Berita Nasional Terkini
Apakah Iuran BPJS Ketenagakerjaan Ikut Naik Usai Kenaikan UMP 2024? Ini Penjelasannya
Terjawab apakah iuran BPJS Ketenagakerjaan akan naik setelah kenaikan UMP 2024, berikut penjelasannya.
TRIBUNKALTIM.CO - Terjawab apakah iuran BPJS Ketenagakerjaan akan naik setelah kenaikan UMP 2024, berikut penjelasannya.
Sebelumnya, kenaikan UMP 2024 di berbagai provinsi di Indonesia telah diumumkan pada 21 November 2023 dan berlaku mulai 1 Januari 2024.
Tentunya kenaikan UMP 2024 di berbagai daerah ini memiliki persentase yang berbeda-beda.
Lalu, bagaimana dengan iuran BPJS Ketenagakerjaannya? Apakah ikut mengalami kenaikan?
Berikut penjelasannya.
Baca juga: Daftar Lengkap Kenaikan UMP 2024 di Indonesia, Kalimantan Timur Peringkat Berapa?
Deputi Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan Oni Marbun mengatakan, iuran BPJS Ketenagakerjaan mengikuti besaran gaji pekerja sehingga jika UMP naik, maka iurannya juga akan bertambah.
"Untuk sektor penerima upah, iuran BPJS Ketenagakerjaan adalah presentasi dari gaji. Jadi apabila upah pekerja mengalami kenaikan, secara otomatis iurannya akan menyesuaikan," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (24/11/2023).
Lebih lanjut dia menjelaskan, kenaikan iuran BPJS Ketenagakerjaan akan mengikuti kenaikan UMP masing-masing provinsi.
Pasalnya, setiap provinsi menetapkan kenaikan UMP yang berbeda-beda.
"Bisa dikatakan seperti itu (mengikuti kenaikan UMP masing-masing provinsi). Namun perlu digarisbawahi bahwa dasar upah dalam perhitungan iuran BPJS Ketenagakerjaan adalah take home pay," tegasnya.
Adapun penyesuaian iuran BPJS Ketenagakerjaan mengikuti kenaikan UMP ini akan berlaku untuk seluruh program BPJS Ketenagakerjaan, yaitu JHT, JP, JKM, dan JKK.

Mengutip laman resmi BPJS Ketenagakerjaan, persentase iuran Jaminan Hari Tua (JHT) secara total sebesar 5,7 persen dari upah, yakni 2 persen ditanggung oleh pekerja dan 3,7 persen ditanggung oleh pemberi kerja.
Sedangan untuk persentase iuran Jaminan Kematian sebesar 0,30 persen dari upah sebulan dan akan ditanggung oleh pekerja.
Sedangkan iuran Jaminan Pensiun (JP) sebesar 3 persen dari upah yang ditanggung 1 persen oleh pekerja dan 2 persen oleh pemberi kerja.
Sementara, besaran iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dikelompokkan berdasarkan 5 kelompok tingkat risiko lingkungan kerja, yaitu persentasenya di kisaran 0,24-1,74 persen dari upah sebulan.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah telah meminta Gubernur di seluruh provinsi untuk menetapkan dan mengumumkan kenaikan upah minimum provinsi (UMP) 2024 paling lambat pada 21 November 2023.
Saat ini, UMP DKI Jakarta adalah tertinggi dari provinsi lain. Selain itu, saat ini, tidak ada UMP yang berada di bawah 2 juta.
Baca juga: Daftar 5 Provinsi dengan UMP Terendah di Indonesia 2024, tak Ada Kalimantan, Dominasi Pulau Jawa
Penetapan Upah Minimum harus berdasarkan pada Peraturan Pemerintah (PP) No. 51 Tahun 2023 tentang Perubahan PP 36/2021 tentang Pengupahan.
Menurut Kemenaker, dari PP 51/2023 tersebut, para gubernur dan kepala daerah perlu memahami penetapan Upah Minimum yaitu pertama, kebijakan Upah Minimum tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota hanya berlaku untuk pekerja dengan masa kerja di bawah 1 tahun.
Kedua, formula penyesuaian atau kenaikan Upah Minimum menggunakan tiga variabel utama yaitu Inflasi, Pertumbuhan Ekonomi, dan Index tertentu yang disimbolkan dengan Alpha dalam PP 51/2023 tersebut.
Ketiga, kebijakan pengupahan untuk pekerja/buruh dengan masa kerja di atas 1 tahun atau lebih, wajib diberlakukan kebijakan Pengupahan Berbasis Produktivitas atau Kinerja dengan menggunakan instrumen Struktur Skala Upah (SUSU).
Daftar Lengkap UMP 2024
1. UMP DKI Jakarta 2024: Rp 5.067.381
2. UMP Bangka Belitung 2024: Rp 3.640.000
3. UMP Sulawesi Utara 2024: Rp 3.545.000
4. UMP Aceh 2024: Rp 3.460.672
5. UMP Sumatera Selatan 2024: Rp 3.456.874
6. UMP Kepulauan Riau 2024: Rp 3.402.492
7. UMP Papua Barat 2024: Rp 3.393.000
8. UMP Sulawesi Selatan 2024: Rp 3.385.145
9. UMP Kalimantan Timur 2024: Rp 3.360.858
10. UMP Riau 2024: Rp 3.294.625
11. UMP Kalimantan Selatan 2024: Rp 3.282.812,21
12. UMP Maluku Utara 2024: Rp 3.200.000
13. UMP Jambi 2024: Rp 3.037.121
14. UMP Gorontalo 2024: Rp 3.025.100
15. UMP Sulawesi Barat 2024: Rp 2.914.958,08
16. UMP Sulawesi Tenggara 2024: Rp 2.885.964
17. UMP Bali 2024: Rp 2.813.672
18. UMP Sumatera Barat 2024: Rp 2.811.449
19. UMP Sumatera Utara 2024: 2.809.915
20. UMP Sulawesi Tengah 2024: Rp 2.736.698
21. UMP Banten 2024: Rp 2.727.812
22. UMP Lampung 2024: Rp 2.716.497
23. UMP Kalimantan Barat 2024: Rp 2.702.616
24. UMP Bengkulu 2024: Rp 2.507.079,24
25. UMP Nusa Tenggara Timur 2024: Rp 2.186.826
26. UMP Jawa Timur 2024: Rp 2.165.244,30
27. UMP Daerah Istimewa Yogyakarta 2024: Rp 2.125.897,61
28. UMP Jawa Barat 2024: Rp 2.057.495
29. UMP Jawa Tengah 2024: Rp 2.036.947
30 UMP Maluku 2024: Belum ditetapkan
31. UMP Papua 2024: Belum ditetapkan
32. UMP Papua Tengah 2024: Belum ditetapkan
33. UMP Papua Pegunungan 2024: Belum ditetapkan
34. UMP Papua Selatan 2024: Belum ditetapkan
35. UMP Papua Barat Daya 2024: Belum ditetapkan
36. UMP Nusa Tenggara Barat: Rp 2.444.067 (Diusulkan)
37. UMP Kalimantan Tengah 2024: Belum ditetapkan
38. UMP Kalimantan Utara 2024: Belum ditetapkan (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Daftar Lengkap Besaran UMP 2024 di 34 Provinsi, Mana yang Paling Tinggi?
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Urutan UMP 2024 Seluruh Indonesia dari Terendah hingga Tertinggi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "UMP 2024 Naik, Iuran BPJS Ketenagakerjaan Ikut Menyesuaikan".
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.