Berita Balikpapan Terkini

Makam Remaja Tewas tak Wajar di Balikpapan Dibongkar untuk Penyelidikan, Sudah 3 Minggu Dikebumikan

Polisi membongkar makam remaja di Balikpapan berinisial DA (16) yang dikabarkan tewas tak wajar, Selasa (14/11/2023).

Penulis: Mohammad Zein Rahmatullah | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Polisi dan petugas lain berkoordinasi untuk membongkar makam remaja DA (16) di Balikpapan yang meninggal tak wajar untuk melakukan otopsi setelah 3 minggu pemakaman, Selasa (14/11/2023). Meskipun keluarga awalnya menolak otopsi, polisi mengedukasi mereka tentang pentingnya untuk penyelidikan. 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Polisi membongkar makam remaja di Balikpapan berinisial DA (16) yang dikabarkan tewas tak wajar, Selasa (14/11/2023).

DA dikebumikan di TPU yang berlokasi di Kelurahan Manggar Baru, Balikpapan Timur, Balikpapan.

Terhitung sekitar 3 minggu dimakamkan, kubur DA kini akan dibongkar untuk penyelidikan melalui otopsi.

Baca juga: Kematian Remaja DA Dianggap Keluarga Tidak Wajar, Polisi Bakal Bongkar Makam untuk Otopsi

Sekitar pukul 09.00 Wita, makam DA tampak dikelilingi bilik pembatas berupa terpal yang disusun dengan formasi persegi panjang.

Di dalam bilik, terlihat beberapa personel kepolisian, baik dari Polsek Balikpapan Timur hingga Unit Inafis Satreskrim Polresta Balikpapan.

Di sekitar makam, juga terlihat anggota keluarga DA serta beberapa warga RT 24, Manggar, Balikpapan Timur.

Hingga memasuki pukul 09.45 Wita, makam DA masih dalam proses pembongkaran.

Prosesnya sedikit memakan waktu mengingat kondisi tanah lempung yang sudah terlampau kering.

Baca juga: Modal Petunjuk Pak RT dan Ada yang Kesurupan, Keluarga Akhirnya Bongkar Makam Yeni

Alhasil penggali sampai harus menyiramkan makam dengan air untuk mempermudah prosesnya.

Diberitakan sebelumnya, polisi sedang menyelidiki kematian remaja DA (16) yang dianggap misterius di rumahnya.

Keluarga melaporkan kematian setelah 8 hari, menyatakan kejanggalan dan sempat menolak otopsi.

Meskipun tidak ada tanda kekerasan pada tubuh, polisi mengedukasi keluarga tentang pentingnya otopsi.

Kesulitan olah TKP membuat otopsi dianggap langkah pamungkas.

Polisi menunggu persetujuan keluarga sebelum membongkar makam dan melakukan otopsi di RS Bhayangkara Balikpapan untuk mengungkap penyebab kematian yang mencurigakan. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved