Polisi di Kubar Hanya Boleh Salam Presisi atau Salam Komando

TRIBUNKALTIM.CO, SENDAWAR - Kapolres Kutai Barat (Kubar) AKBP Heri Rusyaman, menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat di Kutai Barat, agar dapat lebih dewasa menanggapi berbagai informasi-informasi berita hoax di media sosial menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) serentak 2024 mendatang.

“Kami imbau kepada masyarakat, agar jangan mudah terpancing dengan berita-berita hoax. Utamanya yang berkaitan dengan isu SARA (suku agama dan ras)" ungkap Kapolres, Selasa (14/11/2023).

Kapolres juga berharap, kepada para tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, untuk membantu Polri dalam menjaga Kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat).

Yang lebih penting dari itu, Kapolres mengimbau agar masyarakat Kubar yang sudah punya hak pilih, untuk menggunakan hak pilihnya pada saat Pemilu nanti.

Baca juga: 212 TPS Sangat Rawan, Ini Skema Polres Kubar Hadapi Pemilu 2024

Baca juga: Satresnarkoba Polres Kubar Ringkus 3 Pria saat Hendak Ambil Paket Sabu di Semak-semak

"Penting saya imbau, masyarakat jangan golput. Gunakan hak pilihnya, karena suara bapak-ibu dan saudara sekalian sangat berharga," tandasnya.

Dalam kesempatan itu, Kapolres menegaskan jika Polri harus netral dalam perhelatan pesta demokrasi ini.

"Jangan kan berpolitik langsung, melakukan hal-hal yang berkaitan dengan unsur politik saja, Polri dilarang. Seperti contoh mengacung jari menunjukkan nomor, tidak boleh. Yang dibolehkan hanya salam presisi dan salam komando. Selain itu, dilarang," tegas Kapolres.

Lalu bagaimana jika ada Anggota Polri yang terlibat? Kapolres menegaskan, jika memang terbukti anggota Polri melakukan pelanggaran, atau terlibat politik, tentu akan ada sanksi tegas. (*)