Berita Regional Terkini

Update Kasus Pembunuhan 4 Anak di Jagakarsa, Polisi Sebut Istri Panca Darmansyah Diduga Selingkuh

Istri Panca Darmansyah diduga selingkuh, Polisi ungkap kabar terbaru kasus pembunuhan 4 anak di Jagakarsa.

Editor: Doan Pardede
Istimewa via TribunJakarta.com
PEMBUNUHAN DI JAGAKARSA - Rumah ditemukan jasad 4 anak yang di Jagakarsa. Diduga dibunuh ayah hingga tulisan pesan puas Bunda di lantai. Berikut 8 fakta 4 anak tewas di Jagakarsa yang diduga dibunuh ayahnya 

TRIBUNKALTIM.CO - Istri Panca Darmansyah diduga selingkuh, Polisi ungkap kabar terbaru kasus pembunuhan 4 anak di Jagakarsa.

Sejumlah hal baru terungkap dari kasus pembunuhan 4 anak di Jagakarsa, Polisi sebut istri Panca Darmansyah diduga selingkuh.

Devnisa Putri (27), akhirnya sudah mengetahui bahwa 4 anaknya tewas dibunuh oleh suaminya sendiri, Panca Darmansyah (40), di Jagakarsa, Jakarta Selatan (Jaksel).

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Pusat Perlindungan Perempuan dan Dinas Pemberdayaan, Perlindungan, dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta, Tri Palupi Diah Handayati.

Baca juga: Kondisi Terkini Ibu dari 4 Anak yang Tewas di Jagakarsa, Sudah Tahu Anaknya Dibunuh Sang Ayah

Seperti diketahui, empat anak tak berdosa yang berinisial VA (6), S (4), A (3), dan As (1) tewas dibunuh oleh ayahnya sendiri yakni Panca Darmansyah.

Jasad keempat bocah itu ditemukan berjajar di kamar rumah kontrakan di Gang Haji Roman RT 04 RW 03, Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Rabu, 6 Desember 2023, sore.

Sementara itu, Panca ditemukan telentang lemas tanpa busana di kamar mandi dengan lengan terluka.

Panca diduga mencoba untuk bunuh diri setelah menghabisi nyawa 4 anaknya, tetapi ia berhasil selamat.

Saat empat jasad anaknya ditemukan warga, Devnisa Putri tidak ada di rumah.

Tengah dirawat di rumah sakit lantaran jadi korban KDRT sang suami.

Kini, Devnisa sudah mengetahui empat anak kesayangannya telah tiada.

Kepala PPAPP DKI Jakarta Tri Palupi Diah Handayati mengatakan bahwa Devnisa langsung ditangani dokter kejiawaan di RSUD Pasar Minggu pascamendengar kabar tersebut.

Ini disebabkan karena kondisi kejiwaan Devnis tidak stabil.

"Ibu (Devnisa) hari ini (Kamis) sudah mengetahui terkait dengan kondisi anak-anaknya," kata Tri Palupi, Kamis, 7 Desember 2023, dikutip dari Kompas.com.

Masih intensif dirawat, Devnisa pun terus dalam pemantauan tim dokter dan dinas sosial guna pemulihan.

Tri berujar bahwa Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2A) Pemprov DKI Jakarta sudah berkoordinasi dengan tim dokter dan Dinas Sosial, untuk memberikan pendampingan selama pemulihan.

PEMBUNUHAN DI JAGAKARSA - Momen Panca Darmansyah, ayah bunuh 4 anak di Jagakarsa, dan istrinya, Devnisa Putri, momong dan memberikan kejutan ulang tahun ke anaknya kesayangannya.
PEMBUNUHAN DI JAGAKARSA - Momen Panca Darmansyah, ayah bunuh 4 anak di Jagakarsa, dan istrinya, Devnisa Putri, momong dan memberikan kejutan ulang tahun ke anaknya kesayangannya. (Facebook/YouTube)

Pemprov DKI juga berkoordinasi dengan kepolisian untuk dapat memberikan pendampingan dan bantuan hukum terkait peristiwa yang dialaminya.

"Pendampingan hukum dan intervensi lanjutan sesuai dengan kebutuhan Ibu Korban," kata Tri.

Devnisa Putri sejatinya telah dirawat di rumah sakit lantaran jadi korban penganiayaan Panca Darmansyah sejak Sabtu (2/12/2023).

Ia babak belur hingga mengalami benjol di wajah.

Devnisa langsung dibawa ke rumah sakit usai diselamatkan oleh adik dan tetangganya.

Luka fisik dan batinnya belum sembuh akibat KDRT suami, Devina Putri justru kembali mengalami cobaan hidup.

Diduga Selingkuh

Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan AKBP Bintoro mengungkap temuan di laptop Panca Darmansyah.

Bintoro mengatakan bahwa polisi menemukan tulisan berupa curhatan Panca.

Baca juga: Terjawab Ibu dari 4 Anak yang Tewas di Jagakarsa Berada dimana Saat Kejadian, Korban KDRT Suami

"Tulisan di laptop menyatakan kekecewaan inisial P terhadap istrinya," kata Bintoro.

Polisi sudah kembali memeriksa Panca untuk mendalami tulisan tersebut.

Dari hasil pemeriksaan, Panca Darmansyah menyatakan kecewa karena Devnisa Putri diduga telah selingkuh.

"Paling dasar kekecewaan terhadap istrinya, diduga selingkuh dengan orang lain," kata AKBP Bintoro.

Kini polisi masih mendalami isi laptop ayah dari 4 anak yang tewas di Jagakarsa.

"Masih kami dalami dan kami periksa Digital Forensik terhadap laptop dan tulisan di laptop tersebut," jelas Bintoro.

Dari pengakuannya, kata Wakasat Reskrim Polres Jakarta Selatan Kompol Henrikus Yossi, Panca Darmansyah memang kecewa terhadap istrinya.

"Dari hasil interogasi lisan terhadap terduga pelaku motif yang melatarbelakangi ditenggarai rasa kekecewaan dan cemburu terhadap istrinya," katanya, seperti dilansir Tribunnwewiki.com.

Arti Tulisan 'Puas Bunda Tx for All' di kasus Pembunuhan di Jagakarsa

Panca Darmansyah membuat heboh Indonesia setelah tega membunuh 4 anak kandungnya sendiri yang masih kecil.

Seperti diberitakan sebelumnya, Panca ditemukan di kamar mandi dalam kondisi terluka di bagian pergelangan tangannya.

Kemungkinan dia mencoba bunuh diri setelah menghabisi nyawa empat anaknya hasil perkawinan dengan D, istrinya.

Saat ditemukan, pada dinding kamar mandi berkeramik putih terdapat tulisan merah 'Puas Bunda Tx for All'.

Diduga goresan tulisan itu adalah darah dari pelaku.

Dua kemungkinan

Pakar psikologi forensik Reza Indragiri menyebut ada dua kemuningkinan mengapa pelaku yang juga ayah dari 4 korban ini menuliskan pesan itu.

Pertama, dendam yang sangat memuncah dalam diri pelaku kepada istrinya.

Terlebih lagi, ada informasi yang mengaitkan ada rasa cemburu dalam hubungan pasangan suami istri tersebut.

"Keempat anak yang bernasib malang itu menjadi sasaran revenge," kata Reza seperti dilansir Tribunnews.

Dia menambahkan, sangat memungkinkan bahwa suami atau pelaku ini marah ingin melampiaskan dendam kepada istrinya tapi kemudian tidak bisa melakukan secara langsung.

Sehingga anak-anak menjadi sasaran aksi balas dendam.

"Kemungkinan kedua, sang suami merasa kehilangan, maka ini saatnya sang istri juga untuk merasakan perasaan kehilangan yang sama," ungkap Reza Indragiri.

Anak kerap kali menjadi korban dalam pertikaian kedua orangtuanya. Hal ini dikarenakan posisi anak yang lemah.

Anak-anak secara fisik dan psikis tidak mampu melawan orang dewasa yang melakukan kekerasan maupun intimidasi.

"Setelah sasaran utama perilaku agresif tidak bisa dijangkau (istri) oleh pelaku, maka pelaku akan mencari objek lainnya yang dalam kasus ini objek pengganti itu adalah anak-anaknya sendiri," ungkapnya.

Baca juga: 5 Fakta Penemuan Jasad 4 Anak di Jagakarsa, Ayah Ditemukan Tanpa Busana dengan Luka di Tangan

Jangan Anggap Remeh Perilaku KDRT

Reza menuturkan, di masyarakat banyak yang menganggap kasus KDRT itu sudah menjadi kasus yang biasa sehingga seringkali diabaikan

Padahal dalam kondisi tertentu pelaku bisa berbuat nekat pada orang-orang sekitarnya

"Ada kemungkinan kondisi-kondisi khas bahkan abnormalitas mental tertentu yang boleh jadi diikat oleh pelaku secara umum," tutur dia

Jika semakin lama dibiarkan maka semakin buruk.

"Kondisi ini mengkhawatikan karena pelaku bisa saja berlaku agresif terhadap diri sendiri maaf dalam bentuk perilaku atau upaya sendiri ataupun juga perilaku agresif kepada pihak lain pihak lain itu siapa saja," jelas Reza Indragiri.

Sebelumnya diberitakan, jasad empat anak ditemukan dalam kondisi berjajar di atas kasur, Rabu (6/12/2023) lalu.

Korban ditemukan di sebuah kamar kontrakan wilayah Jakarsa, Jakarta Selatan.

Rumah Sakit Polri Kramat Jati mengungkap kondisi jasad empat anak saat dievakuasi.

Dari hasil pemeriksaan sementara tim forensik, keempat jenazah tersebut diperkirakan sudah meninggal lebih dari dua hari.

Kepribadian ganda

Kriminolog Universitas Indonesia Adrianus Meliala menyebut pelaku memiliki kepribadian ganda dan mencari korban yang lebih lemah atau tidak melawan.

Adrianus juga menilai hal tersebut mestinya bisa dicegah jika aparat kepolisian lebih responsif saat menerima laporan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dialami D istri Panca.

Adrianus menjelaskan dengan melihat keterangan kepolisian mengenai hasil autopsi, fakta-fakta sementara yang ditemukan dan korban, sangat sulit mengarahkan kasus tersebut adalah tindakan bunuh diri, tapi kasus pembunuhan.

Jika melihat dari lingkungan sosial dari para korban, terduga pelaku dalam kasus dugaan pembunuhan ini masih punya hubungan dengan korban, secara langsung ataupun tidak.

Menurutnya ada dua faktor yang membuat terduga pelaku yang masih punya keterikatan dengan korban melakukan kekejaman.

Pertama, terduga pelaku memiliki sifat tempramen tinggi yang membuat kemarahan terpendam bisa muncul begitu saja. Kedua, punya kepribadian ganda.

Kasus pembunuhan keluarga dengan pelaku berkepribadian ganda, pernah terjadi di beberapa negara dengan pola pembunuhan yang sangat rapih.

"Pelaku berkepribadian ganda menjustifikasi mengapa ada orangtua yang mampu membunuh anak secara rapih seperti diperlihatkan dalam kasus ini," ujar Adrianus di program Kompas Petang KompasTV, Kamis (7/12/2023).

Adrianus menambahkan dugaan KDRT yang dilakukan suami bisa menjadi titik terang untuk membongkar kasus pembunuhan empat anak di Jagakarsa ini.

Respons polisi lambat

Menurutnya biasanya dalam kekerasan rumah tangga, sang suami akan mencari objek yang lebih lemah atau tidak melawan. Seperti meninju dinding, melempar piring dan anak.

Anak menjadi korban KDRT karena masuk dalam isu pertengkaran rumah tangga, dianggap membebani istri atau suami. Ketika istri tidak ada di rumah, anak akan menjadi target kekerasan suami.

Di sisi lain, Adrianus juga menilai kasus pembunuhan ini bisa saja tidak terjadi jika kepolisian merespons dengan baik laporan KDRT yang dilakukan suami.

Ia menilai kepolisian bisa melihat keadaan sang suami di rumah. Jika terdapat indikasi terlapor dalam hal ini suami penuh amarah dan membahayakan anak tentu kejadian empat anak menjadi korban bisa dicegah.

"Jangan karena dipanggil tidak datang kemudian tidak ada respons sama sekali. Ketika kepolisian merespons dan datang melihat kondisi sang bapak tidak stabil dan membahayakan anak, tentu tidak terjadi kasus ini. Ini pertanyaan untuk kepolisian mengapa bertindaknya begitu formil," ujar Andrianus, seperti dilansir Tribuntrends.com di artikel berjuduljudul Makna Tulisan Berdarah 'Puas Bunda Tx for All' dari Ayah Bunuh 4 Anak, Pelampiasan Dendam ke Istri.

Itulah tadi kabar terbaru kasus pembunuhan 4 anak di Jagakarsa, istri Panca Darmansyah diduga selingkuh.

Ikuti saluran Tribun Kaltim di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaAdSxwHVvTbruIloW3H

Ikuti kami di Google Berita untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved