Berita Samarinda Terkini
Pemkot Putuskan 3 Lokasi untuk Relokasi Pedagang Pasar Pagi Samarinda
Rencana revitalisasi Pasar Pagi Samarinda terlihat semakin matang dan menemukan titik terang
Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO,SAMARINDA - Rencana revitalisasi Pasar Pagi Samarinda terlihat semakin matang dan menemukan titik terang.
Hal ini ditandai dengan keputusan Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda yang telah memberikan jawaban terkait lokasi untuk relokasi sementara terhadap 2.856 pedagang Pasar Pagi selama proses revitalisasi berlangsung.
Pada Rabu (22/11/2023), Walikota Samarinda Andi Harun menyebutkan terdapat tiga lokasi yang telah menjadi opsi untuk para pedagang.
"Pedagang akan dialihkan sementara ke lokasi seperti Mall Mesra, Pasar Segiri 2, dan rencana di Hotel Selyca," sebutnya.
Sementara Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda yakni anggota Komisi II Laila Fatihah bersama dengan Sekretaris Komisi II Novi Marinda Putri turut menanggapi kabar tersebut.
Baca juga: Pedagang Khawatir Ada Revitalisasi Pasar Pagi Samarinda akan Kehilangan Pelanggan
Baca juga: Pedagang Ragu 9 Bulan Revitalisasi Pasar Pagi Samarinda bisa Rampung, Khawatir jadi Mangkrak
"Tidak ada masalah jika mau di tempatkan dimana saja, tapi bagaimana caranya agar pedagang bisa menerima keputusan Pemkot," ungkap Novi saat ditemui TribunKaltim pada Kamis (23/11/2023).
Menurut Novi, polemik yang sempat terjadi beberapa waktu lalu merupakan bentuk kekhawatiran beberapa pedagang tentang relokasi yang belum pasti.
"Inilah kenapa jadi buntu, sampai ada beberapa tuntutan karena mereka ingin komunikasi. Panggilah dan berikan pengertian secara langsung, maka saya rasa tidak akan ada gesekan lagi terhadap apa yang memang pemkot janjikan ini," jelas Novi.
Menambahkan, Laila juga menyarankan agar pihak Pemkot Samarinda dapat melangsungkan pertemuan dengan pihak pedagang Pasar Pagi.
"Apapun keputusan pemerintah pasti yang terbaik, tapi langsung diskusikan bersama dengan pedagang. Karena kan yang dipindahkan ini bukan hanya soal barang dan pedagang, tetapi juga kegiatan ekonomi," tutur Laila di hari yang sama.
Saran tersebut tidak hanya mengacu pada kematangan perencanaan teknis proyek, melainkan juga kepada dampak sosial dan ekonominya.
"Mereka was-was selama ini, sehingga mereka butuh kejelasan lebih dan bukan hanya kabar-kabar saja," tambahnya.
Baca juga: Pasar Pagi Direvitalisasi Tahun Depan, Kadisdag Sebut Masih Hitung Kecukupan Udara
Laila menegaskan bahwa pedagang siap untuk proses pemindahan, namun yang dibutuhkan adalah kejelasan terkait waktu pindah, prosedur pemindahan barang, dan fasilitas yang akan disediakan.
"Mereka siap, yang penting kapan pindahnya dan pemindahan barangnya seperti apa, apakah nantinya ada akomodasi dan sebagainya atau seperti apa," pungkasnya. (*)
Banjir Samarinda Kian Mengkhawatirkan, DPRD Dorong Penanganan Menyeluruh |
![]() |
---|
Fenomena Balapan Liar Samarinda, Camat Dorong Wadah Resmi untuk Anak Muda |
![]() |
---|
Walikota Samarinda Tegaskan Keluarga Pejabat jadi Garda Terdepan Pencegahan Korupsi |
![]() |
---|
Dishub Samarinda Ingatkan Pelaku Usaha agar Jalan Umum tak Jadikan Lahan Parkir |
![]() |
---|
RSUD AWS Samarinda Optimalkan Layanan Gratispol Kesehatan untuk Peserta BPJS |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.