Berita Penajam Terkini
Banyak Kasus Stunting di Pesisir Penajam Paser Utara, Letkol Inf Arfan Affandi Beber Penyebabnya
Bapak Asuh stunting Dandim 0913 PPU Letkol Inf Arfan Affandi membeberkan, kasus stunting di Penajam Paser Utara.
Penulis: Nita Rahayu | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Bapak Asuh stunting Dandim 0913 PPU, Letkol Inf Arfan Affandi membeberkan, kasus stunting di Penajam Paser Utara banyak terjadi di daerah pesisir.
Hal ini dibeberkannya kepada TribunKaltim.co pada Jumat (17/11/2023) di Penajam, Kalimantan Timur.
Kata Dandim 0913 PPU, Letkol Inf Arfan Affandi, kasus stunting paling banyak ditemukan di daerah pesisir.
Pola hidup yang tidak sehat, kesadaran masyarakat, dan faktor keluarga, ditengarai sebagai penyebabnya.
Baca juga: 10 Cara Menurunkan Risiko Stunting, Agar Anak Tumbuh dengan Sehat, ASI Eksklusif Selama 6 Bulan
"Ada beberapa wilayah yang masih bertahan stuntingnya, seperti Jenebora, Pantai Lango, Gersik, kalau berbicara sumber daya disitu salah satu pendukung penurunan stunting, disana banyaknya sumber protein tapi kenapa masih tinggi," terangnya.
Upaya penanganan stunting di PPU kata dia, perlu kolaborasi, termasuk pelibatan perusahaan.
"Kedepan saya ingin bikin dialog, diskusi forum antara pemkab, Polres, dan Pertamina, terkait hal ini," pungkasnya.
Kasus Stunting Diklaim Turun
Bapak asuh stunting di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menyebut ada penurunan jumlah kasus stunting yang signifikan.
Dalam enam bulan terkahir, Bapak Asuh stunting Dandim 0913 PPU Letkol Inf Arfan Affandi menyebut, jumlah kasus stunting di empat kecamatan yang ada di Penajam Paser Utara, sebanyak 988 orang.
Penurunan kasus ini pun menjadi atensi berbagai pihak termasuk pemerintah daerah dan pihak lainnya.
Baca juga: Viral Menu Cegah Stunting di Depok Hanya Nasi, Tahu, Kuah Sop, tapi Anggaran Rp 4,4 M, Kata Dinkes
"Penurunan angka stunting dalam beberapa bulan ini cukup signifikan hasilnya," ungkapnya pada Jumat (17/11/2023).
Disebut signifikan, sebab kasus stunting di Penajam Paser Utara berhasil turun hingga tersisa 9 persen saja.
Beberapa upaya yang dilakukan, kata Dandim, termasuk kontrol pemberian makanan bernutrisi, yang dilakukan hingga ketingkat desa.
Salah satunya yakni di desa Tengin Baru, Kecamatan Sepaku, yang kepala desanya rutin mengumpulkan anak-anak terindikasi stunting untuk pemberian makanan bergizi.
Baca juga: Wapres Maruf Amin Gandeng KG Media, Tribun Network, dan Kadin Entaskan Stunting
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.