknya karena Jokowi's effect.

Bergabungnya Gibran Wali Kota Solo yang merupakan putra sulung Jokowi, tak sedikit membuat para loyalis Jokowi di Jatim bergeser. Pada Pemilu sebelumnya, Jokowi menang di Jawa Timur.

"Salah satu faktornya loyalis Jokowi," ungkap Baihaki, seperti dilansir BangkaPos.com di artikel berjudul 4 Hasil Survei Pilpres 2024 Terkini per November 2023, Ini Capres Cawapres Elektabilitas Terkuat..

Sementara itu dikonfirmasi terpisah, Wakil Ketua Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar-Mahfud Jatim KH RPA Mujahid Ansori menanggapi santai hasil survei tersebut.

Menurutnya, dia tetap optimistis pasangan Ganjar-Mahfud menang di Jawa Timur pada Pilpres 2024 mendatang.

"Tetap optimistis. Massa swing voters akan banyak mengalir ke Ganjar-Mahfud," kata Mujahid saat dihubungi melalui aplikasi pesan whatsapp, Kamis (2/11/2023).

4. LSI Denny JA

Direktur Citra Publik Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Hanggoro Doso Pamungkas mengatakan Jabar merupakan basis Prabowo sejak dua pilpres silam yakni di tahun 2014 dan 2019 ketika berhadapan dengan Presiden Joko Widodo ( Jokowi).

Berkaca dari hal tersebut, Menteri Pertahanan (Menhan) tersebut diyakini mampu mempertahankan basis suara yang dimiliki di Tanah Pasundan.

“Jabar merupakan wilayah yang kuatnya Prabowo Subianto sejak Pilpres 2019.

Artinya Prabowo Subianto bisa mempertahankannya,” kata Hanggoro dikutip dalam keterangannya, Minggu (29/10).

Kuatnya Prabowo di Jabar terlihat dari survei terbaru LSI Denny JA periode September yang menemukan dalam simulasi berpasangan dengan Gibran berada di posisi pertama dengan perolehan 56,6 persen.

Perolehan itu disusul duet PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo – Mahfud MD sebesar 22,1 persen dan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar dengan 18,6 persen.

Baca juga: Hasil Survei Capres Cawapres 2024 Terbaru November 2023 dari SMRC dan ARCI dan Elektabilitasnya

Hasil serupa terlihat dari survei Indikator Politik Indonesia (IPI) periode 16-20 Oktober 2023 yang menunjukkan Prabowo unggul sebesar 50,7 persen di Jabar.

Raihan itu disusul oleh Anies dengan 26,8 persen dan Ganjar sebesar 19,7 persen.

Selain karena ketokohan yang kuat, keunggulan Prabowo di Jabar juga disebabkan masifnya dukungan generasi muda.

Menurutnya, dukungan anak muda kepada Prabowo memiliki pengaruh yang sangat besar.

“Unggulnya di Gen Z dan Milenial seiring terlihat dalam simulasi dengan Gibran,” ungkap Hanggoro.

5. Survei Litbang Kompas

Peneliti dari Litbang Kompas, Toto Suryaningtyas, memperkirakan bahwa persaingan antara pasangan capres cawapres di Provinsi Jawa Timur (Jatim) dan Jawa Barat (Jabar) akan menjadi yang paling ketat dalam Pipres 2024 mendatang.

Hal ini disebabkan oleh belum adanya nama pasangan calon yang mendominasi di dua provinsi tersebut dengan suara yang signifikan.

Toto menjelaskan bahwa setiap pasangan capres dan cawapres memiliki wilayah yang menjadi lumbung suara mereka.

Namun, di Jatim dan Jabar, keunggulan pasangan tertentu cenderung tidak bersifat mutlak.

"Di Pulau Jawa, masing-masing capres memiliki keunggulan, misalnya dari DKI Jakarta, Anies Baswedan memiliki keunggulan.

Sedangkan di Banten dan Jabar, Prabowo Subianto memiliki keunggulan.

Sementara untuk Jateng dan Jawa Timur Jatim, Ganjar Pranowo merupakan figur yang paling unggul," ujar Toto pada Minggu, 29 Oktober 2023.

Namun, Toto menekankan bahwa keunggulan dalam hal ini tidak bersifat mutlak.

Misalnya, Prabowo di Jabar tidak mencapai 50 persen, mungkin hanya sekitar 35 persen.

Begitu juga dengan keunggulan Ganjar di Jatim yang tidak mutlak, berkisar antara 35-40 persen dibandingkan dengan calon-calon lain.

Toto juga menyoroti langkah Prabowo Subianto yang mencoba untuk menggandeng Gibran Rakabuming Raka dalam upaya memperoleh suara dari Jateng.

Namun, Jateng memiliki basis pendukung yang kuat dari PDI Perjuangan, sehingga sering dijuluki "kandang banteng."

Selain itu, Toto menyatakan bahwa elektabilitas tinggi Gibran di Jateng cenderung mengarah pada posisi sebagai gubernur, bukan cawapres.

"Ketika ditanya siapa yang paling berpotensi menjadi gubernur Jateng, jawabannya hanya sekitar 10 persen paling tinggi.

Dan jawabannya cenderung mengarah ke Mas Gibran untuk gubernur, bukan cawapres," ungkap Toto.

Toto pun menyebut para kandidat mesti masuk ke masing-masing wilayah dan menyesuaikan subkultur setempat untuk menarik simpati pemilih.

Mendekati tokoh penting di sebuah daerah dipandang tidak akan mempan jika kandidat tidak "masuk" ke daerah tersebut.

"Waktu itu (tokoh penting di) Jabar, RK (Ridwan Kamil), waktu masih gubernur, sama Khofifah (Jawa Timur), DIY Sri Sultan, tapi kalau ditanya relevansinya dengan capres-cawapres raih simpati, nggak bisa dan nggak cukup meraih, harus masuk subkultur karena puluhan juta pemilihnya," kata Toto.

Toto juga menekankan bahwa para kandidat harus masuk ke masing-masing wilayah dan menyesuaikan dengan subkultur setempat untuk mendapatkan dukungan pemilih.

Pendekatan kepada tokoh penting di sebuah daerah tidak akan berhasil jika kandidat tidak memahami subkultur setempat.

"Pulau Jawa tetap dianggap sebagai lumbung suara yang signifikan menjelang Pemilu 2024.

Pulau ini memiliki lebih dari 115 juta pemilih dari total 204,8 juta pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) KPU," tambah Toto.

Itulah tadi Capres Cawapres terkuat di Jatim, Jabar dan DKI versi hasil survei elektabilitas capres 2024 terbaru November 2023.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved