Berita Balikpapan Terkini
Sukses Elleysia, Keliling Jual Kacang Goreng Rp 800 Kini Punya Outlet Oleh-oleh, Dibantu Modal BRI
Sukses Elleysia, dari Keliling Jual Kacang Goreng Rp 800 kini Punya 2 Outlet Oleh-oleh, Dibantu Modal BRI
Penulis: Rita Noor Shobah | Editor: Rita Noor Shobah
Sayangnya, keberlangsungan diversifikasi usahanya ini tak seindah yang Elly bayangkan.
Pangsa pasar menengah lebih sulit ditembus. Hanya 3 bulan, banyak produknya yang retur.
Elly pun mengaku depresi. Dengan modal tak besar, ia harus menanggung retur produk yang cukup banyak.
Untungnya, Elly tak pernah melepas bisnis kacang gorengnya, meski kemudian kompetitor makin banyak.
Setidaknya, uang dari penjualan kacang goreng masih bisa buat biaya operasional dan bertahan hidup.
Di tengah kekecewaan karena banyak barang dagangannya yang dikembalikan, Elly teringat akan kesukaannya pada pernak-pernik atau merchandise oleh-oleh.
Ia pun mencoba berjualan gantungan kunci dan magnet kulkas sambil tetap memproduksi camilan.
Semua komoditi produksinya tak ada yang ia jual langsung ke end customer.
Semua ia titip di pusat oleh-oleh Kebun Sayur Balikpapan, dan warung-warung.
Pada 2015 Elly bertemu 'jodoh' bisnis merchandise-nya saat ia bertemu teman di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Elly dibawa temannya ke pusat oleh-oleh di Martapura, Kalsel.
Di sana, ia melihat celah usaha yang bisa ia geluti, yakni merchandise oleh-oleh.

Dengan keterampilan berbicara dan marketing yang ia miliki, Elly pun menawarkan produknya ke outlet-oultet oleh-oleh di Martapura itu.
"Mereka mau, tapi buka beli putus, jadi titip jual gitu. Kalau barang laku baru uangnya dibayar. Oke saya setuju, dan saya data puluhan penjual yang mau kerja sama," tutur Elly.
Dari situ ia pun makin giat membuat gantungan kunci, magnet kulkas, asbak, sedotan bambu dan pernak-pernik lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.