Berita Balikpapan Terkini

7 Fakta Unik Balikpapan yang Masuk 10 Kota Termahal di Indonesia, Berapa UMK Balikpapan 2023/2024?

Ini 7 fakta unik kota Balikpapan yang masuk daftar 10 kota termahal di Indonesia, berapa UMK Balikpapan 2023 atau UMK Baikpapan 2024?.

Editor: Doan Pardede
TRIBUNKALTIM.CO/BUDI SUSILO
Ilustrasi kondisi jalan raya di Jalan Jend Sudirman, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. 7 fakta unik kota Balikpapan yang masuk daftar 10 kota termahal di Indonesia, berapa UMK Balikpapan 2023 atau UMK Baikpapan 2024?. 

10. Kabupaten Waingapu: Rp6.15 juta 

Baca juga: Perkuat Pengamanan Logistik Pemilu 2024, Polda Kaltim Gelar Apel di Pelabuhan Kariangau Balikpapan

7 Fakta Menarik Balikpapan, Kota Minyak yang Asal-usul Namanya Konon Berhubungan dengan Papan

Balikpapan merupakan salah satu kota besar yang ada di Provinsi Kalimantan Timur.

Luas wilayah Kota Balikpapan mencapai 503, 3 kilometer persegi, dan dihuni oleh sekitar 655.178 jiwa berdasarkan data tahun 2019.

Secara astronomis, Kota Balikpapan berada di antara 1,0 LS - 1,5 LS dan 116,5 BT - 117,5 BT.

Sementara secara geografis, wilayahnya berbatasan dengan Kutai Kartanegara di utara, Selat Makassar di timur dan selatan, serta Penajam Paser Utara di barat.

Nantinya Kota Balikpapan akan menjadi tetangga ibu kota baru Nusantara yang saat ini sedang masa pembangunan.

Berikut 7 faktar menarik Balikpapan yang harus diketahui seperti dilansir Kompas.com di artikel berjudul "7 Fakta Menarik Balikpapan, Kota Minyak yang Asal-usul Namanya Konon Berhubungan dengan Papan":

1. Asal-usul Nama Balikpapan

Kata Balikpapan berasal dari bahasa Melayu.

Balikpapan ini merujuk pada desa di hulu sungai yang berada di Teluk dengan jarak 3 mil dari pantai.

Desa itu konon bernama Balipapan, nama yang dikaitkan dengan komunitas pedesaan di teluk yang sekarang disebut Teluk Balikpapan.

Sementara penamaan Balikpapan sendiri terdapat dua versi yang berkembang, yaitu:

- Versi pertama menyebut penamaan Balikpapan berkaitan dengan kejadian tahun 1739, saat wilayah ini masuk dalam Kesultanan Kutai yang dipimpin Sultan Aji Muhammad IDris.

Saat itu Sultan memerintahkan penduduk untuk menyumbang bahan bangunan guna pembangunan istana di Kutai Lama.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved