Pemilu 2024

Data KPU Bocor Dijual Rp 1,1 Miliar, CISSReC Sudah Peringatkan Ketua KPU Sejak 7 Juni 2023

Data KPU bocor dijual Rp 1,1 miliar, CISSReC sudah peringatkan Ketua KPU sejak 7 Juni 2023.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Layar menunjukkan data Daftar Pemilih Tetap (DPT) dalam Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024 di Kantor KPU, Jakarta, Minggu (2/7/2023). Komisi Pemilihan Umum (KPU) resmi menetapkan DPT Pemilu 2024 sebanyak 204.807.222 pemilih. 

TRIBUNKALTIM.CO - Data KPU bocor dijual Rp 1,1 miliar, CISSReC sudah peringatkan Ketua KPU sejak 7 Juni 2023.

Data pemilih atau DPT Pemilu 2024 bocor, dicuri oleh hackers dari website KPU RI.

Data 204.807.203 orang ini dibanderol dengan harga harga 74.000 dollar Amerika atau sekitar Rp 1,1 miliar-Rp 1,2 miliar.

Ternyata, jauh hari sebelumnya, CISSReC juga sudah memberikan alert kepada Ketua KPU tentang vulnerability di sistem KPU pada tanggal 7 Juni 2023.

Hal ini diungkapkan oleh Chairman Lembaga Riset Siber Indonesia (Communication & Information System Security Research Center/CISSReC), Pratama Persadha.

Baca juga: 204 Juta Data Pemilih Bocor, Pemerintah Sebut Tak Ada Unsur Politik, Cak Imin dan Mahfud MD Bereaksi

Baca juga: Data Pemilih Bocor, Ketua KPU Sebut Softcopy Data DPT Pemilu 2024 juga Ada di Parpol

Baca juga: Menkominfo Pastikan Data KPU Bocor Adalah DPT Pemilu 2024, Lengkap Data Pribadi, Dijual Miliaran

KPU RI mengaku masih mengecek apakah benar itu data bersumber dari situs KPU RI.

Namun, seorang peretas dengan nama anonim "Jimbo" mengeklaim telah meretas situs kpu.go.id dan berhasil mendapatkan data pemilih dari situs KPU RI.

"Jimbo" membagikan 500.000 data contoh yang berhasil ia peroleh melalui salah satu unggahan di situs BreachForums yang kerap digunakan untuk jual beli hasil peretasan.

Di dalam data yang "bocor" itu, "Jimbo" mendapatkan data pribadi, seperti NIK, nomor KTP, nama lengkap, jenis kelamin, tanggal lahir, tempat lahir, status pernikahan, alamat lengkap, RT, RW, sampai kode kelurahan, kecamatan, dan kabupaten, serta TPS.

Data-data itu dijual dengan harga 74.000 dollar Amerika atau sekitar Rp 1,1 miliar-Rp 1,2 miliar.

Ia juga membagikan beberapa tangkapan layar dari situs web https://cekdptonline.kpu.go.id/ untuk meyakinkan kebenaran data yang didapatkan.

Dalam unggahan itu, "Jimbo" juga mengaku menemukan 204.807.203 data unik, jumlah yang hampir sama dengan jumlah pemilih di dalam daftar pemilih tetap (DPT) KPU RI sebanyak 204.807.203 pemilih.

Tangkapan layar peretas Jimbo diduga mencuri data KPU dan menjualnya di BreachForums.
Tangkapan layar peretas Jimbo diduga mencuri data KPU dan menjualnya di BreachForums. (CISSReC via Kompas.com)

KPU RI mengaku masih berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menelusuri kebocoran data pemilih tersebut.

“Sekarang lagi kita minta bantuan dari satgas cyber, sekarang yang bekerja BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara), dia menaungi Mabes,” kata Koordinator Divisi Data dan Informatika KPU RI Betty Epsilon Idroos, Selasa (28/11/2023).

Ia mengaku belum dapat memastikan apakah data yang bocor tersebut terkonfirmasi data milik KPU RI atau bukan.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved