Berita Viral
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X Bantah Soal Klaim Permohonan Maaf PSI Soal Ade Armando
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X bantah soal klaim permohonan maaf PSI soal Ade Armando.
Penulis: Kun | Editor: Heriani AM
“Saya mulai pembicaraan dengan memohon maaf kepada beliau karena keriuhan beberapa hari ini atas sikap Ade Armando,” ujar Juli dalam keterangannya.
Baca juga: Kapan Pemilihan Presiden 2024? Inilah Jadwal Pemilu 2024, Syarat Pilpres Digelar 1 atau 2 putaran
Ia menjelaskan Sri Sultan mengikuti pemberitaan Ade Armando dan juga sudah tahu Ade menyampaikan permintaan Maaf.
“Beliau menganggap masalah ini sudah selesai jangan dibesar-besarkan biar saja berlalu mengikuti waktu tanpa perlu adanya pernyataan dan aksi baru yang justru akan memicu kericuhan baru ditengah masyarakat," kata Juli.
Kegaduhan soal dinasti politik di Yogyakarta berawal dari Ade Armando yang mengunggah videonya dan menyinggung ihwal politik dinasti di akun X miliknya.
Dalam video itu, dia mengomentari aksi mahasiswa di Yogyakarta beberapa waktu lalu yang menolak politik dinasti.
Menurut Ade, aksi mahasiswa tersebut menjadi ironis karena para mahasiswa itu sedang berada di wilayah yang disebutnya mempraktikkan politik dinasti.
Dalam video itu, Ade juga menyebut, politik dinasti di DIY jelas-jelas bertentangan dengan konstitusi.
"Politik dinasti sesungguhnya adalah Daerah Istimewa Yogyakarta. Gubernurnya tidak dipilih melalui pemilu. Gubernurnya adalah Sultan Hamengku Buwono X yang menjadi gubernur karena garis keturunan," kata Ade dalam video itu.
Adapun berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan DIY, DIY memiliki keistimewaan dalam lima bidang, termasuk terkait tata cara pengisian jabatan gubernur dan wakil gubernur.
Baca juga: Jawaban tak Terduga Sri Sultan Hamengku Buwono X, PSI Klaim Minta Maaf Langsung Soal Ade Armando
UU Keistimewaan DIY juga menyebut, Gubernur DIY harus dijabat oleh Raja Keraton Yogyakarta yang bergelar Sultan Hamengku Buwono, sedangkan Wakil Gubernur DIY dijabat oleh Adipati Kadipaten Pakualam yang bergelar Adipati Paku Alam.
Pada Minggu (3/12/2023) malam, Ade Armando telah mengunggah video yang berisi permintaan maaf terkait pernyataan sebelumnya.
”Melalui video ini, saya ingin mengajukan permohonan maaf sebesar-besarnya seandainya video saya yang terakhir tentang politik dinasti telah menimbulkan ketersinggungan dan kegaduhan, terutama di Daerah Istimewa Yogyakarta,” katanya.
Ade juga menyebut, pernyataan ihwal dinasti politik di Yogyakarta itu merupakan pandangan politik pribadinya.
Oleh karena itu, menurut dia, pernyataan tersebut tidak ada hubungannya dengan sikap politik Dewan Pimpinan Pusat PSI dan Dewan Pimpinan Wilayah PSI DIY.
"Apa yang saya sampaikan di video saya tersebut sepenuhnya adalah pandangan saya, sikap politik saya. Ini tidak ada hubungannya dengan pandangan politik, sikap politik, ataupun policy dari DPP PSI dan DPW PSI Yogyakarta," ujarnya.
Baca juga: Ade Armando Masih Kader PSI? Teguran Kaesang Usai Pernyataan Soal Politik Dinasti Jogja yang Gaduh
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.