Pilpres 2024

Daftar Eks Anak Buah Jokowi yang Ramai-ramai 'Serang' Pemerintah, Dukung Anies di Pilpres 2024

Berikut daftar eks anak buah Jokowi yang ramai-ramai 'serang' pemerintah. Dukung Anies Baswedan di Pilpres 2024.

|
Instagram @nusantaraforestcity
Presiden Joko Widodo atau Jokowi memindahkan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur yang diberinama Kota Nusantara. 

TRIBUNKALTIM.CO - Simak informasi seputar isu Pilpres 2024 terkini.

Berikut daftar eks anak buah Jokowi yang ramai-ramai 'serang' pemerintah.

Para barisan anak buah Jokowi itu diketahui dukung Anies Baswedan di Pilpres 2024.

Kebetulan atau tidak, sejumlah mantan menteri dan pejabat negara "menyerang" Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersamaan masa kampanye Pillpres 2024.

Baca juga: Bukan Soal Label Petugas Partai, FX Rudy Bongkar Alasan Hubungan Jokowi dengan Megawati Pecah

Baca juga: Habib Rizieq Puji Habis Aksi Menteri Jokowi Bela Palestina, Sebut Retno Marsudi Garang di Forum PBB

Baca juga: Jokowi Diserang Bertubi-tubi Eks Ketua KPK juga Eks Menteri-menteri, Pemerintah Bentuk Media Center

Penyerangan dilakukan lewat pengakuan di balik suatu peristiwa dan menyangkut Presiden Jokowi.

Dan kebetulan atau tidak mentan menteri dan pejabat yang menyerang Presiden Jokowi saat Pilpres 2024 saat ini adalah bagian tim sukses capres-cawapres hingga caleg DPD RI.

Siapa saja mereka? Akan makin banyak? Berikut rangkuman Tribunnews.com:

1. Eks Ketua KPK Agus Rahardjo Ungkap Kasus Setnov

Lama tak muncul di pemberitaan media massa, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2015-2019 membuat pengakuan mengejutkan bersamaan masa kampanye Pilpres 2024.

Agus mengaku pernah diminta Presiden Jokowi untuk menghentikan kasus korupsi e-KTP yang menjerat Setya Novanto selaku Ketua DPR RI.

Diketahui, pihak KPK semasa kepemimpinan Agus Rahardjo menerbitkan surat perintah penyidikan (sprindik) atas nama tersangka Setya Novanto pada 31 Oktober 2017.

Saat itu, Setya Novanto masih menjabat sebagai Ketua DPR RI dan Ketua Umum Partai Golkar, salah satu parpol yang mendukung Jokowi di Pemilu.

Agus sempat menyampaikan permintaan maaf dan merasa semua hal harus jelas sebelum mengungkapkan pernyataannya.

“Saya pikir kan baru sekali ini saya mengungkapkannya di media yang kemudian ditonton orang banyak,” kata Agus dalam wawancara dengan Rosi yang tayang di Kompas TV, Kamis (30/11/2023).

“Saya terus terang, waktu kasus e-KTP saya dipanggil sendirian oleh presiden. Presiden pada waktu itu ditemani oleh Pak Pratikno (Menteri Sekretaris Negara),” lanjut Agus.

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved