Penduduk Kaltim yang Bekerja Capai 1,8 Juta Orang, Ternyata Naik Pasca Pandemi Covid-19

TRIBUNKALTIM.CO,SAMARINDA - Penduduk Provinsi Kalimantan Timur yang bekerja tercatat pada Agustus 2023 naik menjadi 1.847.295 orang.

Perekonomian Bumi Etam pasca pandemi Covid-19 yang cenderung stabil dan mengalami kenaikan jadi penyebab penambahan jumlah penduduk.

"Kondisi ketenagakerjaan di Provinsi Kaltim pada Agustus 2023 telah pulih, pasca membaiknya ekonomi saat ini dibandingkan saat pandemi dan sebelum pandemi," terang Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim Yusniar Juliana, Jumat (17/11/2023).

Dalam catatan BPS Kaltim, jumlah penduduk Kaltim yang bekerja terus mengalami kenaikan dalam tiga tahun terakhir:

- Agustus 2021 tercatat 1.720.361 orang

- Agustus 2022 mengalami kenaikan 1.746.920 orang

- Agustus 2023 menjadi 1.847.295 orang.

Baca juga: HUT Kabupaten Kutai Barat 2023: Sejarah Hari Jadi, Kondisi Wilayah, dan Jumlah Penduduk

Baca juga: Luas Daratan Kota Bontang Hanya 161,88 Km2, Bakal Ada Masalah pada Jumlah Penduduk dan Permukiman

Sejalan dengan ini, jumlah pengangguran juga menurun.

Agustus 2021 terdapat 126.186 orang tidak bekerja, kemudian pada periode tang sama di tahun 2022 turun menjadi 105.882 orang.

Lalu pada Agustus 2023 kembali turun menjadi 103.565 orang.

Yusniar mengungkapkan jumlah angkatan kerja jika berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) di Kaltim pada Agustus 2023 sebanyak 1.950.860 orang.

Angka tersebut tercatat mengalami kenaikan 98.058 orang dibanding Agustus 2022.

"Dibandingkan dengan Agustus 2022, terjadi peningkatan jumlah angkatan kerja sebanyak 98.058 orang. Sedangkan penduduk bekerja naik sebanyak 100.375 orang dan jumlah pengangguran turun 2.317 orang," ungkapnya.

Sementara dibandingkan dengan kondisi Agustus 2021, jumlah angkatan kerja mengalami peningkatan sebanyak 104.313 orang.

Penduduk bekerja naik sebanyak 126.934 orang, dan pengangguran turun sebanyak 22.621 orang.

Baca juga: DPRD PPU Minta Disdukcapil Bersiap Hadapi Penambahan Jumlah Penduduk 

"Terdapat tiga lapangan pekerjaan yang menyerap tenaga kerja paling banyak, yakni sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil atau sepeda motor sebesar 19,74 persen, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan 19,21 persen, kemudian sektor pertambangan dan penggalian sebesar 8,34 persen," pungkas Yusniar. (*)