Berita Samarinda Terkini

Samarinda Bakal Punya 'Kereta Layang' dengan Nilai Proyek Rp 2 Triliun, Pengelolaan akan Gandeng KAI

Ibu Kota provinsi Kaltim, Kota Samarinda bakal punya 'Kereta Layang' dengan nilai proyek Rp 2 Triliun.

Editor: Doan Pardede
shanghaiist.com/SOL.com.cn
(ilustrasi) Uji coba sky train yang dilakukan Tiongkok. Ibu Kota provinsi Kaltim, Kota Samarinda bakal punya 'Kereta Layang' dengan nilai proyek Rp 2 Triliun. 

TRIBUNKALTIM.CO - Ibu Kota provinsi Kaltim, Kota Samarinda bakal punya 'Kereta Layang' dengan nilai proyek Rp 2 Triliun.

Rencananya, pengelolaan kereta layang ini akan menggandeng KAI.

Pemerintah Kota atau Pemkot Samarinda terus berbenah.

Hal ini sejalan dengan jargon Walikota Samarinda Andi Harun dan Wakil Walikota Rusmadi Wongso yakni ‘berani berubah’.

Baca juga: Jokowi Tawarkan Ceko Bangun Transportasi Massal Ramah Lingkungan di IKN Nusantara

Perubahan yang terus digencarkan ini terlihat dari upaya revitalisasi berbagai fasilitas, seperti penataan tata kota, kemajuan infrastruktur, hingga pengadaan moda transportasi massal berbasis ramah lingkungan dan modern.

Terkait dengan pembangunan moda transportasi ini, Pemkot Samarinda merancang transportasi jenis Sky Train (kereta layang).

Bahkan rencana ini sudah terdengar sejak awal saat Andi Harun - Rusmadi Wongso menjabat.

Pengadaan sky train tentu tak mudah, sehingga Pemkot Samarinda terus melakukan kajian mendalam.

Seperti hari Senin (18/12/2023), pemaparan laporan akhir penyusunan dokumen pra study terkait kelayakan jaringan jalur rel kereta api dalam kota kembali digelar di Hotel Fugo Samarinda, Jalan Untung Suropati Kecamatan Sungai Kunjang.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Samarinda, Hotmarulitua Manalu, menjelaskan bahwa adapun tahapan yang masih harus dipenuhi, yakni mulai dari pra final studi (FS) dalam kurun waktu delapan bulan.

Kemudian, ada tahap FS trase atau Survei Investigasi Design (SID) yang harus dilalui dengan menunggu keputusan Dirjen Perkeretaapian menggunakan surat rekomendasi dari Gubernur Kalimantan Timur.

Termasuk juga Surat Keputusan (SK) tentang penetapan trayek yang dikeluarkan oleh Walikota Samarinda Andi Harun.

(ilustrasi) Uji coba sky train yang dilakukan Tiongkok.
(ilustrasi) Uji coba sky train yang dilakukan Tiongkok. (shanghaiist.com/SOL.com.cn)

Dengan harapan, segala perencanaan ini akan rampung di tahun 2031 mendatang.

“Paling cepat 2031 kalau sudah ada penetapan itu, baru bisa dilanjutkan dengan SID, DED, dan dokumen AMDAL,” ungkap Manalu pada TribunKaltim.

Dalam pembahasan itu juga, kata Manalu, pihaknya telah mempertimbangkan sistem perkeretaapian dengan menyepakati monorail, yang berarti sistem transportasi dengan rel tunggal.

“Ini juga sudah disesuaikan dengan Permen Perhubungan Nomor PM 11 tahun 2012, tentang Tata Cara Penetapan Trase Jalur KA,” sebutnya.

Manalu kembali menjelaskan bahwa perihal ini sebagai dasar untuk mengatur tata cara penetapan trase jalur KA secara nasional, provinsi, dan kabupaten/kota.

Meski perencanaan ini diprediksi membutuhkan anggaran hingga mencapai Rp 2 triliun, namun Manalu menjelaskan bahwa berdasarkan perhitungan dalam pra FS, secara ekonomi hal ini dinilai sangat layak.

“Secara finansial memang tidak layak, tapi secara ekonominya sangat layak,” ungkap Kadishub Samarinda Ini.

Baca juga: Bus Rapid Transit Hubungkan IKN Nusantara dan Samarinda di 2024, Pemerintah Tahan Proyek Sky Train

Meskipun rencana ini memakan waktu yang cukup panjang, Dishub Samarinda meyakini bahwa pengadaan monorail ini berkaitan erat dengan potensi peningkatan ekonomi di Kota Tepian.

“Harus dihubungkan dengan demand masyarakat yang akan memakai fasilitas tersebut. Jadi proyeksinya untuk wisata,” ujarnya.

Untuk menunjang persoalan finansial yang dinilai belum layak, Manalu mengatakan bahwa pihaknya akan menggandeng PT Kereta Api Indonesia (KAI).

“Karena tidak bisa terus di support oleh pemerintah. Sebab kita tidak mungkin jadi operator,” tuturnya lagi.

Sebagai opsi lain, pihaknya juga akan menawarkan ke Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) yang kemudian dilanjutkan dengan anggaran FS di tahun 2024.

“Karena salah satu faktor (ekonomi) kan layak, maka akan di lanjut ke tahun depan, anggaran FS di APBD 2024 kurang lebih plus minus Rp 1,5 miliar,” pungkasnya. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved