Berita Paser Terkini

Bupati Paser Harap Bendungan Telake Dibangun untuk Kebutuhan Irigasi Pertanian

Bupati Paser Fahmi Fadli menyambut kedatangan Pj. Gubernur Kaltim Akmal Malik, sekaligus mendampingi saat meninjau lokasi pembangunan Bendungan

Penulis: Syaifullah Ibrahim | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/SYAIFULLAH IBRAHIM
Bupati Paser Fahmi Fadli mendampingi Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik, saat meninjau lokasi yang akan dijadikan pembangunan Bendungan Telake di Kecamatan Long Kali, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur pada 18 November 2023.TRIBUNKALTIM.CO/SYAIFULLAH IBRAHIM 

TRIBUNKALTIM.CO,TANA PASER - Bupati Paser Fahmi Fadli menyambut kedatangan Pj. Gubernur Kaltim Akmal Malik, sekaligus mendampingi saat meninjau lokasi rencana pembangunan Bendungan Lambakan dan Telake.

Kedatangan Pj Gubernur Kaltim tersebut pada 18 November lalu membawa angin segar bagi dua daerah, yaitu mewujudkan Kabupaten Paser dan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) lumbung pangan jika bendungan sudah terbangun.

Hal tersebut menjadi keinginan terbesar bagi orang nomor satu di Kabupaten Paser Fahmi Fadli, agar kedua bendungan bisa terealisasi.

"Kami bersyukur dengan kunjungan Gubernur Kaltim ke Paser yang sekaligus meninjau lokasi bendungan Lamabakan dan Telake, dengan harapan bisa memberikan hasil positif untuk direalisasikan kedepannya," ungkap Bupati Paser.

Baca juga: Ketua DPC PKB Paser Fahmi Fadli Opitimistis Pasangan Anies-Muhaimin Menang di Pilpres 2024

Baca juga: Bupati Paser Fahmi Fadli Berjanji akan Sering Membuat Turnamen Olahraga di Tahun 2024

Terlebih, bendungan itu juga sangat dinantikan oleh masyarakat maupun pemerintah daerah setempat.

"Masyarakat sudah banyak berharap dan menunggu informasi kapan pembangunan bendungan itu dimulai," tambahnya.

Fahmi beranggapan, selain pengendalian banjir bendungan itu dinilai mampu memenuhi kebutuhan irigasi pertanian.

"Hampir setiap tahun di Kecamatan Long Kali terjadi banjir, dan menyebabkan ribuan hektar sawah petani terendam yang akhirnya gagal panen," ulasnya.

Diungkapkan, pada wilayah Kecamatan Long Kali menjadi salah satu lumbung pangan di Kabupaten Paser.

Hal itu yang mendasari Bupati Paser untuk terus mendorong pembangunan bendungan di lakukan, sehingga bisa terwujudnya masyarakat Paser yang Maju, Adil, dan Sejahtera (MAS).

"Pembangunan bendungan ini sudah direncanakan sejak tahun 2011, bahkan sudah dilakukan survei oleh Pemprov Kaltim, karena beberapa hal maka rencana pembangunan bendungan itu terhenti," jelas Fahmi.

Selain itu, kelanjutan pembangunan bendungan itu merupakan proyek Strategis Nasional (PSN) yang upaya pembangunannya sudah dimulai sejak tahun 2021.

Perencanaan pembangunan bendungan itu juga sudah dilaksanakan sejak 2011 oleh Balai Wilayah Sungai Kalimantan Timur.

"Jika bisa terealisasi, rencananya akan menjadi sumber bahan baku air bersih. Terlebih lagi PPU tidak memiliki bahan baku air, jadi nanti dari Paser yang akan mensuplai," harap Bupati Paser.

Saat disinggung soal kendala sehingga pembangunan bendungan itu terhenti, Fahmi mengaku tidak menemukan persoalan adanya penolakan dari warga.

"Bahkan masyarakat mendukung dan menanti realisasi pembangunannya, keinginan dari warga itulah yang mesti menjadi pertimbangan dan manfaatnya kedepannya," tutup Fahmi.

Sementara itu, Pj. Gubernur Kaltim Akmal Malik dalam kunjungannya menyayangkan terhentinya proses pembangunan kedua proyek tersebut.

Akmal menilai, menilai pembangunan Bendungan Telake dan Bendungan Lambakan merupakan hal yang urgensi untuk dilakukan.

"Karenas selain mampu menanggulangi banjir, juga mampu memenuhi kebutuhan air bersih di dua kabupaten, terlebih lagi dengan keberadaan IKN di Kaltim," terangnya.

Kedua bendungan tersebut dinilai Akmal, dapat mendongkrak aktivitas pertumbuhan perekonomian di Paser dan PPU utamanya yang erat kaitannya dengan kebutuhan pangan.

"Untuk itu, memang perlu bagi masyatakat Kaltim untuk mempersiapkan kebutuhan pangan di IKN," tegasnya.

Hingga kini, kebutuhan pasokan pangan Kaltim masih bergantung dari luar provinsi lantaran Kalimantan Timur belum bisa menjadi swasembada pangan.

Baca juga: Bupati Paser Fahmi Fadli Cek Langsung Proses Pengerjaan Jalan di Desa Muara Payang

Hal itu disebabkan minimnya kebutuhan air untuk irigasi pertanian, dan sudah sejak dulu dipersiapkan solusi dalam mengurai persoalan tersebut.

"Kedua bendungan ini mampu memnuhi kebutuhan 21 ribu lebih hektar lahan pertanian. Bisa dihitung berapa banyak pangan yang bisa dihasilkan. Ini juga sejalan dengan arahan presiden terkait ketahanan pangan," singgungnya.

Akmal menyadari, masyarakat tentunya ingin bertahan hidup untuk kebutuhan dan ekonomi pangan, namun di sisi lain lahan pertanian yang dimiliki tidak terlalu mumpuni hingga beralih menanam sawit.

Hal tersebut kini menjadi tugas pemerintah sekarang ini, untuk mencari sumber-sumber air bersih dengan berbagai rekayasa agar bisa dimanfaatkan untuk pertanian masyarakat.

"Saya harap bupati dan Dinas PU Provinsi bisa segera berkolaborasi, kami paham hal tersebut tidak mudah, tapi bisa menjadi pertimbangan antara manfaat dan mudhorotnya," imbuh Akmal.

Terlebih saat ini, Kaltim tidak lagi berbicara ketahanan pangan daerah melainkan juga pemenuhan kebutuhan pangan di Ibu Kota Nusantara (IKN).

"Hal ini harus direncanakan jauh hari, kalau tidak maka akan terlambat. Jangan sampai IKN sudah selesai, tapi masyarakat Kaltim tidak siap, maka dari itu memang perlu dipersiapkan sejak dini," tutup Akmal. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved