Ibu Kota Negara

Studi Banding dan Diskusi IKN di Eropa, Pemisahan Kota Bisnis dan Pusat Pemerintahan

Kunjungan kerja kami di Eropa pada 11 sampai 19 November 2023. Kota yang akan kami kunjungi adalah Amsterdam-Belanda.

Editor: Budi Susilo
Instagram @ikn_id
Ilustrasi desain bangunan sekolah dasar di IKN Nusantara, Kalimantan Timur. 

TRIBUNKALTIM.CO - Universitas Balikpapan (Uniba) perluas kerja sama ke perguruan tinggi di sejumlah negara.

Kali ini, dipimpin Rektor Dr Isradi Zainal, rombongan melakukan studi banding ke Eropa. Mereka pelajari tentang sistem transportasi, tata kota, bahkan berdiskusi mengenai Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara.

"Kunjungan kerja kami di Eropa pada 11 sampai 19 November 2023. Kota yang akan kami kunjungi adalah Amsterdam-Belanda, Brussel-Belgia, Paris-Perancis dan Istambul-Turkiye," kata Isradi.

Pada Minggu 12 November 2023, dia dan tim dari Uniba tiba di Amsterdam, Belanda.

Baca juga: Korea Selatan Tertarik dengan Masterplan IKN Nusantara, tak Hanya Fokus pada Pembangunan Fisik

"Kami melakukan kegiatan di sejumlah universitas di Belanda dan Turki," bebernya.

Pihaknya mencoba memanfaatkan waktu di hari Minggu untuk berkunjung ke Brussel Belgia, sambil
mengajak teman-teman untuk memperhatikan dari dekat dan mencoba sistem transportasi dan tata kota di negara tersebut.

Belanda dikenal memiliki kota jasa dan bisnis di Amsterdam serta kota pemerintahan di Denhaag.

Sementara Turkiye memiliki kota jasa dan bisnis di Istambul, sementara Ankara adalah kota
pemerintahan.

Cukup relevan untuk dijadikan pembanding untuk menjadikan Jakarta sebagai kota bisnis
dan jasa ke depan, dan Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai pusat pemerintahan.

"Dalam kurun waktu 10 tahunan, kami sudah melihat dari dekat tata kota dan sistem transportasi massal di sejumlah negara seperti Singapura, Jepang, China, Norwegia, Jerman, Swedia, Australia, Brunei, Filipina, Malaysia, Denmark, Vietnam,Thailand, Papua Nugini, dan lain-lain,"urainya.

Baca juga: Jalan Penajam-Buluminung Mulai Dikerjakan demi Akses ke IKN Nusantara Mudah

"Di negara ini kami pernah mendapatkan sejumlah pelatihan termasuk aktivitas profesi, bahkan kami sempat menyelesaikan studi program magister di Perancis yang bekerja sama dengan Universitas Indonesia," katanya.

Tepatnya di Universite Pierre Mendez Frances de Grenoble Perancis dan meraih gelar DESS CAAE.

Di Amsterdam, saya dijemput sahabat istri saya saat sama-sama SMA di Sengkang Wajo yang juga adik kelas saya di Fakultas Teknik Unhas, yang kebetulan sedang mengambil S3 di Belanda.

Dia ditemani oleh tokoh masyarakat Indonesia yang sudah lama bermukim dan bisnis atau bekerja di Belanda.

Mereka menawarkan untuk menitipkan barang ke mereka untuk dibawa ke hotel tempat kami menginap di Amsterdam.

Baca juga: 3 Ribu Hektar Tambang Ilegal Kepung IKN Nusantara, Terbanyak di Bukit Soeharto, Bakal Ditutup OIKN

Sementara kami dan rombongan segera melanjutkan perjalanan ke Brussel, Belgia.

Di bandara, kami diajak ngopi bareng sambil diskusi terkait IKN, sistem transportasi dan tata kota di
negara tersebut. Kebetulan mereka tahu keesokan harinya kami akan tampil sebagai narasumber terkait IKN di Amsterdam University yang dilanjutkan dengan perjanjian kerja sama.

Sebelum melanjutkan diskusi terkait IKN, mereka juga menyampaikan bahwa beberapa minggu
sebelumnya, Kepala Otorita IKN Bambang Susantono menyampaikan presentasi terkait IKN di hadapan Diaspora di Belanda.

Ada aspek penting yang mereka tekankan dalam diskusi tersebut yaitu aspek sosial dari pemindahan IKN, khususnya pemindahan ASN dan pejabat terkait ke IKN dan metode pengambilan keputusan dalam pelaksanaan proyek di Indonesia dan Belanda.

Mereka menyoroti kondisi lingkungan sosial ASN dan pejabat terkait sebelum dan setelah dipindahkan. Mereka juga menyampaikan bahwa di Belanda, sebelum suatu proyek dilakukan maka akan dilakukan kajian yang mendalam sebelum dieksekusi.

"Saya sempat menjelaskan sejumlah strategi yang dilakukan pemerintah dalam menangani hal tersebut," tuturnya.

Baca juga: Myrna Asnawati Wajibkan Pemulihan Lingkungan, Tambang Area IKN Nusantara Ditertibkan

Wakil Rektor Uniba yang turut bersama, menimpali ada baiknya mereka menghadiri pemaparan saya
terkait IKN di Amsterdam University keesokan harinya agar bisa diskusi lebih detail terkait IKN Nusantara.

Setelah berdiskusi, kami melanjutkan perjalanan ke Brussel bersama kawan-kawan dari Uniba. Di kereta, kami bertemu dengan dua orang asing yang kelihatannya rekan kerja mereka. Satunya warga Brasil dan satunya Belgia yang juga mau ke Brussel.

Saat kami saling memperkenalkan diri, mereka serempak menyatakan: How about the new capital of Indonesia. Kebetulan Brasil memiliki pengalaman memindahkan ibu kota.

Kami dan mereka akhirnya diskusi terkait pemindahan ibu kota baik di Brasil maupun di Indonesia.
Orang Brasil menceritakan terkait pemindahan ibu kota Brasil, sementara kami menjelaskan pemindahan IKN di Indonesia.

Mereka berdua sangat antusias menimpali. Ada satu hal yang mereka tekankan terkait pemindahan ibu kota negara yakin terkait aspek lingkungan.

Ilustrasi konsep ramah lingkungan IKN Nusantara.
Ilustrasi konsep ramah lingkungan IKN Nusantara. (Instagram @nusantaraforestcity)

Mereka berpandangan, di Brasil aspek lingkungan dan sosial kurang mendapat perhatian saat pertamakali dipindahkan.

Mereka berharap kejadian yang sama terjadi di Indonesia. Meski demikian secara keseluruhan mereka menganggap Brasil berhasil dalam memindahkan ibu kota negara setelah sejumlah
kekurangan dibenahi.

(*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved