Berita Samarinda Terkini

Soal Antrean BBM di SPBU yang Mengular, Pj Gubernur Akmal Malik Bakal Bertemu Pertamina di Jakarta

Soal antrean BBM di SPBU yang mengular, Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik bakal bertemu Pertamina di Jakarta.

Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Diah Anggraeni
TribunKaltim.co/Mohammad Fairoussaniy 
Pj Gubernur Akmal Malik bakal bertemu Pertamina di Jakarta guna membahas permasalahan antrean BBM di sejumlah SPBU di Kaltim. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Permasalahan antrean pengisian bahan bakar minyak (BBM) di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di beberapa daerah di Kaltim terus menuai sorotan

Terkait hal tersebut, Pemprov Kaltim tengah berupaya mengatasinya. 

Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik menegaskan, pihaknya kini fokus menyelesaikan permasalahan antrean BBM yang mengular tersebut.

"Saya sudah memiliki solusi terkait permasalahan BBM. Beberapa waktu lalu, saya telah mengadakan rapat di Kota Balikpapan dan berbicara secara rinci dengan pihak Pertamina untuk berusaha mencari solusi mengatasi masalah ini," terang Akmal Malik, Kamis (23/11/2023).

Baca juga: Akmal Malik Tinjau Calon Lokasi Pembangunan 2 Bendungan di Penyangga IKN Nusantara

Baca juga: Pj Gubernur Akmal Malik Minta Media Juga Harus Promosikan Potensi Wisata di Kaltim

Baca juga: Pj Gubernur Akmal Malik Tinjau KPU Samarinda, Logistik Pemilu 2024 yang Masuk Capai 40 Persen 

Permasalahan antrean BBM, menurut Akmal Malik, bersumber dari selisih harga yang tinggi antara BBM subsidi dan nonsubsidi.

Tingginya selisih harga keduanya membuat mayoritas masyarakat memilih membeli BBM bersubsidi.

"Permasalahan ini pada dasarnya sederhana, karena adanya selisih harga yang sangat tinggi. Inilah yang mendorong orang untuk mencari keuntungan," menurut Akmal Malik.

Terkait penambahan pasokan BBM, Akmal Malik mengungkapkan, penambahan pasokan bahan bakar oleh Pertamina tidak akan menyelesaikan permasalahan tersebut.

"Saya tidak yakin dengan pendekatan menambah pasokan saja. Karena seberapa pun kita menambah pasokan, pasti akan ada masalah lagi. Saya akan mengadakan konferensi pers khusus terkait hal ini," tandasnya.

Baca juga: UMP Kaltim 2024 Tertinggi dari 2 Provinsi Lain, Akmal Malik Akui Sesuai Arahan dari Menteri

Guna mengatasi antrean BBM tersebut, Pj Gubernur berharap Pertamina bisa menerima solusi yang akan diajukan Pemprov Kaltim.

Ia rencananya akan bertemu dengan Pertamina di Jakarta untuk mendiskusikan solusi terkait permasalahan antrean BBM itu.

"Ada ketidakadilan yang perlu dibenahi, Kaltim memiliki program strategis nasional dengan banyak kontraktor lokal dan proyek besar," kata Akmal Malik.

"Namun pertumbuhan aktivitas ekonomi tinggi, sementara pasokan BBM tidak meningkat sebanding. Ini juga diakui oleh Pertamina dan kita akan membahasnya,” sambung Akmal Malik

Baca juga: UMP Kaltim 2024 Rp 3.360.858, Akmal Malik Bandingkan dengan Provinsi Lain

Sebelumnya  dalam keterangan resminya, Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan menjamin dan memastikan stok BBM subsidi dalam keadaan aman dan tersedia di Kalimantan. 

Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan Arya Yusa Dwicandra mengungkapkan, monitoring juga terus dilakukan Pertamina Patra Niaga terhadap penyaluran jenis BBM khusus penugasan (pertalite) serta jenis BBM tertentu (biosolar) dari Terminal BBM hingga  lembaga penyalur resmi Pertamina, yakni SPBU. 

"Menyikapi kondisi lapangan mengenai antrean di SPBU beberapa waktu terakhir, kami telah memastikan bahwa sebenarnya distribusi BBM dari Terminal atau Depot hingga ke SPBU tidak ada masalah. Stok di Depot terbukti aman bahkan rentang waktu ketahanan stok hingga lebih dari 9 hari akumulatif," ungkapnya.

Patra Niaga Regional Kalimantan melihat fenomena antrean disebabkan karena adanya beberapa faktor, khususnya terkait disparitas atau selisih harga sehingga mengakibatkan peningkatan jumlah pembeli BBM, khususnya jenis Pertalite. 

"Jauhnya perbedaan harga Pertamax dengan Pertalite yaitu sekitar Rp 4.000,- membuat banyak konsumen Pertamax shifting ke Pertalite. Hal ini menyebabkan jumlah konsumsi BBM jenis Pertalite bertambah khususnya di wilayah Kalimantan," tegasnya. 

Baca juga: 2 Perusda Pemprov Kaltim Berubah Status, Akmal Malik Melihat Ada Potensinya

Dirinya menegaskan tidak ada pengurangan dalam menyalurkan BBM pertalite dan BBM solar.

Besaran penyaluran year to date (YTD) hingga 31 Oktober 2023 di Kalimantan untuk Pertalite mencapai 78 persen dan biosolar mencapai 81 persen dari kuota yang sudah ditetapkan.  

"Realisasi penyaluran Pertalite hingga 31 Oktober 2023 mencapai 78 persen sedangkan untuk Biosolar mencapai 81 persen artinya kalau dilihat dari sisa kuota masih aman hingga akhir tahun, namun nantinya kami akan menjelaskan lebih lanjut saat pelaksanaan satgas Natal dan Tahun Baru 2024," jelasnya. 

Untuk seluruh stok di Terminal BBM, pihaknya menyebut dalam kondisi aman bahkan memiliki ketahanan hari akumulatif selama 9-12 hari baik jenis Gasoline maupun Gasoil. 

Tidak ada kelangkaan dan stok masih aman di Terminal BBM.

Baca juga: Akmal Malik Ingin Wisata Gunung Embun Paser Jangan Hanya Viral tapi Penyangga IKN Nusantara

Meski demikian, Pertamina mengiimbau agar masyarakat membeli BBM sesuai dengan kebutuhan dan peruntukkannya.

Untuk masyarakat yang mampu secara ekonomi yang masih menggunakan BBM subsidi diharapkan dapat beralih untuk menggunakan BBM Non Subsidi. “Kami berharap masyarakat bisa membeli BBM secara bijak terkhusus BBM Subsidi, belilah BBM sesuai kebutuhan dan spesifikasi kendaraan,” pungkasnya. 

Untuk masyarakat yang lebih mampu, Pertamina menyediakan berbagai jenis BBM berkualitas sesuai spesifikasi kendaraan seperti Pertamax, Pertamax Turbo serta Pertamina Dex dan Dexlite. 

Agar BBM subsidi dapat diterima oleh masyarakat yang berhak dan tidak dimanfaatkan oleh para penimbun BBM serta oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.

Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen dalam pemenuhan energi berupa BBM, LPG serta produk Pertamina lainnya. 

"Jika konsumen atau masyarakat membutuhkan informasi lebih lanjut dapat menghubungi kontak Pertamina 135 atau bisa mengakses website resmi Pertamina di www.pertamina.com serta dapat juga melalui aplikasi MyPertamina," jelasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved