Jusuf Hamka di Samarinda
Viral Momen Haru Jusuf Hamka di Samarinda saat Kunjungi Keluarga yang Pernah Membantunya
Inilah momen haru Jusuf Hamka di Samarinda yang viral saat kunjungi keluarga yang pernah membantunya.
Penulis: Amilia Lusintha | Editor: Amilia Lusintha
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Inilah momen haru Jusuf Hamka di Samarinda yang viral saat kunjungi keluarga yang pernah membantunya.
Beberapa waktu lalu, Jusuf Hamka tengah berada di Samarinda, bertemu dengan sejumlah temannya ketika ia masih berjuang untuk hidupnya.
Dalam video viral yang diunggah akun Instagramnya sendiri, Jusuf Hamka menceritakan kisah hidupnya sebelum berhasil seperti sekarang.
Ya, dalam video singkatnya tersebut, Jusuf Hamka berkunjung ke rumah Hj. Nanang Asmuni di Samarinda.
Diketahui, pada tahun 1975, Jusuf Hamka pernah tinggal di Hulu Mahakam, Samarinda, dan menumpang.
“Waktu di kampung Damai di Hulu Mahakam, saya tinggal di rumahnya Pak Nanang dan Ibu Nanang.
“Pak Nanangnya dua tahun lalu meninggal, dan saya pernah numpang disini,” kata Jusuf Hamka.
Politisi, motivator, dan pengusaha ini menceritakan kisah hidupnya saat berjuang di Samarinda dengan antusias.

“Jadi tahun 1975 saya masih di Hulu Mahakam, jadi ini saksi hidupnya,” tuturnya kembali.
Terlihat ia bercengkerama dengan sejumlah rekannya yang ada di Samarinda tersebut.
“Saya tinggal di rumah Ibu Nanang ini, dikelambu, setiap hari dimasakin dikasih makan, makanya saya ingat,” lanjutnya.
Bagi Hamka, ia sudah dinggap seperti keluarga sejak dulu hidup menumpang.
Kini, ketika ia sudah sukses di Ibu Kota Jakarta, ia tidak akan pernah lupa akan kebaikan rekannya di Samarinda.
“Sy tidak pernah lupa kpd mereka2 yg tlh membantu dan berjasa kpd saya.
“Sehingga sy harus sempatkan waktu untuk bernostalgia dgn meraka, dan hari minggu kemarin saya kerumah ibu Nanang ut menghaturkan Terima kasih dan apresiasi.
“Sy selalu teringat dengan kebaikan Bapak dan Ibu Nanang, semua kebaikan beliau selalu ada dan terukir di dalam hati saya.

Dalam videonya, Jusuf Hamka juga berbagi sejumlah uang pada mereka yang pernah berjasa di dalam kehidupannya.
Ia juga memberikan pelukan hangat pada Ibu Nanang dan teman-teman lawasnya.
Tak lupa pula Hamka berterima kasih sebelum pamit.
“Saya terima kasih selama saya di Hulu ibu banyak masakin saya, kasih tempat tinggal buat saya.
“Kalau saya ada salah ada kurang mohon maaf.
“Kalau ke Jakarta, jangan lupa, ada saudara, seperti ke Samarinda, saya tau ada saudara saya disini.
“Aku sayang kalian, I love you,” pungkas Jusuf Hamka.
Momen haru Jusuf Hamka ini kemudian viral dan ramai dikomentari warganet.
“Saudara ngga harus sedarah, tapi yang membantu kitam,” tulis @primakarehol.
“Emang etika dan attitude Babah baik, makanya Allah berikan kemudahan rezeki, semoga Allah senantiasa memberikan kemudahan untuk kita semua,” tulis @amafif.
“MasyaAllah, suatu kehormatan besar keluarga kami bisa dikunjungi oleh Babah, sehat selalu panjang umur, semoga bisa berjumpa kembali sama Abah,” tulis @noni_novimirnani.
Biodata Jusuf Hamka
Jusuf Hamka, yang memiliki nama lengkap Mohammad Jusuf Hamka atau dikenal sebagai Babah Alun, adalah seorang pria kelahiran 5 Desember 1957 di Jakarta.
Ia adalah seorang pengusaha muslim Tionghoa di Indonesia.
Jusuf Hamka pernah menempuh pendidikan di beberapa perguruan tinggi ternama, namun tidak menyelesaikan satupun karena ketidaksukaannya terhadap formalitas.
Sebagai seorang pengusaha yang sangat sederhana, Jusuf Hamka juga merupakan pemilik PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP), perusahaan yang berperan dalam pembuatan jalan tol Cawang-Tanjung Priok.
Dia dikenal sebagai salah satu pengusaha terkaya di Indonesia dalam bidang jalan tol.
Jusuf Hamka pernah menjabat sebagai bendahara tim kampanye nasional Presiden Joko Widodo dan Ma’ruf Amin pada Pemilu tahun 2019.
Selain itu, ia juga pernah menjadi staf khusus Menteri Sosial Gumiwang Kartasasmita.
Jusuf Hamka memeluk agama Islam ketika bertemu dengan Buya Hamka pada usia 23 tahun, yaitu pada tahun 1981.
Keputusannya untuk menjadi mualaf tidak menemui penolakan dari keluarganya.
Ia dibesarkan dalam lingkungan keluarga Tionghoa yang terpelajar dan moderat.
Ayahnya, Dr. Joseph Suhaimi, S.H, juga dikenal sebagai Jauw To Tjiang, merupakan seorang dosen di Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta.
Ibunya, Suwanti Suhaimi atau dikenal sebagai Siaw Po Swan, adalah seorang guru. (*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.