Pilpres 2024
Jusuf Kalla Resmi Umumkan Dukung Anies-Cak Imin di Pilpres 2024, Ini Alasannya
Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla (JK) umumkan mendukung Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024, ini alasannya.
TRIBUNKALTIM.CO - Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla (JK) umumkan mendukung Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024, ini alasannya.
Jusuf Kalla akhirnya mengumumkan secara terbuka bahwa ia mendukung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN), di pilpres 2024.
JK akan memilih AMIN di Pilpres 2024.
Ada sejumlah alasan JK akhirnya memutuskan mendukungan Anies-Cak Imin.
Track record Anies Baswedan salah satunya.
Baca juga: 5 Poin Pertemuan Jusuf Kalla dengan Ganjar, JK Setuju Rapor Merah Penegakan Hukum dan Puji Megawati
Baca juga: Mengenal Arief Rosyid, Komandan Pemilih Muda Prabowo-Gibran, Pernah Berkonflik dengan Jusuf Kalla
Baca juga: BUMN Karya Belum Bayar Utang Rp 300 M ke Perusahaan Jusuf Kalla, Erick Thohir Janji Bakal Cek
Hal itu diungkapkan Juru Bicara Jusuf Kalla, Husain Abdullah, dalam keterangannya, Selasa (19/12/2023).
Husain mengungkapkan dukungan itu disampaikan JK saat melaksanakan kunjungan kerja di Makassar, Sulawesi Selatan.
"Karena merasa punya tanggung jawab moral agar rakyat tidak salah dalam memilih pemimpin yang akan memimpin Indonesia dalam 5 tahun ke depan, maka Selasa (19/12), di Makassar, M Jusuf Kalla, menyampaikan secara terbuka jika dirinya memilih Anies Baswedan yang berpasangan dengan Muhaimin Iskandar," ungkap Husain.
Husain menyebut, selama ini JK selalu menyampaikan netral, namun sebagai warga negara memiliki hak dalam pilihan politik.

Dia mengungkapkan dukungan diberikan JK berdasarkan track record Anies Baswedan
"Pak JK berkeyakinan jika Anies adalah orang yang tepat memimpin Indonesia ke depan," ujar Husain.
Selain itu, kata Husain, JK telah menganggap Anies sebagai murid politiknya yang memiliki integritas.
"Dari segi pengetahuan, pengalaman, kejujuran serta integritas Anies memiliki keunggulan dalam hal tersebut," ucap Husain.
Ada pun JK enggan mengomentari capres lain. Namun, kata Husain, menurut JK seorang pemimpin harus terbuka jika dikritik, harus adil dan tidak pemarah.
"Seorang pemimpin juga harus adil agar dapat memakmurkan rakyatnya. Seorang pemimpin harus mengerti ekonomi dasar. Seorang pemimpin tidak boros asal belanja karena dapat membuat negeri bangkrut," ucap dia.
"Bagi JK, Anies seorang bersikap adil, mengerti ekonomi dasar dan penuh perhitungan. Dan yang tidak kalah pentingnya, Anies dan Cak Imin memiliki dasar agama yang kuat," tandasnya.
Baca juga: Jusuf Kalla Akui Lebih Detail Berdiskusi dengan Anies Baswedan Ketimbang Puan Maharani atau Prabowo
Sebeluum memberikan dukungan untuk Anies Baswedan, Jusuf Kalla sempat didekati Ganjar Pranowo untuk menjadi bagian Tim Pemenangan Nasional (TPN).
Dukungan untuk Anies Baswedan disampaikan Jusuf Kalla saat melaksanakan kunjungan kerja di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (19/12/2023).
Hal itu dikonfirmasi Juru Bicara Jusuf Kalla, Husain Abdullah.
"Karena merasa punya tanggung jawab moral agar rakyat tidak salah dalam memilih pemimpin yang akan memimpin Indonesia dalam 5 tahun ke depan, maka Selasa (19/12/2023), di Makassar, M Jusuf Kalla, menyampaikan secara terbuka jika dirinya memilih Anies Baswedan yang berpasangan dengan Muhaimin Iskandar," ungkap Husain dalam keterangannya, Selasa (19/12/2023).
Husain menyebut JK selama ini selalu menyampaikan posisinya netral, namun sebagai warga negara memiliki hak dalam pilihan politik.
Dia mengungkapkan dukungan diberikan JK berdasarkan track record Anies Baswedan
"Pak JK berkeyakinan jika Anies adalah orang yang tepat memimpin Indonesia ke depan," ujar Husain.
JK Singgung Netralitas saat Digoda Ganjar Masuk TPN
Diketahui, Jusuf Kalla sempat digoda capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, bulan lalu.
Ganjar Pranowo menyambangi kediaman Jusuf Kalla di Jalan Brawijaya Nomor 6, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, 19 November 2023.
Sejumlah poin pertemuan itu antara lain JK berharap Ganjar bisa memiliki sikap demokratis seperti Megawati Soekarnoputri.
Awalnya, JK mengatakan sangat menghargai sosok Megawati, yang dinilainya sebagai pemimpin yang sangat demokratis.
Itu berdasarkan pengalaman pribadinya mengenal Megawati.
"Tentu itu bagian dari demokrasi bahwa saya sangat menghargai Ibu Mega sebagai seorang pemimpin atau ibu yang baik dan sangat demokratis."
"Itu saya alami, saya tahu betul, bukan dari luar," kata Jusuf Kalla kepada awak media, seusai pertemuan dengan Ganjar.
"Jadi, ya, karena itulah saya mengharapkan juga tentu Pak Ganjar ini juga seperti begitu tentunya," ucapnya.

Goda JK Masuk TPN
Pada pertemuan itu Ganjar sempat menggoda JK untuk masuk ke Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Godaan tersebut disampaikan oleh mantan Gubernur Jawa Tengah itu dengan nada bercanda.
Baca juga: Respon Golkar soal Anggapan Main Tiga Kaki di Pilpres 2024 Usai Jusuf Kalla Bertemu Anies dan Puan
Jusuf Kalla lantas mengungkapkan, ia tak bisa bergabung dalam Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud.
JK menjelaskan, dirinya harus bersikap netral, mengingat saat ini ia menjabat sebagai Ketua Palang Merah Indonesia (PMI).
"Saya ini ketua PMI. PMI itu harus netral, jadi tidak bisa menjadi TPN," ucap JK.
Lebih lanjut, JK menjelaskan, semua warga negara pasti memiliki pilihan calon presidennya masing-masing.
Meski demikian, menurutnya, ada tanggung jawab sebagai pejabat harus bersikap netral.
"Bahwa masing-masing Anda semua punya pilihan politis silahkan, tapi ada hal-hal tertentu yang membatasinya," ungkap JK.
Diketahui, dalam pertemuan itu Ganjar turut didampingi Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid dan Ketua Umum Perindo, Hary Tanoesoedibjo.
Pertemuan tersebut berlangsung selama kurang lebih 1,5 jam secara tertutup.
Ganjar mengatakan pertemuan dirinya dengan Jusuf Kalla membahas banyak hal.
Baca juga: Ajak Jusuf Kalla Bergabung ke Tim Pemenangannya, Cak Imin: Kelihatan Mendukung Mas Anies dan Saya
Salah satunya, keduanya bersepakat bahwa Pemilu 2024 harus berjalan dengan baik.
"Intinya Pemilu mesti berjalan dengan baik, nilai persatuan bangsa mesti dijaga, saya mengapresiasi beliau," kata Ganjar yang turut didampingi JK saat memberikan keterangan pers di lokasi.
Ia mengungkapkan pernyataan JK soal pilihan politik yang mungkin saja berbeda, tetapi harus tetap menjunjung persatuan.
Ganjar juga menyebut, jika pilihan politik JK akan berbeda dengan dirinya.
"Tadi beliau sampaikan, pilihan boleh beda, dan rasa-rasanya pilihannya Pak JK akan beda dengan saya," ucap Ganjar. (*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sempat Digoda Ganjar, Jusuf Kalla Nyatakan Dukung Anies di Pilpres 2024 dan Jusuf Kalla Dukung Pasangan AMIN di Pilpres 2024
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.