Berita DPRD Bontang

DPRD Bontang Minta Sosialisasi Masif soal Nyamuk Wolbachia, Adrofdita Berikan Alasannya

DPRD Bontang mengingatkan sosialisasi penyebaran Nyamuk Wolbachia sebagai salah satu strategi penanggulangan Demam Berdarah Dengue.

Penulis: Muhammad Ridwan | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD RIDWAN
Anggota DPRD Bontang, Adrofdita meminta pemerintah untuk melakukan sosialisasi secara masif, terkait penyebaran telur Nyamuk Wolbachia, Selasa (5/12/2023).  Masyarakat banyak yang belum tahu soal Nyamuk Wolbachia ini.  

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - DPRD Bontang mengingatkan sosialisasi penyebaran Nyamuk Wolbachia sebagai salah satu strategi penanggulangan Demam Berdarah Dengue (DBD) harus digencarkan.

Informasi tentang Nyamuk Wolbachia perlu disosialisasikan secara masif.

"Karena banyak masyarakat kita yang belum paham," ujar Anggota Komisi I DPRD Bontang Adrofdita dalam RDP bersama Dinas Kesehatan Kota Bontang, Selasa (5/12/2023).

Hal itu penting, lanjut politisi PKS ini, pasalnya pengetahuan masyarakat terkait nyamuk sejak awal diartikan negatif.

Baca juga: Terjawab Apa Itu Nyamuk Wolbachia, Disebut Ampuh Turunkan Penyebaran Penyakit Demam Berdarah

Terlebih ada pendapat beberapa ahli kesehatan di Indonesia, yang belakangan menyoal penyebaran Nyamuk Wolbachia.

Karena polemik itu, kemungkinan penolakan bisa muncul lantaran adanya ketidakpahaman mengenai kebijakan tersebut.

Nyamuk Aedes aegypti. Ada penjelasan soal apa itu nyamuk Wolbachia yang disebut bisa mencegah demam berdarah.
Nyamuk Aedes aegypti. Ada penjelasan soal apa itu nyamuk Wolbachia yang disebut bisa mencegah demam berdarah. (Tribunnews)

Sehingga masyarakat khawatir kalau ada dampak negatifnya, padahal sebenarnya tidak seperti itu.

"Untuk itu, kami meminta agar pilot project ini bisa dimengerti secara utuh oleh masyarakat," tutur Adrofdita.

"Caranya mendekatkan diri, sampaikan dengan sosialisasi," kata Adrofdita.

Uji coba di Yogyakarta

Menanggapi itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bontang Toetoek Pribadi Ekowati mengatakan, secara garis besar, penyebaran Nyamuk Wolbachia bukan lagi tahap uji coba.

Langkah ini sebagai upaya penanggulangan demam berdarah.

Baca juga: Tangkal DBD di Bontang, Puluhan Juta Nyamuk Wolbachia akan Dilepas Agustus Mendatang

Lantaran sudah melalui serangkaian penelitian yang dilakukan Universitas Gajah Mada dan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor Salatiga sejak 2011.

Dan pernah mendapat uji coba di Yogyakarta dan diklaim mampu menekan kasus sebanyak 77 persen DBD di kota dan di rumah sakit sebanyak 86 persen.

"Jadi bukan program baru. Pun demikian kami sadar saran (sosialisasi) yang diberikan sangat baik dan Alhamdulillah hal tersebut sudah kami lakukan," ungkapnya.

Meski demikian, upaya edukasi akan dilanjutkan secara masif di masyarakat melibatkan, instrumen pemerintahan sampai ketingkat RT.

Baca juga: Atasi Kasus DBD di Bontang, Dinkes Akan Lepas Ribuan Nyamuk Wolbachia Mulai Agustus

Lebih lanjut, dia berharap warga Bontang tak panik dengan metode ini. Di beberapa negara juga sudah menerapkan dan hasilnya diakui WHO.

Sebagai tambahan informasi, sejatinya Wolbachia sistem yang dipakai ialah dengan metode pergantian.

Nyamuk jantan dan betina Wolbachia dilepaskan ke alam, sehingga menggantikan nyamuk DBD.

20231205_Nyamuk Wolbachia Ditangkap Bontang
Anggota DPRD Bontang, Adrofdita meminta pemerintah untuk melakukan sosialisasi secara masif, terkait penyebaran telur Nyamuk Wolbachia, Selasa (5/12/2023).  Masyarakat banyak yang belum tahu soal Nyamuk Wolbachia ini. 

Ada 4.911 titik penyebaran bibit Nyamuk Wolbachia di Kota Bontang, Kalimantan Timur.

Dimulai dari berbagai daerah, seperti: 

- Kelurahan Bontang Baru;

- Kelurahan Gunung Elai;

- Kelurahan Api-api;

- Kelurahan Belimbing;

- Kelurahan Gunung Telihan;

- dan Kelurahan Kanaan.

Dengan jumlah 3.031 ember telur Nyamuk Wolbachia. Sementara tahap kedua berjalan di bulan ini.

(*)

Ikuti saluran Tribun Kaltim di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaAdSxwHVvTbruIloW3H

Ikuti kami di Google Berita untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved