Berita Samarinda Terkini
Andi Harun akan Programkan 1000 Apar untuk Antisipasi Kebakaran di Samarinda, Pakai APBD 2024
Turun meninjau lokasi kebakaran di Jalan Agus Salim, Wali Kota Samarinda Andi Harun memberikan sejumlah catatan dan instruksi penting.
Penulis: Rita Lavenia | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Turun meninjau lokasi kebakaran di Jalan Agus Salim, Wali Kota Samarinda Andi Harun memberikan sejumlah catatan dan instruksi penting guna mengantisipasi amukan si Jago Merah.
Arahan kali ini ia tujukan kepada Disdamkar, camat, lurah hingga RT di kawasan permukiman padat penduduk.
Hal pertama ia menyarankan agar setiap RT dapat menggunakan dana Probebaya untuk membantu rehabilitasi atau peremajaan instalasi listrik, terutama di kawasan perumahan padat penduduk.
Kemudian ia meminta agar Disdamkar dapat memasang hidran atau titik sambungan di kawasan permukiman padat penduduk dan rawan musibah kebakaran.
Baca juga: Kebakaran di Samarinda, Diduga Api Timbul Lantaran Korsleting Listrik
"Terutama gang-gang sempit. Karena banyak peristiwa saat penanganan terkendala akses masuk yang biasa hanya cukup untuk motor lewat," jelasnya kepada TribunKaltim.co, Senin (27/11/2023).
Ia juga mengatakan sebagai peran pemerintah dalam penanggulangan bencana, orang nomor satu di ibu kota Provinsi Kalimantan Timur ini membeberkan bahwa Pemkot Samarinda tengah memprogramkan alat pemadam kebakaran.
Ia mengungkap melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2024, mereka akan membagikan 1000 Alat Pemadam Api Ringan (APAR) ke rumah-rumah yang berada di kawasan rawan musibah kebakaran.
"Akan dibagi secara merata namun bertahap. Daerah yang sering berpotensi kebakaran itu yang kita dahulukan," sebutnya.
Tidak Hanya Pemerintah Saja
Pemkot Samarinda juga terus berupaya memberikan solusi untuk meminimalisir musibah kebakaran di Kota Tepian ini.
Namun Andi Harun juga menekankan bahwa upaya penanganan musibah kebakaran tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah saja.
Baca juga: Kebakaran di Samarinda Sebabkan 75 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal, Korban Berharap Bantuan Pemkot
Tetapi harus ada unsur masyarakat yang memiliki tingkat kesadaran tinggi dalam mengantisipasi dan meminimalisir dampak saat musibah kebakaran terjadi.
"Misal, kalau membangun beri ruang atau jarak. Jangan terlalu berdempetan," sebutnya.
Selain itu, ia juga mengimbau agar setiap pemilik rumah tidak lalai dalam meremajakan instalasi listrik.
Apalagi dari hasil pendataan Disdamkar, 80 persen kebakaran di Kota Samarinda masih didominasi oleh korsleting listrik.
Baca juga: 105 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal, Penyebab Kebakaran di Samarinda Diduga Kompor yang Ditinggal
Ia mengingatkan bahwa meski sudah menggunakan kabel yang sesuai standar namun masih banyak faktor penyebab terjadinya hubungan arus listrik pendek.
Bisa saja kabel-kabel itu digigit tikus atau apa. Memang butuh biaya, tapi waktunya kan panjang? Misal 10 tahun sekali.
"Itu juga untuk keselamatan dan antisipasi jangka panjang," tegas Andi Harun.
(*)
Perayaan HUT ke-80 RI di Samarinda Dipastikan Beda, Lomba dan Kemeriahan Sampai ke Tingkat RT |
![]() |
---|
Pimpin Apel Kehormatan di Taman Makam Pahlawan, Ini Pesan Pangdam VI/Mulawarman |
![]() |
---|
Danrem 091/ASN Gandeng Komunitas Motor Meriahkan Peringatan HUT RI di Samarinda |
![]() |
---|
Cerita Warga Lempake Samarinda Putus Asa Cari Gas 3 Kg, Sempat Pikir Pakai Kayu Bakar |
![]() |
---|
Polresta Samarinda Siapkan 300 Personel Amankan Upacara HUT RI Hingga Konser Merah Putih |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.