Kunker Komisi V DPR RI di Simpang Rapak
Pembangunan Flyover jadi Kesepakatan Penanganan Infrastruktur Jalan Simpang Rapak Balikpapan
Usulan pembangunan jalan layang atau flyover sebagai penanganan jangka panjang permasalahan di Simpang Muara Rapak Balikpapan.
Penulis: Ary Nindita Intan R S | Editor: Budi Susilo
Seperti diketahui, turunan Simpang Rapak ini menjadi problematika, khususnya dalam hal insiden kecelakaan yang mayoritas disebabkan gagal pengereman oleh kendaraan di atas roda empat.
Baca juga: 7 Fakta Kecelakaan di Simpang Rapak Balikpapan, Dugaan Penyebab, Kronologi hingga Jumlah Korban
Bahkan, tak jarang dari pristiwa itu kerap menimbulkan korban jiwa. Seperti tragedi pada awal tahun 2022 silam.
Yakni insiden kecelakaan akibat rem truk tronton tidak berfungsi pada daerah turunan.
Sehingga menabrak pengguna jalan dan mengakibatkan korban meninggal 4 orang, 1 kritis dan 29 orang luka ringan.
Terbaru pada Mei 2023, kejadian serupa juga terjadi kawasan tersebut.
Baca juga: Minimalisasi Kecelakaan di Simpang Rapak Balikpapan, Dishub Bakal Evaluasi Penertiban ODOL
Kali ini setelah dilakukan upaya pemisahan jalur kendaraan yang menelan seorang korban jiwa.
Lantas beberapa dari kejadian itu mengundang pemerintah, untuk mengatasi permasalah yang kerap terjadi di Simpang Rapak Balikpapan.
Sekdakot Balikpapan Muhaimin mengatakan, untuk penanganan jangka pendek pemerintah kota telah mengeluarkan aturan untuk mengurangi tingkat kecelakaan, yaitu melarang kendaraan berat melintas di jalan perkotaan.
Bukan flyover karena mengganggu
Selanjutnya penanganan dalam jangka menengah, bahwa Kementerian PUPR melalui Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) pada 2022 telah melaksanakan penataan Simpang Rapak dengan melakukan pelebaran jalan.
Kemudian untuk jangka panjang, pemkot Balikpapan bersama Pemprov Kalimantan Timur mengusulkan kepada Kementerian PUPR untuk dibuatkan jembatan layang atau flyover pada ruas jalan Simpang Rapak Balikpapan.
Di sisi lain, dikutip dari berbagai media, Kementerian PUPR mengusulkan untuk membangun terowongan atau underpass.
Bukan flyover lantaran dinilai mengganggu estetika kota karena dinilai terlalu tinggi.

Adanya kunker ini, kata Muhaimin, sudah bisa menjadi angin segar dan solusi untuk bisa menuntaskan usulan Jangka Panjang dalam merealisasikan pembangunan di Simpang Muara Rapak Balikpapan.
"Sehingga kami mengharapkan pascapertemuan ini ada keputusan apakah nanti akan dibangun underpass ataukah dengan flyover, kami siap menerima," tuturnya.
"Yang jelas kita menginginkan bahwa ada langkah konkret, agar kemudian tidak terjadi lagi kecelakaan di Simpang Rapak ini," pungkasnya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.