Berita Samarinda Terkini
BPBD dan Samarinda Animal Rescue Semprot Racun Ulat Bulu di Taman Bebaya
Kehadiran hama ini menyebabkan warga yang melintasi kawasan tersebut mengalami gatal-gatal akibat serbuk bulu ulat yang berterbangan
Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Belakangan ini, serangan hama ulat bulu di Taman Bebaya Samarinda, Jalan Slamet Riyadi Kecamatan Sungai Kunjang telah menggegerkan masyarakat.
Pasalnya, kehadiran hama ini menyebabkan warga yang melintasi kawasan tersebut mengalami gatal-gatal akibat serbuk bulu ulat yang berterbangan.
Sebelumnya pihak Pemerintah Kota Samarinda melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) telah melakukan pembasmian, namun hal ini belum berhasil.
Meski demikian, hal ini tak sampai di situ saja. Fenomena ini mendorong pihak lain untuk membantu mengentaskan serangan ulat bulu ini.
Upaya ini juga dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda bersama dengan Samarinda Animal Rescue (SAR).
Baca juga: Ulat Bulu Mulai Masuk ke Taman Bebaya Samarinda, Warga Hingga Polisi Alami Gatal-gatal
Baca juga: DLH Samarinda Beber Asal Muasal Ulat Bulu yang Serang Taman Bebaya
Keduanya berkolaborasi mengentaskan hama dengan menyemprotkan tanaman di sekitar Taman Bebaya menggunakan cairan yang terdiri dari campuran sektisida, pestiaida, serta obat ulat pada Senin (18/12).
Ketua SAR, Suparlin, mengatakan bahwa cairan ini tak akan merusak tanaman, namun dapat mematikan hama ulat bulu.
“Ulat akan mati. Cairan ini tidak akan merusak tanaman, tapi akan menjadi racun bagi ulat itu sendiri,” ungkap Suparlin.
Sementara itu, mengenai kabar yang beredar terkait warga yang mengalami gatal akibat serbuk bulu tersebut dibenarkan oleh Kepala BPBD Samarinda Suwarso.
“Informasi ini memang benar, warga gatal-gatal karena bulu yang terbang dari ulat bulu hitam,” ungkap Suwarso.
Menurut laporan warga setempat, kabarnya koloni ulat bulu ini bahkan telah bergeser hingga ke kawasan Masjid Darunni’mah, tepat kurang dari 5 menit dari lokasi Taman Bebaya.
Di samping itu, Suwarso mengatakan bahwa kolaborasi ini dilakukan agar kejadian tersebut tak kembali terulang.
Dengan harapan bahwa upaya ini dapat benar-benar menghentikan serangan ulat bulu agar tak semakin menyebar.
Baca juga: Pohon Rambai Padi di Taman Bebaya Samarinda Habis Dilahap Ulat Bulu, Warga Diimbau tak Berkunjung
“Kita akan pantau terus, harus diantisipasi sebelum makin menyebar ke wilayah lain,” pungkasnya.
Hingga berita ini ditulis, Taman Bebaya Samarinda masih dalam status di tutup oleh Pemkot Samarinda. (*)
Distribusi LKPD SD dan SMP di Samarinda Terkendala, Sekolah Tanpa BOS Jadi Prioritas Utama |
![]() |
---|
Pengembangan RSUD IA Moeis Samarinda, Walikota Andi Harun Minta agar Para Investor untuk Tidak Ragu |
![]() |
---|
Profil Zahra Tu Syifa Atlet Samarinda, Geluti Panahan Berefek ke Mental Fisik dan Pertemanan |
![]() |
---|
Pasar Pagi Samarinda Ditarget Rampung Oktober 2025, Interior dan Sistem Teknis Dikebut |
![]() |
---|
Kajati Kaltim Supardi Janji Percepat Kasus Hukum dan Kawal IKN Nusantara, Cek 3 PR Korupsi di Kaltim |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.