Ibu Kota Negara

Pembangunan Perkantoran dan Fasilitas di IKN Nusantara Terus Dikebut

Progres pengerjaan mega proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara

Penulis: Zainul | Editor: Budi Susilo
HO/OIKN
Kondisi terkini capaian proyek pembangunan gedung -gedung di dalam Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur pada Jumat (17/11). 

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Progres pengerjaan mega proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur terus dikebut.

Para pekerja konstruksi bangunan terpantau diawasi secara ketat untuk memaksimalkan waktu pengerjaan demi mengejar target penyelesaian pembangunan gedung-gedung dan fasilitas pendukung dalam Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN yang ditargetkan bisa rampung pada pertengahan tahun 2024 nanti.

Bahkan beberapa proyek yang telah dilakukan ground breaking oleh Presiden Jokowi beberapa waktu lalu juga terlihat sudah mulai dikerjakan. Seperti pembangunan gedung rumah sakit hingga fasilitas pusat perbelanjaan.

Dalam pembangunan mega proyek IKN tersebut, PT Waskita Beton Precast (Tbk) atau WSBP menjadi salah satu BUMN yang dipercaya menyuplai sebagian besar material proyek.

Baca juga: Balikpapan Penyangga IKN Nusantara, Syarifuddin Oddang Soroti Dampak Kemacetan Lalu-lintas

Pembangunan jalan Tol IKN Seksi 5A Simpang Tempadung dan Jembatan Pulau Balang sepanjang 6,67 km merupakan dua diantara proyek yang materialnya di suplai oleh WSBP. Saat ini proses pembangunan jalan tol IKN seksi 5A sudah mencapai 61,34 persen.

Hal ini disampaikan langsung oleh rombongan PT Waskita Beton Precast (Tbk) saat meninjau proyek di KIPP IKN yang materialnya di suplai oleh mereka.

Batching Plant Manager PT. WSBP, Rusdiansyah menjelaskan hampir seluruh proyek area pengecoran di dalam kawasan KIPP IKN tidak tertutup.

Sehingga proses pengerjaan dilakukan tergantung cuaca. Jika hujan dan kondisi tidak memungkinkan maka pekerjaan bisa dihentikan sementara.

"Misal kalau hujannya dari sampai sore, ya seharian itu otomatis berhenti enggak ngecor," ujarnya.

Menurutnya, jika kawasan KIPP diguyur hujan dengan intensitas yang cukup deras maka perlu waktu kurang lebih 3 jam agar kondisi jalan tanah bisa dilalui kendaraan angkutan material proyek.

"Pas hujan itu kalau kendaraan berat yang masuk kawasan proyek IKN itu pasti membawa lumpur di jalan nasional yang ada di luar itu sehingga faktor ini juga sangat menghambat percepatan material konstruksi karena harus dihentikan demi keselamatan, tidak mungkin mereka dipaksa meluncur di jalan yang licin," ungkapnya.

Baca juga: Terungkap IKN Nusantara Serap 10 Ribu Pekerja, 30 Persen Pekerjakan Warga Lokal Kalimantan Timur

Namun dengan semua kendala dan hambatan itu kata dia pihaknya masih bisa optimis bahwa target proyek pembangunan IKN tahap 1 bisa selesai pada 2024.

"Solusinya menambah jam kerja atau lembur.Artinya pekerja di ikm bisa bekerja penuh 12 jam dengan dua shift waktu kerja," ungkapnya.

Jadi hari ini misalnya target progress karena hujan hanya 50 utang 50 itu harus dibayar besoknya supaya schedule-nya tidak geser lagi. Dengan lembur atau dengan menambah tenaga kerjanya yang tadinya tenaga kerjanya hanya di satu titik bisa dibagi dua tim," jelasnya.

Dia juga meyakini bahwa proyek gedung pembangunan sekretariat presiden dan bangunan pendukung kawasan istana kepresidenan RI, WSBP telah merealisasikannya penyaluran suplai material sebesar 57,12 persen dari kontrak.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved