Berita Paser Terkini

Larung Jangkit jadi Prosesi Akhir Belian Melas Taon 2023 Ritual Merse Kampong di Paser

Masyarakat di Kabupaten Paser antusias menyaksikan puncak kegiatan Belian Melas Taon 2023, dengan tema Bapelas Merse Kampong

Penulis: Syaifullah Ibrahim | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/SYAIFULLAH IBRAHIM
Belian Melas Taon 2023 dengan tema Bapelas Merse Kampong, melakuka kegiatan Larung Jangkit, di Tepian Sungai Kandilo, Kecamatan Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, Minggu (24/12/2023).TRIBUNKALTIM.CO/SYAIFULLAH IBRAHIM 

TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER - Masyarakat di Kabupaten Paser antusias menyaksikan puncak kegiatan Belian Melas Taon 2023, dengan tema Bapelas Merse Kampong atau ritual pembersihan kampung.

Prosesi pembersihan kampung tersebut dilakukan dua malam berturut-turut, dan puncaknya pada hari ini dengan melakukan penurunan Larung Jangkit oleh Mulung (Pemimpin Ritual Belian) di Sungai Kandilo, Kecamatan Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, Minggu (24/12/20223).

Dalam kegiatan itu, juga terlihat ada sesajen serta 1 ekor ayam berwarna putih yang disiapkan dihadapan Mulung untuk kemudian dibacakan mantra atau doa sebagai tolak bala.

Penanggung Jawab Kegiatan Belian Melaos Taon, Sukran Amin mengatakan kegiatan tersebut diinisiasi masyarakat adat Paser yang tergabung dalam beberapa kelembagaan.

Baca juga: Gabungan Ormas Adat Paser Gelar Belian Melas Taon 2023, Hari Ini Lakukan Ritual Merse Kampong 

Baca juga: Pesta Adat Bapelas di Bontang, dari Tari Dewa hingga Tepong Tawar dan Naik Ayun

"Hari ini sebagai acara puncak, kita menurunkan jakit di Sungai Kandilo sebagai bentuk rasa syukur kita kepada Tuhan yang Maha Kuasa," terang Sukran usai kegiatan.

Belian Melas Taon dan penurunan jakit di Sungai Kandilo, juga merupakan wujud rasa syukur atas kemakmuran, kesejahteraan, kesehatan, keselamatan, kemajuan pembangunan dan doa tolak bala.

"Semoga kampung halaman kita ini dijauhkan dari marabahaya, diberkahi, dilimpahkan rahmat, maju, adil serta sejahtera untuk masyarakat Kabupaten Paser," harapnya.

Diungkapkan, Belian merupakan ritual tertua untuk Suku Paser yang diwariskan secara turun temurun.

Dalam ritual Belian Merse Kampong tersebut, juga diiringi dengan alunan musik khas budaya Paser.

"Ada beberapa prosesi yang sudah dilakukan dua malam berturut-turut , yaitu proses pemebersihan hutan, pembersihan desa dan kota serta terakhir pembersihan sungai," tutup Sukran.

Baca juga: Mengenal Pesta Adat Uman Undad di Kampung Tepian Buah Berau

Diharapkan, dengan adanya kegiatan Belian Melas Taon dapat menjadi panduan dan buku saku bagi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Paser untuk pelaksanaan Melas Taon di tahun mendatang. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved