Amalan dan Doa
Cara Jamak Sholat Dzuhur dan Ashar yang Dicontohkan Rasulullah SAW, Ini 4 Syarat Jamak Takdim
Cara Jamak Sholat Dzuhur dan Ashar yang Dicontohkan Rasulullah SAW, Ini 4 Syarat Jamak Takdim
TRIBUNKALTIM.CO - Berikut ini cara jamak sholat Dzuhur dan Ashar yang dicontohkan Rasulullah SAW.
Sholat jamak adalah istilah dalam agama Islam yang mengacu pada penggabungan dua atau lebih rakaat sholat atau salat (baku) yang dilakukan pada waktu yang sama, namun dengan niat yang berbeda-beda.
Praktik sholat jamak umumnya dilakukan dalam situasi tertentu yang memungkinkan penggabungan beberapa sholat menjadi satu.
Sholat jamak, contohnya jamak Takdim yakni menggabungkan sholat Dzuhur dengan Ashar pada waktu Dzuhur atau sholat Maghrib dengan Isya pada waktu Maghrib.
Ini dilakukan karena keadaan bepergian atau kesibukan yang tidak memungkinkan untuk menunaikan sholat pada waktunya.
Baca juga: Cara Membaca Dzikir Subhanallahi Wabihamdihi, Agar Terhapus Dosa Meski Sebanyak Buih di Lautan
Kemudian Jamak Takhir, yakni menggabungkan sholat Dzuhur dengan Ashar pada waktu Ashar atau sholat Maghrib dan Isya di waktu Isya.
Ini juga dilakukan dalam kondisi khusus, seperti perjalanan atau kesulitan dalam menunaikan sholat secara terpisah.
Kemudian Jamak Qashar, yakni menggabungkan waktu sholatdengan pengurangan jumlah rakaat sholat yang biasanya empat rakaat menjadi dua rakaat.
Ini umumnya dilakukan saat dalam perjalanan jauh yang memungkinkan pemendekan sholat dan penggabungan waktu sholat.
Praktik sholat jamak ini diizinkan dalam agama Islam dengan syarat-syarat tertentu sesuai dengan hukum agama dan bisa dilakukan dalam situasi-situasi yang memang memerlukannya.
Khazanah Islam kali ini membahas niat Sholat Jamak Takhir dan Taqdim Dzuhur dan Ashar, berikut tata cara mengerjakannya.
Sholat jamak pernah dilaksanakan oleh Rasulullah SAW.
Dalam hadits riwayat ibnu Umar dikatakan:
عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا ارْتَحَلَ قَبْلَ أَنْ تَزِيْغَ الشَّمْسُ أَخَرَّ الظُّهْرَ إِلَى وَقْتِ الْعَصْرِ، ثُمَّ نَزَلَ يَجْمَعُ بَيْنَهُمَا فَإِنْ زَاغَتِ قَبْلَ أَنْ يَرْتَحِلَ صَلَّى الظُّهْرَ ثُمَّ رَكِبَ (رواه البخارى)
“Dari Anas ra, ia berkata, “Apabila Rasulullah SAW berangkat menuju perjalanan sebelum tergelincir matahari, beliau akhirkan shalat zhuhur ke waktu ‘ashar. Kemudian beliau berhenti untuk menjamak shalat keduanya. Dan jika matahari tergelincir sebelum ia berangkat, maka beliau shalat Zhuhur terlebih dahlu kemudian naik kendaraan.” (HR. Bukhari)
Malam Rabu Wekasan 2025 Jatuh Pada Tanggal Berapa? Ini Bacaan Doanya Lengkap Arti |
![]() |
---|
Rabu Wekasan 2025 Jatuh Pada Tanggal Berapa? Lengkap 3 Amalan yang Dapat Dikerjakan |
![]() |
---|
Kapan Puasa Ayyamul Bidh Juli 2025? Simak Jadwalnya, Lengkap Niat dan Tata Cara Melaksanakan |
![]() |
---|
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Juli 2025, Sampai Kapan? Lengkap Bacaan Niat dan Tata Cara Menunaikannya |
![]() |
---|
Kapan Malam 1 Suro 2025? Cek Tanggal Satu Suro Jatuh pada Tanggal Berapa di Bulan Juni Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.