Pria Tewas Diterkam Harimau

Inilah Hasil Observasi Peneliti BRIN Atas Harimau yang Terkam Pria di Rumah Mewah Samarinda

Peneliti Satwa Liar dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) akhirnya turun melakukan observasi awal untuk mengenali jenis harimau.

|
Penulis: Rita Lavenia | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA
Kepala BKSDA Kaltim M. Ari Wibawanto (kiri) dan Dokter Hewan Amir Ma'ruf (hem orange) usai melakukan pemeriksaan awal Harimau yang terkam manusia di sebuah rumah, Jalan Wahid Hasyim II, Samarinda, Sabtu (18/11/2023) malam. Untuk diketahui, proses evakuasi harimau Sumatera tersebut akan dilakukan oleh pihak tim BKSDA Kaltim. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Peneliti Satwa Liar dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) akhirnya turun melakukan observasi awal untuk mengenali jenis harimau yang dipelihara secara ilegal oleh seorang warga Kota Samarinda.

Sebagaimana diketahui, keberadaan satwa liar di rumah mewah bernomor 99 di Jalan Wahid Hasyim II, RT 10, Kelurahan Sempaja Barat, Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda tersebut akhirnya terendus setelah menerkam Suprianda (27) saat akan diberi makan pada Sabtu (18/11/2023) siang.

Itu harimau Sumatera. Tapi untuk memastikan itu harus didukung bukti saintifik.

"Makanya besok tetap harus mengambil sample untuk pemeriksaan DNA," kata Dokter Hewan Amir Ma'ruf, selaku Peneliti Satwa Liar BRIN kepada Tribunkaltim.co di lokasi kejadian.

Baca juga: Harimau yang Terkam Pria di Rumah Mewah Samarinda akan Dievakuasi BKSDA Kaltim

Pihaknya belum melakukan pemeriksaan fisik secara detail.

Namun dari pengamatan kasat mata dan pengalaman mereka, Raja Rimba yang diduga kuat harimau Sumatera tersebut sudah dewasa.

Keluarga korban tengah menunggu untuk bisa proses pemulasaran jasad Suprianda (27) yang tewas setelah diterkam Harimau majikannya di Samarinda, Kalimantan Timur pada Sabtu (18/11/2023). 
Keluarga korban tengah menunggu untuk bisa proses pemulasaran jasad Suprianda (27) yang tewas setelah diterkam Harimau majikannya di Samarinda, Kalimantan Timur pada Sabtu (18/11/2023).  (TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA)

Ia menyebutkan, harimau jantan tersebut memiliki panjang 1,5 meter dari ujung hidung hingga ujung ekor dengan tinggi badan 1 meter.

"Tapi itu masih dari pengamatan jarak jauh yah," katanya. 

Baca juga: Kronologi Pria di Samarinda Tewas Diterkam Harimau, Ada Dugaan Ancaman Dipecat Kerja

Untuk proses evakuasi yang akan dilakukan Minggu 19 November 2023 akan menggunakan metode bius.

Terkait kondisi terkini sang Harimau dikatakannya tidak banyak memberikan reaksi.

Inilah harimau yang menerkam Suprianda hingga tewas. Ia dipelihara oleh seorang pengusaha di Jalan Wahid Hasyim II, Samarinda, Kalimantan Timur, Sabtu (18/11/2023).
Inilah harimau yang menerkam Suprianda hingga tewas. Ia dipelihara oleh seorang pengusaha di Jalan Wahid Hasyim II, Samarinda, Kalimantan Timur, Sabtu (18/11/2023). (HO/Polsek Sungai Pinang)

Hanya saja setelah kunjungan kedua harimau tersebut mulai bereaksi agresif.

"Makanya kami sarankan semua pergi dulu agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," ucapnya.

Untuk diketahui, proses evakuasi harimau Sumatera tersebut akan dilakukan oleh pihak tim BKSDA Kaltim.

(*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved