Ibu Kota Negara
Menatap IKN Nusantara, Warga Pemaluan di Sepaku Dilatih Pertanian Ramah Lingkungan
Warga Pemaluan di Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur mendapat edukasi soal tanaman pertanian.
Penulis: Nita Rahayu | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Warga Pemaluan di Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur mendapat edukasi soal tanaman pertanian yang bisa dimanfaatkan untuk masyarakat setempat.
Pemaluan, Kecamatan Sepaku merupakan kawasan yang dekat dengan area Ibu Kota Negara Indonesia yang baru atau IKN Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Sektor pertanian salah satu yang memperoleh prioritas dalam pembangunan IKN Nusantara.
Pertanian yang dikembangkan di IKN Nusantara saat ini, meliputi pengembangan teknologi budidaya, dan penyiapan sumber daya manusia.
Baca juga: Terungkap Pendapatan UMKM Saat Ada Pekan Raya Penajam Paser Utara
Pengembangan sektor pertanian di IKN Nusantara juga berbasis teknologi ramah lingkungan dan kearifan lokal.
Tujuannya agar tidak terjadi degradasi lahan dan pencemaran air.
Salah satu bentuk pertanian ramah lingkungan yang ditetapkan adalah model permakultur.
Institut Teknologi Bandung (ITB) menjadi salah satu yang turut andil, dalam pengembangan pertanian di ibu kota baru.
Baca juga: Rencana Pembangunan Rel Kereta di IKN Nusantara 2025, Ada Rute Kalimantan Selatan-Kaltara
ITB memberikan program pelatihan dan pendampingan budidaya pertanian dengan konsep permakultur di Kelurahan Pemaluan, Kecamatan Sepaku.
Ketua pelaksana program ITB ini, Dadang Sumardi menjelaskan, bahwa pertanian model permakultur yang coba diterapkan di Pemaluan, yakni dengan mengkombinasikan berbagai jenis tanaman terutama hortikultura. Buah-buahan, tanaman hias, dan sayuran.
Masyarakat dimotivasi untuk menggunakan teknologi budidaya tanaman ramah lingkungan, dengan bahan-bahan alami yang ada di sekitar mereka
"Kita akan mengembangkan pertanian yang berkelanjutan ramah lingkungan dengan mengkombinasikan berbagai jenis tanaman terutama hortikultura,” ungkapnya.
Selain diberikan pelatihan dan pendampingan, masyarakat Pemaluan juga disiapkan pupuk organik dan pestisida nabati.
Baca juga: Andi Harun Surati Maskapai, Perbanyak Penerbangan Domestik dari Samarinda, Tatap IKN Nusantara
Bahan ini digunakan karena disebut sebagai salah satu yang tidak mencemari lingkungan.
Mereka juga dibekali teknik produksi benih tanaman hias, buah dan sayuran, hingga pembuatan pupuk organik padat dan cair, serta pembuatan pestisida nabati dari bahan-bahan yang tersedia di daerah tersebut.
Kedepannya, Kelurahan Pemaluan diharapkan dapat menjadi penyedia buah-buahan dan tanaman hias, bagi IKN Nusantara.
Sementara itu Lurah Pemaluan, Ari Rahayu mengatakan bahwa melalui program yang digagas ITB ini, masyarakat Pemaluan sudah ada yan bisa membuat pupuk organik sendiri.
Tanaman yang mulai dibudidayakan oleh masyarakatnya juga beragam, terutama untuk jenis tanaman hias.
Baca juga: Jawaban Jokowi terkait Kritik PKS tentang IKN Nusantara akan Dibatalkan jika Anies Jadi Presiden
Tidak hanya dari kalangan pria, tetapi khususnya para ibu-ibu.
Ia berharap, hal ini bisa terus diterapkan dan bisa menjadi sumber penghasilan sendiri bagi mereka.

“Terimakasih kami ucapkan karena ITB sudah memberikan warna baru terkait bunga dan buah," ungkapnya.
Mulai dari cara menanam dan membuat pupuk organik yang benar.
"Semakin hari bunga kami semakin tumbuh subur, juga semakin banyak macam yg sudah ditanam oleh ibu ibu PKK kelurahan Pemaluan,” terangnya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.