Berita Penajam Terkini
Sri Wahyuni Guru Honorer di Penajam Paser Utara, Sudah Mengabdi 9 Tahun, Berikut Alasannya Bertahan
Sri Wahyuni, salah satu guru honorer di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), yang telah mengabdi cukup lama di salah satu sekolah dasar.
Penulis: Nita Rahayu | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Sri Wahyuni, salah satu guru honorer di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), yang telah mengabdi cukup lama di salah satu sekolah dasar.
Ia bercerita bahwa menjadi guru honorer tidak mudah. Terlebih dengan beban kerja yang berbanding terbalik dengan upah yang diterima.
Upah yang ia terima selama ini menurutnya cukup tidak cukup. Meski tidak begitu besar, namun ia mengakui pembayarannya tidak pernah terlambat setiap bulan.
Baca juga: Viral, Gaji Guru Honor Tak Sampai Rp 200 Ribu Sebulan, Dibantu YouTube dan TikTok
"Tidak pernah dirapel, setiap bulan selalu ada," ungkapnya pada Rabu (22/11/2023).
Sri Wahyuni yang sehari-hari mengajar mata pelajaran umum di kelas 4 SD Negeri 010 Sepaku itu, juga terpaksa harus menggeluti pekerjaan sampingan, demi memenuhi kebutuhannya dan keluarga.
Ia membuka usaha toko kue rumahan, yang dijual berdasarkan pesanan dan melalui pasar online.
"Sehari-hari ada usaha sampingan membuat kue," sambungnya.
Meski dengan keterbatasan itu, Sri Wahyuni yang tetap bertahan dalam pengabdiannya selama 9 tahun lebih, memiliki alasan tersendiri.
Baca juga: 17 Tahun Mengabdi Jadi Guru Honor di Long Sului Berau, Ini Harapan Yuliana Pandadi
Sri Wahyuni begitu menyukai dunia anak-anak, mengajar dan bermain bersama anak didiknya, memberinya kepuasan tersendiri.
"Saya memang suka sekali mengajar, apalagi dengan anak-anak," ucapnya. Momen-momen tidak terlupakan antara ia dan anak didiknya, menjadi alasan lain untuknya bertahan.
Yakni saat anak didiknya sudah selesai masa studinya, dan harus ke jenjang sekolah yang lebih tinggi.
Momen perpisahan yang setiap tahun ia alami itu, memberinya rasa sedih sekaligus terharu dan bangga. Karena anak-anak yang telah ia didik berhasil melanjutkan pendidikannya.
"Kebersamaan dengan anak-anak yang setiap tahun ada yang datang dan pergi, itu yang rasanya paling berkesan," pungkasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.