Amalan dan doa
Cara Menegur Anak yang Telah Berbuat Kesalahan Menurut dr Aisah Dahlan
Cara Menegur Anak yang Telah Berbuat Kesalahan Menurut dr Aisah Dahlan
TRIBUNKALTIM.CO - Berikut ini cara menegur anak yang telah berbuat kesalahan menurut dr Aisah Dahlan.
Orang tua merupakan pendidikan pertama Anak.
Tumbuh kembang Anak di masa kecil sangat ditentukan bagaimana orangtua mendidiknya.
Jika penididikan dari orang tua kurang tepat maka bisa menyebabkan Anak tersebut kurang ajar.
Begitupun dalam halnya ketika melakukan kesalahan, orangtua harus pandai bagaimana cara menegur dan menyuruh Anak.
Sejatinya seorang Anak wajib berbakti kepada orang tua dan menuruti ketika orang tua menyuruh sesuatu.
Tidak membantah dan bersikap kurang ajar kepada orangtua.
Baca juga: Doa Sebelum Mengerjakan Ulangan, Memohon Kepada Allah SWT Agar Bisa Menjawab Soal Dengan Mudah
Kadang, teguran orangtua seolah tidak didengar dan perintah orang tua tidak segera dilaksAnakan.
dr Aisah Dahlan menyarankan kepada orang tua sebelum menegur Anak sebaiknya membuat peraturan terlebih dahulu.
Tersinggung dan tersentuh pada hakekatnya sama, terkena.
Cuma kalau tersinggung goncangannya luar bisa tetapi kalau tersentuh tidak ada goncangan tetapi lembut.
Hal itu dia beberkan dalam video di kasnal YouTube YouTube Rumil Al- hilya yang dilansir Bangkapos.com pada Selasa, 13 September 2022.
"Banyak saya lihat orang tua menegur Anak, tetapi Anaknya bingung. Apa salahku bunda?. Itu terjadi sebenarnya karena kita belum memberi peraturan. Misalnya menegur Anak buang sampah sembarangan.
Kalau kita tidak pernah kasih tau jangan buang sampah sembarangan bingung dia," ungkap dr Aisah Dahlan.
Jadi intinya harus terlebih dahulu kita beri peraturan, kalau belum kita kasih tau maka Anak bingung.
"Makanya kalau kita mau mengeur kita orangtua harus mengigat dulu pernah kasih tau ngak yah," paparnya.
dr Aisah menjelaskan kita juga tidak boleh membuat label kepada Anak.
"Misalnya kamu bodoh, kamu bandel, kamu nakal, kamu jorok, kamu pencuri, kamu penakut ini namanya membuat label, labelnya negatif.
Itu di otaknya Anak langsung tertanam itu sangat berbahaya, kalau ibunya bilang Anak langsung merekam, karena ibu melahirkan," jelas dr Aisah Dahlan.
Seorang Anak selalu berharap siapapun yang mengatai dia tapi berharap ibunya membela dia.
Tetapi kalau ibu yang berbicara, hancur dia tidak lagi ada pegangan lagi.
Maka dia akan mudah mengarah ke yang lebih nakal bahkan berbuat kejahatan lantaran orang tuanya saja sudah tak peduli dan melebelnya yang negatif.
Ingat akhlak Anak sama dengan akhlak seorang ibu.
Terus bagaimana kalau sudah terlanjur, orang tua jangan meratapi dan merasa bersalah, itu harus diganti dengan rasa kurang.
Karena kalau rasa bersalah akan berbahaya, buat kita sakit dan paling parah lama-lama menyalahkan Allah.
Tetapi kalau rasa kurang itu bisa diisi.
Diktakan dr Aisah Dahlan di zaman milenial sekarang ini memang berbeda di zaman dulu yang banyak mengadopsi gaya kolonial.
Sehingga wajar banyak keliru dalam pola asuh Anak.
"Jangan segan-segan orang tua untuk meminta maaf kepada sang Anak apabila orangtua melakukan kesalahan," ucapnya
Hal itu akan direkam oleh Anaknya dan mereka akan melakukan hal yang sama.
"Nanti Anaknya melunjak. ngak itu karena kata-kata kita omongan kita masuk ke telinga Anak jalan di badan," ungkapnya.
Harus Dibedakan atau pribadi Anak dengan perilakunya.
Kalau perilaku bisa saja salah, tetapi kalau pribadi Anak senantiasa baik.
Terus bagaimana menegur Anak agar tidak tersinggung menurut dr Aisah Dhalan ada teknik sangat efektif.
Namanya teguran satu menit.
"Menegur Anak-Anak tidak usah lama-lama bu, itupun dibagi setegah menit menegur perilaku yang keliru, kemudian setengah menit puji perilaku Anak sebagai perilaku yang baik," ucapnya
Label yang kita berikan kepada Anak akan terekam terus melalui sistem saraf.
"Contoh kita pernah menyebut Anak kita pemalas, dulu, itu terekam tersu apalagi kita sampaikan ketika si Anak di umur tiga tahun itu adalah golden pariot, perkembangan otaknya sangat kuat," bebernya.
kata dr Aisah Dahlan sebetulnya si Anak cerdas, tetapi karena kita bilang pemalas, maka dia pemalas betul, karena terekam di kepalanya.
"Kata ibunya saya tidak pernah bilang dia pemalas lagi. Rupanya omongan kita yang pertama itu sangat membekas.
Untuk itu kita lakukan empat hal, pertama Maafkan diri, kedua minta ampun, ketiga maafkan Anak, dan keempat kita minta maaf," pungkas dr Aisah Dahlan.
Ikuti saluran Tribun Kaltim di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaAdSxwHVvTbruIloW3H
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Inilah Cara Terbaik Orang Tua Mendidik Anak Agar Tak Nakal dan Berbuat Jahat Kata dr Aisah Dahlan,
Malam Rabu Wekasan 2025 Jatuh Pada Tanggal Berapa? Ini Bacaan Doanya Lengkap Arti |
![]() |
---|
Rabu Wekasan 2025 Jatuh Pada Tanggal Berapa? Lengkap 3 Amalan yang Dapat Dikerjakan |
![]() |
---|
Kapan Puasa Ayyamul Bidh Juli 2025? Simak Jadwalnya, Lengkap Niat dan Tata Cara Melaksanakan |
![]() |
---|
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Juli 2025, Sampai Kapan? Lengkap Bacaan Niat dan Tata Cara Menunaikannya |
![]() |
---|
Kapan Malam 1 Suro 2025? Cek Tanggal Satu Suro Jatuh pada Tanggal Berapa di Bulan Juni Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.