Berita Nasional Terkini

Bukan Soal Label Petugas Partai, FX Rudy Bongkar Alasan Hubungan Jokowi dengan Megawati Pecah

Bukan soal label petugas partai, FX Rudy bongkar aasan hubungan Jokowi dengan Megawati pecah

Editor: Rafan Arif Dwinanto
TribunKaltim.Co/HO
FX Hadi Rudyatmo melayani wartawan didampingoi Gibran Rakabuming Raka usai pertemuan di Lodji Gandrung, Jalan Slamet Riyadi, Solo, Rabu (18/9/2019). Bukan soal label petugas partai, FX Rudy bongkar aasan hubungan Jokowi dengan Megawati pecah 

TRIBUNKALTIM.CO - Eks Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo alias FX Rudy terus melontarkan serangan terhadap Presiden Jokowi.

Terbaru, Ketua DPC PDIP Solo ini mengatakan, alasan "pisah jalan" Presiden Jokowi dan PDIP.

Diketahui, hubungan Jokowi dan PDIP sudah pecah.

Terlebih saat putra Jokowi, Gibran Rakabuming menjadi cawapres Prabowo Subianto.

Baca juga: Polri Tetap Lanjutkan Kasus Rocky Gerung Meski PDIP Cabut Laporan, Bareskrim Terima 26 Aduan

Baca juga: Anies dan Mahfud Respon Bocoran Eks Ketua KPK yang Klaim Dimarahi Jokowi, Diminta Stop Kasus E-KTP

FX Rudy menyebut alasan Jokowi pisah dari PDIP bukanlah soal ketersinggungan label petugas partai.

"Bukan soal sakit hati dengan sebutan petugas partai.

Yang sebetulnya persoalannya bukan itu," kata FX Rudy, Kamis (30/1/2023) kemarin.

Menurut FX Rudy, Jokowi dan PDIP memulai merenggang ketika permintaan sang presiden ditolak oleh Megawati Soekarnoputri.

FX Rudy mencatat, setidaknya ada dua momen ketika Jokowi sempat meminta perpanjangan masa jabatan kepada Megawati.

"Yang pertama minta perpanjangan, minta tiga periode.

Mbak Mega itu orang ataupun ketua umum yang taat dan patuh terhadap konstitusi," ujarnya.

Kemudian, sambung FX Rudy, Jokowi sempat menyampaikan permintaan, jika tak bisa tiga periode, adalah perpanjangan masa kekuasaan.

"Kedua, Pak Jokowi meminta, kalau tidak bisa tiga periode, adanya perpanjangan karena pandemi Covid.

Padahal, Covid itu bukan hanya permasalahan Indonesia, melainkan dunia.

Megawati dan PDIP, kata Rudy, tak bisa mendukung langkah Jokowi karena menganggap Indonesia bukan negara kerajaan.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved