Berita Balikpapan Terkini

Pertamina Balikpapan Bantah Pertalite Langka, Ungkap Penyebab Antrean Panjang di SPBU

Pertamina Balikpapan bantah Pertalite langka, ungkap penyebab antrean panjang di SPBU.

|
Penulis: Ardiana | Editor: Rita Noor Shobah
TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Ilustrasi SPBU resmi yang dikelola Pertamina. SPBU yang berlokasi di Jl MT Haryono, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Pertamina Balikpapan bantah Pertalite langka, ungkap penyebab antrean panjang di SPBU. 

TRIBUNKALTIM.CO Pertamina Balikpapan bantah Pertalite langka, ungkap penyebab antrean panjang di SPBU.

Warga Balikpapan resah karena sudah berbulan-bulan harus antre panjang di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) untuk membeli BBM jenis pertalite.

Bahkan antrean panjang di SPBU menyebabkan lalu lintas macet.

Antrean panjang ini sudah terjadi sekitar 3 hingga 4 bulan terakhir.

Baca juga: Sopir Angkot di Balikpapan Terjepit, Antara Antre Berjam-jam di SPBU atau Beli BBM Eceran tapi Mahal

Baca juga: Antre 1 Jam sebelum SPBU Dibuka, Mobil Penuhi Jalan Gatot Subroto-Camar Samarinda

Baca juga: Cerita Penjual BBM Eceran di Balikpapan, Rela Antre Berjam-jam di SPBU demi Bensin

Melalui program Titik Temu pada kanal YouTube Tribun Kaltim Official bertajuk "Kemana BBM Menguap?" pada Kamis (21/12/2023), Pihak Pertamina menyebut antrean yang terjadi bukan disebabkan oleh kelangkaan BBM.

Hal ini disampaikan langsung oleh Area Manager Communication Relation CSR Patra niaga regional Kalimantan, Arya Yusa.

Ia mengungkapkan, jumlah SPBU di Balikpapan hanya sekitar 14 unit dari total luas kota Beriman hampir 500 km2,  dengan begitu, ia memperhitungkan 1 unit SPBU mengcover sepanjang 30 km.

"Makanya saya menyayangkan, ketika SPBU tidak bertambah, demand-nya nambah. Otomatis terjadi antrean. Jadi bukan karena kelangkaan, tapi ada stok yang dibeli terlalu banyak," jelasnya dalam program yang dipandu langsung oleh Pimpinan Redaksi Tribun Kaltim, Ibnu Taufik tersebut.

Ia juga membeberkan, Kaltim mendapatkan kuota sekitar 688 juta liter Pertalite per tahunnya. Dari angka tersebut, kota Balikpapan mendapat sekitar 130 juta liter atau sekitar 20 persennya.

"Ada anggapan masyarakat/stakeholder bilang kalau kota minyak tapi sulit minyak. Sebenarnya gak sulit minyak kalau nyari non subsidi. Tapi kalau nyari yang subsidi dan penugasan pasti sulit karena ada kuotanya. Apalagi kalau yang beli adalah pendatang," ungkapnya.

Untuk diketahui, BBM pertalite merupakan barang penugasan dengan subsidi dan kompensasi. Sehingga memiliki kuota yang telah ditentukan oleh pemerintah.

"Beda dengan solar yang full subsidi pemerintah. Pertalite ini ada dari Pertamina dan pemerintah yang bayar. Jadi patungan untuk selisihnya. Meski Pertalite di harga pasar mirip dengan harga Pertamax. Bedanya hanya Rp500  saja. Akhirnya ada kuota di situ. Sehingga mau gak mau harus dibatasi, agar tidak jebol," tuturnya.

Sementara itu, terkait dengan pembangunan IKN yang menjadi magnet pertambahan penduduk di kota penyangganya, Balikpapan dan Samarinda, bagi Arya akan menjadi perhatian yang lebih.

Area Manager Communication Relation CSR Patra niaga regional Kalimantan, Arya Yusa dalam program Titik Temu pada kanal YouTube Tribun Kaltim Official bertajuk
Area Manager Communication Relation CSR Patra niaga regional Kalimantan, Arya Yusa dalam program Titik Temu pada kanal YouTube Tribun Kaltim Official bertajuk "Kemana BBM Menguap?",Kamis (21/12/2023).TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO (TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO)

Terlebih menurutnya, dengan jumlah penduduk dan kendaraan yang kian meningkat, serta suplai yang terbatas.

"Sementara kalau kita telat membangun SPBU atau Pertashop, itu pasti antrean makin panjang. Jadi bukan masalah stok, karena stok selalu ada," pungkasnya

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved