MotoGP
Ducati Terlalu Perkasa di MotoGP, Honda dan Yamaha Minta Perlakuan Khusus untuk Seimbangkan Level
Ketimpangan antara pabrikan motor di MotoGP mulai disadari banyak pihak. Ducati dianggap terlalu kuat dengan pabrikan lainnya.
Jalan tengah akhirnya coba diambil. Kabarnya, Ducati hanya akan dibatasi dalam aspek pengujian saja di mana salah satunya adalah pengurangan jatah ban untuk tes.
Selain itu ada rencana pengurangan jatah wildcard bagi Ducati karena memiliki terlalu banyak pembalap di lintasan.
Pembatasan ban dan jatah tes juga bisa berdampak ke pabrikan lainnya mengikuti perbandingan poin pada akhir musim.
Baca juga: Jadwal Race MotoGP Malaysia 2023 Hari Ini Lengkap Jam Tayang Trans7, Cek Hasil Via Live Streaming
Sebenarnya ada usulan lain untuk mengurangi juga jatah ban bagi pembalap saat akhir pekan lomba bagi Ducati tetapi saran ini dinilai membawa risiko lain.
Masih menurut Speedweek, karena kesepakatan mutlak dari seluruh pabrikan sulit terpenuhi, mereka harus menurunkan posisi demi menemukan kompromi.
Regulasi teknis MotoGP sejatinya berlaku sampai akhir siklus lima tahunan pada 2026 mendatang.
Keuntungan yang Dijanjikan ke Honda dan Yamaha untuk Status Konsesi Baru
1. Bebas mengembangkan mesin saat musim berjalan
2. Lebih banyak jatah mesin per pembalap untuk semusim
3. Bisa memilih empat sirkuit pengujian, lebih banyak satu sirkuit daripada pabrikan lainnya
4. Penambahan jatah pemutakhiran aerodinamika per pembalap dari satu menjadi dua
5. Potensi penambahan jumlah tes bagi pembalap reguler
Baca juga: Starting Grid dan Jam Tayang Race MotoGP Malaysia 2023 Hari Ini, Link Nonton Trans7-TV Online
Rencana Pembatasan bagi Ducati
1. Jatah wildcard dikurangi dari enam per tahun menjadi dua atau tidak ada sama sekali
2. Jatah ban untuk pengujian dikurangi dari 170 pasang menjadi 140 pasang per musim
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20231029_MotoGP-Thailand.jpg)