Pilpres 2024
Prabowo Ambil Hikmah Kalah Sampai 3 Kali di Pilpres, Kini Yakini Satu Dalil
Prabowo Subianto ambil hikmah kalah sampai 3 kali di Pilpres, kini yakini satu dalil.
Ia pun menyatakan pihaknya meminta semua pihak untuk tidak membawa perasaan dalam politik.
Baca juga: Gibran Bakal Ditegur KPU Imbas Jadi Pemandu Sorak Pendukung saat Prabowo Berdebat dengan Anies
Ia pun menyebut, jika tidak bisa berkoalisi dengan Prabowo, maka tidak perlu saling menjelekan satu sama lainnya.
"Maksud Pak Prabowo, mari sama-sama kita periksa isi pikiran kita, isi hati kita, semacam refleksi akhir pekan lah.
Jangan seperti orang yang ditolak cintanya, namun kemudian habis-habisan menjelek-jelekkan sang pujaan hati," tutupnya.
Anies Singgung Etika Bernegara
Calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan menilai bahwa etika merupakan nilai dasar yang harus dijunjung tinggi.
Dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com di artikel berjudul Singgung Etika Bernegara, Anies: Jangan Sembunyi di Balik Keputusan Hukum, Anies mengatakan, sendi-sendi kehidupan bernegara akan rusak ketika etika tidak dijunjung tinggi.
"Ketika terjadi pelanggaran etika, jangan bersembunyi di balik keputusan hukum," kata Anies dalam closing statement atau pernyataan penutupnya pada debat capres 2024 di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Selasa (12/12/2023).
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengungkapkan, calon pemimpin harus memberi contoh bagaimana etika dijunjung tinggi.
Baca juga: Daftar 13 Aktivis Korban Penculikan 1998 yang Masih Hilang, Diungkit Ganjar ke Prabowo saat Debat
Menurutnya, akan terjadi kompromi dan praktik yang merusak jika tak ada etika dibiarkan.
Apalagi, oleh seorang pemimpin.
"Justru kita mengatakan bahwa tugas dari pimpinan tertinggi memberi contoh bila ada pelanggaran etika maka itu, adalah mendasar," ujar Anies.
"Bila tidak, maka ke bawah, ke seluruh rakyat, semua akan kompromi dan praktik orang dalam yang tadi saya sampaikan akan merusak sendi-sendi kehidupan bernegara kita, rusak kita," katanya lagi.
Dalam momen ini, Anies lantas menyinggung kontestasi pemilihan presiden (Pilpres) 2024 yang juga tengah menguji sebuah etika bernegara.
Ia mengatakan, Pilpres ini juga dapat menguji apakah kompromi-kompromi yang merusak etika dilakukan oleh para kandidat calon pemimpin bangsa.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.